6 Orang utan selundupan mulai menjalani rehabilitasi di Kalteng
Merdeka.com - Enam orang utan sub spesies Kalimantan Tengah (Pongo Pygmaeus Wrumbii) selundupan yang disita pemerintah Thailand, dan Kuwait serta sitaan petugas bandara Soekarno-Hatta, Rabu (10/2), dibawa ke pusat reintroduksi orang utan Nyaru Menteng, di Kalimantan Tengah.
orang utan itu dibawa melalui perjalanan darat dari Balikpapan, Kalimantan Timur. Secara fisik, keenam orang utan dalam kondisi baik meski terlihat kelelahan.
Enam individu orang utan itu terdiri dari 2 anak berusia 3 tahun bernama Moza dan Junior, serta 2 pasang ibu dan anak, masing-masing bernama Warna, Male, Sampit dan Sawadee.
-
Apa yang terjadi pada anak orangutan? 'Tim di lapangan berhasil evakuasi induknya hari Sabtu sekitar jam 9 pagi. Tapi anaknya, saat tim mengevakuasi, memisahkan diri dari induknya dan masuk cepat ke dalam hutan,' kata Kepala BKSDA Kalimantan Timur, Ari Wibawanto, dikonfirmasi merdeka.com, Senin (25/9).
-
Siapa orang utan tertua di dunia? Dengan umurnya tersebut, Bella merupakan orang utan sumatra tertua yang hidup di penangkaran di seluruh dunia.
-
Siapa yang mengajari orang utan muda? Mereka menghabiskan waktu ini untuk belajar segala hal darinya – termasuk apa yang baik untuk dimakan.
-
Hewan apa yang bersaudara? Pertanyaan: Hewan apa yang bersaudara? Jawaban: Katak beradik.
-
Bagaimana Taman Nasional Tiga Puluh melindungi orang utan? Di sini juga orang utan dilakukan proyek pelepas-liaran mereka di alam bebas.
-
Kenapa Taman Nasional Tiga Puluh penting untuk orang utan? Gerakan ini diinisiasikan oleh Konservasi Ekosistem Hutan Sumatra untuk menjaga dan melestarikan satwa-satwa endemik yang langka dan terancam punah akibat adanya perburuan liar dan habitatnya yang mulai hancur.
Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) Nyaru Menteng mengutamakan 2 pasang induk dan anak. Hal itu disebabkan karena mereka masih memiliki kesempatan untuk dilepasliarkan.
"Diserahkan ke kita sekitar jam 9 WITA tadi. Dari pemeriksaan tim medis BOS Samboja Lestari, BOS Nyaru Menteng dan petugas Balai Karantina Hewan Bandara Sepinggan, dinyatakan 6 orang utan ini baik, meski terlihat kelelahan," kata Juru Bicara Tim Komunikasi Yayasan BOS Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah, Monterado Fridman, kepada merdeka.com, Rabu (10/2).
Menurutnya, tidak banyak waktu yang tersedia bagi tim BOS Nyaru Menteng, membawa keenamnya ke Kalimantan Tengah. Selama 12 jam perjalanan darat, diperkirakan akan tiba di ibu kota Kalimantan Tengah, Palangkaraya, pukul 07.00 WITA, Kamis (11/2) besok.
"Kita ingin sesegera mungkin tiba di Kalteng dengan kondisi orang utan senyaman-nyamannya. Karena berdasar aturan, mereka juga punya hak untuk merasakan kenyamanan, meski di dalam kandang. Agar juga cepat sampai di Nyaru Menteng," ujar Fridman.
"Kita bawa dengan menggunakan 4 kandang. Di Nyaru Menteng, keenamnya akan menjalani rehabilitasi. Kita ingin segera melakukan itu (proses rehabilitasi) di Nyaru Menteng," sambungnya.
Fridman menjelaskan, tidak banyak yang diketahui tentang 2 pasang ibu dan anak orang utan yang disita petugas pemerintahan Thailand. Keempat individu itu, merupakan hasil pemulangan dari pemerintah Thailand.
"Kami tidak punya banyak catatan tentang 2 pasang ibu dan anak orang utan itu. Repatriasi maksudnya, orang utan ini, dikembalikan lagi ke Indonesia, karena sudah lama berada di Thailand, bahkan sudah punya anak selama berada di Thailand," terang Fridman.
"Dari genetiknya, memang orang utan sub spesies asal Kalimantan Tengah bernama ilmiah Pongo Pygmaeus Wrumbii. Yang kita tidak tahu dari kementerian, bagaimana ceritanya bisa sampai ke Thailand," ungkap Fridman.
Namun demikian, lanjut Fridman, tetap mencuat kecurigaan, di Thailand, masih banyak orang utan asal Indonesia, yang berada disejumlah lokasi di Thailand.
"Masih banyak orang utan Indonesia yang tersisa di Thailand, yang masuk dengan cara diselundupkan," tutup Fridman.
Diketahui, 7 orang utan disita petugas pemerintahan di Kuwait dan Thailand, termasuk petugas bandara Soekarno-Hatta, dengan tujuan penyeludupan ke Kuwait, tahun 2015 lalu.
Satu individu orang utan dikembalikan ke Sumatera, sementara 6 lainnya dikembalikan ke Kalimantan Tengah. Sebab, dari pemeriksaan genetiknya, ketujuhnya berasal dari Sumatera dan Kalteng.
Keenam orang utan Kalimantan itu, transit di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan di Balikpapan. Sedangkan di Kalimantan sendiri, terdapat 3 sub spesies orang utan. Ketiganya adalah Pongo Pygmaeus Morio di Kalimantan Timur, Pongo Pygmaeus Wrumbii di Kalimantan Tengah serta Pongo Pygmaeus Pygmaeus di Kalimantan Barat.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua Orang Utan Sumatra yang berhasil diselamatkan dari perdagangan ilegal telah mengikuti sekolah hutan agar siap hidup dan dilepaskan ke alam liar.
Baca SelengkapnyaSebuah video yang memperlihatkan dua orang utan berjalan di wilayah tambang Kalimantan Timur (Kaltim) dengan kondisi fisik yang sangat kurus menghebohkan media.
Baca Selengkapnya"Tim di lapangan berhasil evakuasi induknya hari Sabtu sekitar jam 9 pagi,"
Baca SelengkapnyaSalah satu taman nasional yang berada di lintas provinsi dan kabupaten ini menjadi kawasan habitat orang utan beserta jenis makhluk hidup lainnya.
Baca SelengkapnyaProses pemulangannya ke Kalimantan tidak berjalan mudah.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan seekor orang utan di dalam tas untuk dijual
Baca SelengkapnyaOrang Utan Sumatra ini lahir 63 tahun yang lalu. Kini ia tinggal di Kebun Binatang Hagenbeck, Hamburg, Jerman.
Baca SelengkapnyaBKSDA belum bisa memastikannya apakah dua ekor orangutan itu betina dan anaknya.
Baca SelengkapnyaKomodo-komodo itu hasil breeding di Lembaga Konservasi TSI I Cisarua.
Baca SelengkapnyaIni merupakan kelahiran bayi badak sumatera keempat di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas (SRS TNWK).
Baca SelengkapnyaPenghuni Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas bertambah. Seekor badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) lahir di sana, Sabtu (25/11).
Baca SelengkapnyaDua akor siamang dievakuasi dari rumah pemeliharanya dengan kondisi memprihatinkan
Baca Selengkapnya