450 Anggota Yonif 125 Dikirim ke Perbatasan RI-Papua Nugini
Merdeka.com - Sebanyak 450 personel Yonif 125/Simbisa, Brigif 7/RR, dikirim ke Papua untuk menjaga perbatasan Republik Indonesia dengan Papua Nugini. Pasukan diberangkatkan melalui jalur laut dari dermaga umum Pelabuhan Belawan, Medan, Minggu (17/5).
Upacara pengantaran pasukan ini dipimpin Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI MS Fadhilah. Sejumlah pejabat juga hadir di sana, seperti Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin, Danlantamal I Belawan Laksma TNI Abdul Rasyid K, Pangkosek Hanudnas III Marsma TNI Djohn Amarul, Sekretaris Daerah Provinsi Sumut R Sabrina, dan Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution.
"Setelah melewati berbagai berbagai latihan dan persiapan beberapa waktu yang lalu, maka Yonif 125/Simbisa dinyatakan siap untuk melaksanakan tugas operasi di perbatasan RI-Papua Nugini," ujar MS Fadhilah.
-
Kenapa TNI butuh pasukan besar di Papua? Butuh ada satu pasukan besar yang diterjunkan serentak untuk mengikat pasukan Belanda di wilayah Merauke.
-
Siapa yang memimpin pasukan TNI di Papua? Danrem 173/PVB Brigjen TNI Frits Wilem Rizard Pelamonia menjelaskan bahwa Bandara di Agandugume tersebut telah dikuasai oleh OPM sejak awal Maret.
-
Kapan operasi TNI AL di Papua dimulai? Operasi Siaga Tempur Laut dan penyekatan perbatasan di wilayah kerja Koarmada III itu berlangsung sejak Senin (22/4).
-
Siapa yang pimpin operasi TNI AL di Papua? Pelaksanaan operasi tersebut dipimpin Komandan Guspurla Koarmada III Laksamana Pertama TNI Wawan Trisatya Atmaja.
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Papua? Gerakan Papua Merdeka semakin terorganisir melalui budaya, sosial, politik luar negeri, senjata, bahkan berhasil menarik perhatian aktivis NGO.
-
Apa tujuan operasi TNI AL di Papua dan Maluku? 'Operasi Siaga Tempur Laut yang dilakukan saat ini langsung di bawah kendali Panglima Koarmada III Laksamana Muda TNI Hersan dengan target operasi di wilayah perairan Papua dan Maluku,' kata Kadispen seperti dilansir dari Antara.
Dia mengatakan, negara memberi kepercayaan kepada Yonif 125 Simbisa untuk melakukan operasi itu. Karenanya, setiap prajurit harus menjaga kehormatan diri dan Kodam I/Bukit Barisan, sekaligus kedaulatan NKRI.
"Perlu diketahui bahwa wilayah perbatasan nanti masih banyak terjadi pelanggaran lintas batas, penyelundupan, pergeseran patok atau bahkan aksi kelompok bersenjata. Dikaitkan dengan perkembangan situasi terakhir di wilayah operasi, khususnya di daerah perbatasan nanti, masih ada juga kelompok yang ingin memisahkan diri dari NKRI. Karena itu tidak boleh lupa, kalian harus terus waspada, siap siaga dan penuh kesungguhan untuk dapat melaksanakan tugas pengamanan di wilayah perbatasan nanti," tegasnya.
Pasukan dari Yonif 125/Simbisa ini akan ditambah dengan pasukan dari Jawa Timur. Mereka diperkirakan tiba di wilayah Merauke sekitar tiga pekan mendatang. Selanjutnya, pasukan ditempatkan di kawasan yang berpotensi rawan selama kurang lebih 9 bulan.
Selain para pejabat TNI, Polri, dan pemerintahan, prajurit juga dilepas keluarga. Isak tangis dan rasa haru pun mengiringi keberangkatan pasukan yang diperkirakan berada di Jawa Timur pada saat Hari Raya Idulfitri 1441 H.
Sekdaprov Sumut R Sabrina berharap penugasan ini menjadi inspirasi dan semangat bagi yang lain. "Saya mendoakan mereka, sebagai ibu, istri, saya doakan mereka selamat berangkat dan selamat kembali ke sini," ujarnya.
Sementara Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin yang pernah menjadi Kapolda Papua memberikan pesan khusus kepada para prajurit yang diberangkatkan. Mereka diingatkan agar menjaga diri. Kewaspadaan harus menjadi yang utama, selain menghormati dan menghargai adat budaya setempat.
"Saya berharap dan berdoa semoga seluruhnya akan kembali dengan selamat dan dalam keadaan sehat walafiat dan berangkatlah dengan rasa bangga dan rasa tanggung jawab," harap Martuani.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut momen haru kepulangan 400 personil Pamtas RI-PNG disambut keluarga.
Baca SelengkapnyaDanrem menekankan kepada prajurit Satgas yang baru agar melaksanakan tugas secara profesional dan proporsional.
Baca SelengkapnyaEmpat batalyon yang dikerahkan untuk mengamankan perbatasan itu dua di antaranya berada di utara yakni Yonif 122/TS dan Yonif 310/KK.
Baca SelengkapnyaWarga melepas kepergian prajurit TNI dengan pelukan dan tangisan. Terlihat, sejumlah prajurit TNI yang bertugas juga ikut menangis
Baca SelengkapnyaLima batalyon tersebut nantinya akan disebarkan di beberapa wilayah sekitaran Papua
Baca SelengkapnyaPasukan satuan tugas (Satgas) pengamanan perbatasan Indonesia-Timor Leste ditarik kembali ke satuannya masing-masing
Baca SelengkapnyaDiikuti 140 personel Polri dengan rincian 116 Polki (Polisi Laki) dan 24 Polwan (Polisi Wanita).
Baca SelengkapnyaSejak tahun 1989 Polri telah mengirimkan 3.984 personel pada 21 misi di 19 negara.
Baca SelengkapnyaBerikut potret Bang Alex Komandan Pandawa Kostrad pemimpin pasukan TNI.
Baca SelengkapnyaAda ketangguhan dan kesiapan bertempur yang nampak di setiap wajah anggota dari satuan Kopasgat berikut ini.
Baca SelengkapnyaPara Prajurit TNI memanfaatkan waktu pengamanan wilayah melalui pelaksanaan Komsos dengan masyarakat Sabah
Baca SelengkapnyaTim Patroli Satgas Yonif 509 Kostrad menggelar kegiatan pengamanan wilayah Distrik Sugapa, khususnya Kampung Bilogai
Baca Selengkapnya