Ahok gagal paham soal Tax Amnesty
Merdeka.com - Kandidat di Pilgub DKI Jakarta 2017 mulai saling serang meski masa kampanye belum waktunya. Petahana Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dan cawagub DKI, Sandiaga Salahuddin Uno, terus saling serang.
Salah satu yang diributkan keduanya soal pembuktian harta terbalik. Untuk diketahui, pembuktian harta terbalik telah diatur dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 2006 tentang Pengesahan Ratifikasi PBB Melawan Korupsi.
Ahok, sapaan Basuki, menegaskan Sandiaga bukan merupakan orang yang tepat untuk menantangnya dalam pembuktian harta. Dia mengklaim telah melakukan hal itu sejak 1999.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
-
Siapa saja yang bertarung di Pilgub Jakarta? Kubu Pramono Anung-Rano Karno meyakini memenangi Pilkada satu putaran dengan perolehan 50,7 persen plus 2.943 suara. Sementara itu pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) meminta sejumlah pihak bersabar menanti pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Bagaimana Pilkada DKI 2017 dijalankan? Pilkada DKI Jakarta 2017 merupakan salah satu pemilihan kepala daerah yang paling menonjol dalam sejarah Indonesia karena berbagai dinamika politik dan sosial yang terjadi.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
"Jadi seorang pejabat publik, ketika melaporkan LHKPN itu, dilihat dari gaya hidup, biaya hidup, dan uang yang dia laporin, kira-kira mendekati betul tidak," kata Ahok di Lapangan IRTI di Monas, Jakarta Pusat, Senin (3/10).
Sebab, dirinya merupakan pejabat publik. Sedangkan Sandiaga berlatar belakang pihak swasta.
Dia juga menyindir Sandiaga yang baru saja menunaikan tax amnesty atau pengampunan pajak. Menurutnya, keikutsertaan Sandiaga dalam program itu membuktikan dirinya tidak patuh membayar pajak.
"Dalam hal ini (Tax Amnesty) Pak Sandiaga ikut. Berarti itu membuktikan, Pak Sandiaga dulu tuh ngemplang pajak, tidak bayar pajak gitu ya, he-he," ujarnya seraya tertawa.
Sindiran Ahok membuat partai Gerindra geram dan menyerang balik. Ketua DPP Gerindra Desmond J Mahesa menilai tudingan Ahok kepada Sandiaga hanya berisi provokasi.
Desmond menyebut Ahok telah menggunakan kebijakan yang dibuat pemerintah untuk menyerang lawan politiknya. Menurutnya, sindiran tersebut menunjukkan bahwa Ahok tidak paham aturan.
"Ini UU pemerintah atau UU gelap harusnya Ahok belajar pemerintahan yang baik, kalau dia belajar pemerintahan yang baik tentunya dia paham ngerti ngomong apa dia," kata Desmond kata Desmond di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/10).
Menurut Desmond, jika mengikuti logika Ahok, mereka yang ikut tax amnesty adalah pengemplang pajak, maka presiden Jokowi juga pengemplang pajak. Hal itu karena perusahaan Jokowi ikut dalam program tax amnesty.
"Nah artinya Ahok ini apa, ini sudah jadi UU Presiden Jokowi melakukan, dia menuduh orang penggelap pajak, dia menuduh Jokowi penggelap pajak ada yang aneh dengan Ahok, ada dua hal kalau bicara wajib pajak ini," tegas Desmond.
"Pertama UU wajib pajak ini dibuat diharapkan dana-dana yang parkir di luar itu balik. Yang kedua adalah kenapa ini pengampunan, karena ada harta-harta yang belum dilaporkan untuk percepat pelaporan itu," sambungnya.
Hal senada dikatakan Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M Taufik. Dia menilai Ahok gagal paham karena menyinggung Sandiaga Salahuddin Uno sebagai pengemplang pajak.
Menurut Taufik, seharusnya Ahok itu turut menyukseskan program tersebut. Sebab pernyataannya yang menyebut Sandiaga sebagai pengemplang pajak dapat mengganggu kelancaran program tersebut.
"Tax Amnesty itu program pemerintah pusat, masa yang ikut Tax Amnesty disebut pengemplang pajak? Ini kan aneh. Gagal paham Ahok, enggak ngerti, harusnya presiden langsung tegur nih," kata Taufik di gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (4/10).
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta ini menambahkan, seharusnya pemerintah pusat menegur mantan Bupati Belitung Timur itu. Sebab, program pengampunan pajak ditanggapi positif oleh publik.
"Perusahaannya Jokowi aja ikut Tax Amnesty. Jadi Jokowi itu pengemplang pajak dong?," tutup Taufik.
Untuk diketahui, Tax Amnesty adalah kebijakan pemerintah kepada setiap masyarakat untuk memberikan sumbangsih kepada negara dalam bentuk pengakuan pajak. Program ini merupakan program yang digagas Presiden Joko Widodo.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Reaksi Ganjar mendadak berbeda, ketika disinggung wacana duet Anies dan Ahok di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaPilkada DKI tahun 2017 berlangsung sangat menarik dan penuh dinamika. Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama dan etnis.
Baca SelengkapnyaAhok sudah berkomunikasi dengan politisi PDIP Landen Marbun dan Ketua DPD PDIP Sumatera Utara Rapidin Simbolon.
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaAhok kini tengah fokus memberikan pendidikan bagi kader-kader PDIP terkait perekonomian.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaAhok mengatakan, Presiden Jokowi dan Cawapres Gibran Rakabuming Raka tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaAhok juga tidak bisa ikut berkampanye karena posisinya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina
Baca Selengkapnya"Jangan kita malah saling menjatuhkan satu sama lain, tapi kita harus coba tampilkan yang terbaik," kata Sandi
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaMenurut Bobby, seluruh partai berhak mencalonkan nama-nama di Pilkada Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaJika wacana itu serius, Ganjar menantang Anies dan Ahok untuk bersama-sama mendaftarkan diri di Pilkada serentak 2024 mendatang.
Baca Selengkapnya