Air mata di KM Marina
Merdeka.com - Sabtu (19/12) siang itu nampak biasa saja di Pelabuhan Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara. Penumpang kapal cepat berbahan serat kaca, KM Marina, satu-persatu masuk. Mereka berencana pergi menuju Pelabuhan Bansalae, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.
Di dalamnya ada lelaki, perempuan, dan anak-anak. Waktu menunjukkan pukul 11.00 WIB. Setelah siap, mereka lantas berangkat. Di tengah perjalanan, tiba-tiba cuaca mulai memburuk. Langit mendung dan angin berembus kencang. Meniup air laut dan membikin ombak tinggi datang silih berganti. Awak sempat berdebat apa perlu putar balik. Namun akhirnya diputuskan terus melaju hingga Wajo.
Sebuah ombak lantas menerjang kapal itu. Tak lama setelahnya, diketahui palka haluan sudah rusak. Air laut pun mulai masuk. Ombak semakin mengganas. Setelah beberapa kali diterjang gelombang, akhirnya kapal motor itu tumbang. Dia karam dan tenggelam di perairan Wajo, 13 mil laut dari pelabuhan. Pukul 15.00 WIT, kapal milik PT Balibis Putra Siwaitu sudah ditelan lautan.
-
Siapa korban tenggelamnya kapal di Korsel? Tujuh pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi korban atas tenggelamnya kapal di Korea Selatan.
-
Siapa saja yang selamat? Basarnas Makassar mencatat 11 orang selamat, dua meninggal dunia, dan 24 lainnya masih dalam pencarian.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Siapa korban kebakaran kapal di Cilacap? Ia mengatakan, mayat nakhoda itu ditemukan pada Jumat (26/4). Menurut Sarjono, korban meninggal dunia yang merupakan nakhoda salah satu kapal yang terbakar itu langsung dibawa ke Ruang Jenazah RSUD Cilacap.
119 penumpang dan anak buah kapal di dalamnya panik bukan kepalang. Awak kapal lantas membagikan pelampung kepada mereka semua.
"Kapal ini dihantam badai di tengah gelombang ombak yang cukup tinggi mengakibatkan palka depan rusak dan kemasukan air," kata Kepala Basarnas Sulsel, Roky Asikin.
Operasi pencarian digelar, melibatkan semua kekuatan. Nelayan juga diminta bantuan.
Keesokan harinya, beberapa penumpang mulai ditemukan. Ada yang diselamatkan nelayan dalam kondisi hidup pada Minggu (20/12) sekitar pukul 04.30 WITA. Para penumpang itu bertahan rumpon, sejenis alat bantu penangkap ikan dipasang di tengah laut. Ada juga yang terapung di lautan.
Meski demikian, penyelamatan tidak mudah. Gelombang ombak sangat tinggi sehingga menyulitkan upaya penjemputan korban ditemukan masih hidup, dan yang meninggal. Polisi lantas mengumpulkan data-data penumpang dari keluarga korban.
Hingga saat ini masih ada 75 penumpang dan awak hilang. Semuanya berharap mereka bisa ditemukan selamat. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaPencarian korban dilanjutkan hari ini menggunakan RIB Kamajaya.
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaPenyebab kapal tenggelam belum diketahui. Satu penumpang yang hilang masih dalam pencarian.
Baca SelengkapnyaSebanyak 10 orang korban banjir bandang dan lahar dingin Gunung Marapi, Sumbar hingga kini, Rabu (5/6), belum ditemukan.
Baca SelengkapnyaTim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan, Sabtu (8/6), menutup upaya pencarian korban banjir lahar dingin Gunung Marapi Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaPencarian dihentikan karena semua korban telah ditemukan.
Baca SelengkapnyaPengungsi banjir bandang Ternate mencapai 187 orang telah ditempatkan di lokasi pengungsian di SMKN 4 Kota Ternate.
Baca SelengkapnyaLima orang mengaku sebagai keluarga korban sudah mendatangi RS Polri.
Baca SelengkapnyaSeratusan imigran etnis Rohingya tersebut dalam pelayaran menuju Australia.
Baca SelengkapnyaKapal itu mengalami kecelakaan dan tenggelam saat melewari rute Johor-Indonesia di perairan Selat Melaka.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan mengevakuasi tiga mayat yang telah teridentifikasi sebagai pengungsi Rohingya
Baca Selengkapnya