Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ada yang menggoyang Jokowi dan sentimen agama lewat Rohingya

Ada yang menggoyang Jokowi dan sentimen agama lewat Rohingya Aksi bela Rohingya. ©2017 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Militer Myanmar menyiksa warga Rohingya di daerah Maungdaw, Buthidaung, dan Rathedaung di Negara Bagian Rakhine. Tidak hanya lelaki, perempuan, lansia, hingga anak-anak juga jadi korban. Tentara Myanmar dianggap melakukan kejahatan seperti membunuh warga sipil, mencuri harta benda, hingga memerkosa warga Rohingya.

Dunia internasional, termasuk Indonesia, mengecam tragedi kemanusiaan di Myanmar yang menimpa etnis Rohingya. Sejumlah aksi unjuk rasa dilakukan di beberapa wilayah di Indonesia. Mulai dari di depan kedutaan besar Myanmar sampai di jalan-jalan, massa aksi meneriakkan tuntutan agar militer Myanmar menghentikan penyiksaan terhadap Rohingya. Mereka juga membawa pesan pada pemerintah Indonesia untuk terlibat aktif menyelesaikan tragedi di Myanmar.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung melihat ada yang menjadikan peristiwa Rohingya sebagai amunisi untuk menyerang pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dianggap lambat merespon peristiwa tragedi kemanusiaan ini.

Pramono menyayangkan ada pihak yang masih menilai pemerintah belum maksimal membantu etnis Rohingya di Myanmar. Apalagi, ada nuansa politis di balik kritik lambannya pemerintah bantu muslim Rohingya yang tengah berbondong-bondong mencari suaka ke Bangladesh.

"Tapi kalau kemudian dalam negeri domestik ini dirumorkan, digoreng, ya ini hal yang berkaitan dengan politik, kita harus bisa memisahkan domain politik dengan domain yang terjadi sebenarnya," ujar Pramono di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (5/9).

Sebelum peristiwa Rohingya menjadi konsumsi publik yang begitu luar biasa, kata Pramono, Presiden Jokowi telah mengirim bantuan ke Myanmar. Presiden Jokowi langsung mengirimkan bantuan makanan dan obat-obatan.

"Apa yang dilakukan oleh Indonesia untuk hal yang bersifat kemanusiaan. Rohingya ini sebenarnya dibandingkan dengan negara siapa pun termasuk kedatangan ibu Menlu ke Myanmar itu kan pejabat pertama kali yang datang, bahkan Sekjen PBB utusan khusus PBB itu mengakui peran Indonesia," kata Pramono.

Peristiwa Rohingya juga mulai digunakan pihak-pihak yang mencoba membangun gerakan antipemerintah. Kapolri Jenderal Tito Karnavian mendapatkan informasi adanya gerakan itu di media sosial.

"Yang menarik lagi ada Twitter analisis yang menggunakan sofware namanya Opinion Analysis dari Pak Ismail Fahmi. Dari twitter-twitter yang berkembang tentang Rohingya dengan isu-isu tertentu, ternyata sebagian besar lebih banyak mengaitkan permasalahan Rohingya dengan pemerintah dan Presiden," kata Tito di kantornya, Selasa (5/9).

Gerakan di media sosial juga ada yang mencoba membawa isu tragedi kemanusiaan Rohingya untuk membangun sentimen keagamaan.

"Artinya isu ini lebih banyak digunakan untuk konsumsi dalam negeri, dalam rangka membakar sentimen masyarakat Islam, umat Islam di Indonesia untuk antipati terhadap pemerintah," kata Tito.

Ini mengkhawatirkan. Sebab, tragedi kemanusiaan yang seharusnya menjadi keprihatinan bersama justru dimanfaatkan segelintir orang untuk memecah belah bangsa dan menggoyang pemerintahan yang sah.

"Isu Rohingya dikaitkan dengan Presiden Jokowi, jauh lebih besar daripada isu soal kemanusiaan. Jadi orang yang banyak menyampaikan tentang isu ini di Twitter lebih banyak untuk mengajak umat Islam berantipati pada pemerintah dan presiden dibanding sebetulnya berusaha melakukan kegiatan kemanusiaan," tegas Tito.

Guru Besar Hukum Internasional UI Hikmahanto Juwana juga melihat kecenderungan itu. Bahkan, ada yang mencoba mengaitkan tragedi Rohingya dengan sentimen agama. Tragedi ini diseret ke ranah agama, padahal persoalannya adalah ketidakjelasan status kewarganegaraan etnis Rohingya sebagai warga Myanmar selama berpuluh-puluh tahun.

