4 Perbedaan keterangan polisi dengan saksi dalam kasus Sisca
Merdeka.com - Polrestabes Bandung menyebut bahwa kasus pembunuhan yang menimpa Sisca Yofie murni karena penjambretan. Polisi pun menutup rapat kemungkinan pembunuhan sadis itu bermotif dendam atau asmara.
Menurut versi kepolisian, pembunuhan terhadap Sisca tidak direncanakan oleh pelaku, Ade dan Wawan. Sesaat setelah kedua tersangka mengambil tas, korban langsung mengejar tersangka dan terjatuh. Saat terjatuh rambut korban masuk ke dalam gir motor pelaku dan terseret.
Pelaku yang panik lalu berusaha memotong rambut korban yang tersangkut di gir motor Suzuki Satria yang dikendarai pelaku dengan menggunakan golok. Namun benarkah semudah itu pembunuhan sadis tersebut terjadi?
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Di mana kejadian pembunuhan terjadi? Warga Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat bapak dan anak dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (6/12).
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
-
Kenapa Siskaeee terlibat dalam kasus ini? Mereka dijerat lantaran, diduga terlibat sebagai pemeran dari setiap filmnya.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
Hingga saat ini masih banyak pihak yang tidak percaya dengan apa yang disampaikan pihak kepolisian perihal motif dan modus pembunuhan tersebut. Terlebih, beberapa saksi di lokasi menuturkan keterangan yang berbeda mengenai pembunuhan yang terjadi ketika warga bandung sedang berbuka puasa itu.
Berikut empat perbedaan pengakuan polisi dengan pengakuan saksi seputar kasus pembunuhan sadis itu:
Diseret dengan dijambak atau tersangkut di gir motor
Polisi menyebut bahwa korban Sisca Yofie diseret pelaku lantaran tidak sengaja. Sisca berusaha mengejar pelaku yang membawa lari tasnya, namun nahas wanita cantik itu terjatuh dan rambutnya masuk ke gir motor korban.Korban lalu terseret karena rambutnya masuk dan tergulung di gir motor pelaku. Pelaku yang panik terus memacu motor Suzuki Satria dan terus menyeret Sisca.Namun seorang saksi mata di lokasi kejadian, Uju menuturkan lain. Menurut Uju, pelaku yang mengendarai motor mengenakan jaket warna hitam, helm full face gelap dan sepatu hitam. Sedangkan pelaku yang dibonceng dan menjambak Sisca tidak menggunakan helm."Nah yang jambak itu rambutnya agak panjang, badannya gak gede, ya sedeng lah" ujar Uju di Jalan Cipedes Tengah kepada merdeka.com, Selasa (6/8).Lalu mana yang benar, diseret dengan cara dijambak rambutnya atau rambut Sisca masuk ke gir motor lalu terseret?
Putuskan rambut atau membacok kepala?
Polisi juga menyebut bahwa pelaku yang panik karena korban terseret motor karena rambutnya masuk giri lalu berusaha melepaskannya. Pelaku melepaskan rambut korban yang melilit di gir motor dengan cara memotongnya dengan golok."Pelaku menyeret hingga sebelum lapangan Abra, di situ pelaku memotong rambut korban dari gir dan kabur," ujar Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Sutarno, Selasa (13/8). Namun saksi justru melihat pelaku membacok kepala korban berkali-kali. Hal ini dikuatkan dengan hasil autopsi tim forensik RSHS yang menyatakan korban mengalami luka lecet dari kaki hingga dada dan kepala.Kepala Forensik RSHS, H Noorman Herryadi, mengatakan selain luka lecet terdapat luka terbuka di kepala. Meskipun begitu, Noorman enggan mengungkapkan secara detail temuan-temuan tersebut, termasuk penyebab utama kematian korban.
Sisca dibuntuti atau tidak
Kronologis yang disampaikan Polrestabes Bandung terkait peristiwa pembunuhan sadis yang menimpa Sisca lagi-lagi juga berbeda dengan saksi. Polisi menyebut pelaku tidak membuntuti korban tetapi baru melihat korban di depan kos nya.Namun seorang rekan kerja Sisca mengaku ditelepon korban. Kepada temannya itu, Sisca mengaku dibuntuti oleh orang yang tidak dikenalnya.Namun nahas, telepon genggam Sisca langsung tidak aktif saat temannya itu mencoba menghubungi. Benarkah pelaku tidak membuntuti korban dan tidak merencanakan pembunuhan itu?
Penjambret atau pembunuh bayaran?
Polisi menyebut bahwa kasus pembunuhan sadis yang dilakukan oleh Ade dan Wawan murni karena penjambretan. Menurut pihak kepolisian, pelaku awalnya tidak berniat untuk membunuh perempuan cantik itu.Namun Indonesia Police Watch (IPW) punya penilaian sendiri. Menurut IPW, banyak kejanggalan terkait kasus pembunuhan Sisca Yofie. Salah satunya soal perilaku Sisca yang terlihat menghindar akibat hubungan tidak harmonis dengan Kompol Albertus Eko."Ini mengindikasikan korban sesungguhnya adalah target yang sudah diincer sejak lama. Apalagi diketahui selama ini, korban sering berpindah-pindah tempat tinggal. Ada pun penjambretan menjadi kamuflase," kata Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane dalam rilisnya, Rabu (14/8).Neta bahkan menduga dua tersangka penjambretan Wawan dan Ade sebagai pembunuh bayaran."Polisi harus bekerja keras mengungkap semua ini, termasuk mengungkap apakah kedua tersangka yang sudah ditahan itu merupakan pembunuh bayaran atau 'pengaku pelaku bayaran," lanjutnya.
Baca juga:Apa yang membuat Kompol A cinta mati ke Sisca?4 Penegasan polisi Kompol A tak terlibat pembunuhan SiscaIni alasan Kompol A perintahkan dua polisi mata-matai Sisca4 Misteri sebelum Sisca ditemukan tewas dibunuhIni hukuman yang menanti Kompol Albert karena selingkuhi Sisca
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tujuh orang terpidana dalam kasus pembunuhan Vina dan Rizky menjalani pemeriksaan oleh penyidik dari Bareskrim Mabes Polri, Senin (5/8).
Baca SelengkapnyaDari pengakuan awal kelima orang tersangka ini memberikan keterangan berbeda-beda.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan berlangsung pada Senin (5/8) pagi hingga tengah malam. Selama proses pemeriksaan, para terpidana didampingi kuasa hukumnya.
Baca SelengkapnyaSalah satu yang menjadi hambatan adalah kasus ini sudah terjadi delapan tahun silam.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan bukti baru usai olah TKP ulang di Jalan Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak.
Baca SelengkapnyaMereka siap melakukan sumpah pocong karena berdalih bukan pelakunya.
Baca SelengkapnyaTotal ada empat pelaku yang ditangkap polisi. Keempatnya masih berusia tak jauh berbeda dengan korban.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku berinisial SN dan RY itu merupakan pasangan suami istri yang diamankan di dua lokasi berbeda di wilayah Kabupaten Tangerang.
Baca SelengkapnyaLiga memberikan kesaksian dengan menyatakan melihat langsung rangkaian kejadian yang menimpa para korban, termasuk aksi pengejaran di SMP Negeri 11 Kota Cirebon
Baca SelengkapnyaPersoalan lain kasus Vina cukup lama sehingga para saksi dan keluarga korban agak kesulitan mengingat.
Baca Selengkapnya