5 Hari Tak Keluar Rumah, Tukang Urut di OKU Ditemukan Tewas
Merdeka.com - Seorang pria yang sehari-hari bekerja tukang urut, Refai (58) ditemukan tewas di rumah kontrakannya setelah lima hari tidak keluar. Takut terpapar Covid-19, keluarga meminta jenazah dimakamkan secara protokol kesehatan.
Korban pertama kali ditemukan tetangganya yang curiga lama tak melihatnya. Saksi pun mengintip dari jendela rumah korban di Desa Batumarta I, Kecamatan Lubuk Raja, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Senin (2/8).
Saksi kaget bukan main menyaksikan korban sudah dalam keadaan membengkak di bagian tengah rumah. Warga setempat berkerumun begitu mendengar teriakan saksi dan langsung mendobrak pintu rumahnya.
-
Dimana mayat pria itu ditemukan? Kisah dimulai ketika mayat pria tersebut ditemukan di samping jalur kereta api di Sofia pada tanggal 3 September.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Apa yang terjadi pada mayat pria tersebut? Sebuah penemuan yang sangat langka telah terjadi di Bulgaria, di mana seorang pria ditemukan dalam kondisi yang disebut sebagai 'tahap mumifikasi lengkap' hanya 16 hari setelah terakhir kali terlihat hidup.
-
Kapan pria itu meninggal? Peneliti menduga pria tersebut memiliki tinggi 1,9 meter, meninggal sekitar abad ke-15 atau awal abad ke-16 ketika wilayah tersebut masih menjadi satu dengan Denmark dan Norwegia.
-
Kenapa pria itu tinggal di kolong rumah? 'Ini adalah situasi yang aneh, tetapi mungkin bukan hal yang tidak biasa. Saat ini, orang-orang memang mencari tempat berlindung.'
-
Mengapa pria itu dimakamkan dengan batu di atasnya? Batu yang berat itu dimaksudkan untuk mencegahnya kembali.
Kasi Humas Polres OKU AKP Mardi Nursal mengungkapkan, jenazah sudah dievakuasi oleh tim Inafis dan medis ke puskesmas setempat. Petugas juga melakukan olah TKP untuk menyelidiki penyebab kematian korban.
"Korban sudah lima hari tak keluar rumah, ternyata sudah meninggal dunia. Korban tinggal sendirian dan bekerja sebagai tukang urut panggilan," ungkap Mardi.
Dari hasil identifikasi, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan yang mengarah pada dugaan tindak pidana pembunuhan. Pintu rumah terkunci dari dalam dan tidak ada barang yang hilang.
"Kuat dugaan meninggal karena sakit karena korban pernah mengeluh dengan pemilik rumah, tapi tidak diketahui apa penyakitnya," ujarnya.
Demi keamanan dan kesehatan, keluarga meminta jenazah dimakamkan secara standar Covid-19. Rumah kontrakan itu juga dilakukan penyemprotan disinfektan untuk sterilisasi lokasi.
"Keluarga takut almarhum terkonfirmasi virus corona dan menularkan ke orang lain, karena itu mereka menandatangani surat pengurusan jenazah secara protokol kesehatan Covid-19," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
korban sudah tewas sekitar lima hari sebelum akhirnya ditemukan
Baca SelengkapnyaTidak ditemukan tanda kekerasan dalam tubuh korban.
Baca SelengkapnyaSeorang pria tua tewas dalam rumahnya di Perumnas III, Kelurahan Arenjaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Kamis (7/9). Di perutnya tertancap sebilah pisau.
Baca SelengkapnyaDiduga sebagai korban pembunuhan, Jenazah seorang sekuriti ditemukan warga. Sebuah cerurit juga masih menancap di perutnya.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebutkan bahwa penemuan mayat tersebut bermula saat korban menghubungi tukang pijat berinisial E (38) pada pukul 22.40 WITA.
Baca SelengkapnyaPenyidik masih melakukan pendalaman untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya.
Baca SelengkapnyaSesosok mayat pria ditemukan dalam kondisi membusuk dalam kamar kos di Jalan Jambu, Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, Depok, Kamis (8/2).
Baca SelengkapnyaPria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati
Baca SelengkapnyaKasatreskrim Polres OKU Iptu Yudhistira mengungkapkan, dugaan itu berdasarkan keterangan sejumlah saksi
Baca SelengkapnyaKorban diduga meninggal karena sakit sebab tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
Baca SelengkapnyaDosen Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) Makassar, Remigius Tandioga (61) meninggal dunia di ruang kerjanya, Jumat (31/5).
Baca SelengkapnyaJasad korbam ditemukan mengambang di saluran penampungan air belakang Kantor TPST Bantargebang, Kota Bekasi, Rabu (17/7).
Baca Selengkapnya