"Saat ini berkembang di Indonesia seolah masalah yang terjadi terhadap etnis Rohingya sebagai masalah antaragama. Padahal masalah ini tidak berkaitan dengan agama, melainkan tidak diakuinya etnis Rohingya sebagai warga Myanmar selama berpuluh-puluh tahun," kata Hikmahanto Juwana.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fakta-Fakta di Balik Gelombang Kedatangan Pengungsi Rohingya di Indonesia
Fakta-Fakta di Balik Gelombang Kedatangan Pengungsi Rohingya di Indonesia

Pengungsi Rohingya terus berdatangan ke Indonesia menuai pro dan kontra

Baca Selengkapnya
Jokowi: Ada yang Bilang Saya Plonga Plongo, Firaun, Tolol, Ya Tidak Apa-Apa
Jokowi: Ada yang Bilang Saya Plonga Plongo, Firaun, Tolol, Ya Tidak Apa-Apa

Secara pribadi, Jokowi mengaku tak masalah dihina dan diejek.

Baca Selengkapnya
Gerindra Sesalkan Ucapan Rocky Gerung yang Diduga Hina Jokowi: Bisa Menimbulkan Perpecahan di Masyarakat
Gerindra Sesalkan Ucapan Rocky Gerung yang Diduga Hina Jokowi: Bisa Menimbulkan Perpecahan di Masyarakat

Selain dikecam pelbagai pihak, Rocky Gerung juga dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Relawan Indonesia Bersatu atas dugaan penghinaan terhadap Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Kasus Rocky Gerung, Publik Figur Harus Tanggung Jawab Dalam Berpendapat
Kasus Rocky Gerung, Publik Figur Harus Tanggung Jawab Dalam Berpendapat

BAP nanti disidangkan dan dituntut oleh jaksa. Adapun proses hukum ini sebenarnya dilakukan untuk capai kebenaran.

Baca Selengkapnya
Mahfud MD Ungkap Ada Pihak Internal Terlibat TPPO Pengungsi Rohingya
Mahfud MD Ungkap Ada Pihak Internal Terlibat TPPO Pengungsi Rohingya

Mahfud MD meminta Polri melakukan penanganan hukum secara maksimal.

Baca Selengkapnya
VIDEO:  Unek-Unek Presiden Jokowi Kerap Diejek Bodoh, Firaun hingga Planga Plongo
VIDEO: Unek-Unek Presiden Jokowi Kerap Diejek Bodoh, Firaun hingga Planga Plongo

Presiden Jokowi menyampaiakan ia sering mendapat umpatan kata-kata kasar di media sosial. Hal itu disampaikan Jokowi dalam sidang umum di DPR, Rabu (16/8).

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Ingatkan Masyarakat Waspadai Berita Hoaks di Tengah Era Digital, ini Caranya
VIDEO: Jokowi Ingatkan Masyarakat Waspadai Berita Hoaks di Tengah Era Digital, ini Caranya

Presiden Jokowi menyebut masih banyak media online yang tidak memiliki dewan redaksi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bawa Polemik Pengungsi Rohingya saat Bertemu Pimpinan Negara ASEAN di Jepang
Jokowi Bawa Polemik Pengungsi Rohingya saat Bertemu Pimpinan Negara ASEAN di Jepang

Jokowi menilai polemik Rohingya jadi persoalan dunia bukan negara yang disinggahi saja

Baca Selengkapnya
PDIP Nilai Pernyataan Rocky Gerung soal Jokowi Bukan Argumen, Tetapi Sentimen
PDIP Nilai Pernyataan Rocky Gerung soal Jokowi Bukan Argumen, Tetapi Sentimen

Ucapan Rocky Gerung menurut dia, presiden ditempatkan bukan sebagai kepala negara dan pemerintahan yang dikritik berdasarkan kebijakannya.

Baca Selengkapnya
VIDEO:  Curhatan Pedih Jokowi Tak Dendam Dimaki & Dihina Kata-Kata Kasar
VIDEO: Curhatan Pedih Jokowi Tak Dendam Dimaki & Dihina Kata-Kata Kasar

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyamaikan uneg-unegnya saat berpidato di sidang tahunan MPR/DPR/DPD.

Baca Selengkapnya
BPIP Harap Masyarakat Tak Mudah Dipecah Belah Perbedaan Budaya dan Agama
BPIP Harap Masyarakat Tak Mudah Dipecah Belah Perbedaan Budaya dan Agama

Romo Benny menyampaikan harapannya agar Indonesia tidak mudah dipecah belah oleh perbedaan kebudayaan atau keagamaan.

Baca Selengkapnya
Rocky Gerung Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Penghinaan Terhadap Presiden Jokowi
Rocky Gerung Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Penghinaan Terhadap Presiden Jokowi

Pernyataan Rocky dinilainya dapat memecah belah konstitusi sejak Pilpres 2019 lalu.

Baca Selengkapnya