48 Warga Lembata Dilaporkan Masih Hilang Akibat Banjir Lahar Hujan
Merdeka.com - Sebanyak 48 warga Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang pada Minggu (4/4) terdampak banjir lahar hujan dari puncak Gunung Ile Lewotolok, belum ditemukan.
"Masih ada 48 orang yang belum ditemukan dan dilaporkan hilang dalam peristiwa itu," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lembata Nasrun, seperti dikutip Antara, Selasa (6/4).
Menurut dia, warga yang dilaporkan hilang dan belum ditemukan umumnya berasal dari desa-desa yang paling parah terdampak banjir lahar seperti Desa Amakaka, Tanjung Batu, dan Waowala di Kecamatan Ile Ape.
-
Siapa yang terdampak banjir lahar? 'Semua korban harus diterima dan diberikan perawatan. Soal biaya, nanti pemerintah daerah akan mencarikan solusi,' katanya dihubungi dari Padang, Minggu.
-
Di mana desa yang terancam tenggelam? Desa Cemarajaya pesisir ini terancam tenggelam imbas dari abrasi.
-
Siapa yang terdampak banjir Demak? Akibat peristiwa ini, sebanyak 4.000 rumah yang tersebar di lima desa serta area pertanian seluas 275 hektare terdampak banjir.
-
Siapa yang terkena dampak banjir di Agam? Mentan mengatakan, pertanian adalah jantung masa depan bangsa yang perlu mendapat perhatian bersama baik di tingkat pusat maupun daerah. Dia ingin, sejumlah lokasi yang terdampak bencana dapat kemabli pulih dan berproduksi seperti sedia kala.
-
Dimana warga terdampak kekeringan? BPBD Kabupaten Cilacap mencatat jumlah warga yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut mencapai 9.153 jiwa dari 3.011 keluarga.
-
Siapa yang terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Data sementara hingga Senin (11/3), 21.000 keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan rumah, fasilitas umum, lahan pertanian dan peternakan, yang ditimbulkan bencana itu.
Tim SAR dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, dan pemerintah kecamatan dengan bantuan warga masih berupaya menemukan mereka.
"Pencarian dilakukan di sepanjang lintasan banjir lahar hujan," kata Nasrun.
Ia mengemukakan bahwa banyaknya material seperti bongkahan batu dan kayu yang terbawa banjir menyulitkan tim SAR menemukan korban bencana yang dilaporkan hilang.
Nasrun mengatakan bahwa sampai saat ini ada 19 korban banjir lahar Gunung Ile Lewotolok yang berhasil ditemukan, tiga orang dari Kecamatan Oemsuri dan 16 orang dari Kecamatan Ile Ape.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir lahar hujan Gunung Marapi yang melanda lima kabupaten/kota di Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaBanjir bandang lahar dingin melanda wilayah Sumatra Barat pada Sabtu (11/5) malam.
Baca SelengkapnyaKorban tewas akibat terjangan banjir bandang di Sumbar ini tercatat sebanyak 50 orang. Sementara, 27 orang lainnya dilaporkan hilang.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin ini juga mengakibatkan akses jalan terputus karena jembatan rusak.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan kembali menemukan dua korban meninggal dunia bencana tanah longsor di Desa Tulabolo
Baca SelengkapnyaDari 43 tersebut, 19 orang berasal Kabupaten Agam, 14 Tanah Datar, 8 Padang Pariaman serta 2 dari Padang Panjang.
Baca SelengkapnyaTim SAR menemukan seorang lagi korban banjir bandang yang menerjang pemukiman di Desa Simangulampe, Bakti Raja, Humbahas.
Baca SelengkapnyaProses pencarian korban terdapat terkendala karena sulitnya akses alat berat menuju lokasi tanah longsor.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan terus berjibaku menyingkirkan material tanah longsor untuk mencari 10 korban yang masih hilang.
Baca SelengkapnyaDari 27 korban tersebut, 16 orang berasal dari Kabupaten Agam dan 11 dari Tanah Datar.
Baca SelengkapnyaImbas dari kejadian tersebut BPBD melaporkan sejumlah ruas jalan nasional menuju Kabupaten Agam dan Tanah Datar tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaSelain menggunakan eskavator, tim SAR gabungan juga harus menggeser secara manual material batuan tersebut untuk membuka akses pencarian.
Baca Selengkapnya