Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Warga Sekitar Diminta Waspada
Merdeka.com - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menunjukkan peningkatan pada Kamis (7 /2) malam. Guguran lava pijar disertai awan panas mencapai radius 2 kilometer ke arah Kali Gendol.
Luncuran awan panas ini berdurasi 215 detik dengan amplitudo 70 terjadi pukul 18.28 WIB. Berdasarkan data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), luncuran awan panas terlihat jelas dari CCTV BPPTKG di puncak Gunung Merapi.
Sementara itu data kegempaan Gunung Merapi, dari catatan BPPTKG pada hari Kamis pukul 12.00-18.00 WIB telah terjadi 32 kali guguran dengan durasi 12-157 detik.
-
Apa yang terjadi di Gunung Merapi? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang terjadi di puncak Merapi? Puncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat. Jam masih menunjukkan pukul 05.30 pagi saat pemilik kanal YouTube KBS Vlog menerbangkan drone dari Pos Pengamatan Gunung Api Babadan menuju puncak Gunung Merapi pada 27 Februari 2024 lalu.
-
Mengapa warga Dusun Tempel tidak mengungsi saat erupsi Merapi? Fakta unik lain dari Dusun Tempel adalah ketika terjadi erupsi Gunung Merapi pada 2010 lalu. Kala itu, banyak dari warga di desa tetangga yang mengungsi. Namun Dusun Tempel warganya justru tetap memilih tetap tinggal di rumah kendati jaraknya amat dekat.
-
Kenapa erupsi Merapi dianggap sebagai amarah? Namun, penjaga Jamurdipa, yang merupakan kakak-beradik pembuat keris, belum selesai dengan pekerjaan mereka dan meminta waktu tambahan. Dewa menolak permintaan ini, yang membuat penjaga tersebut marah dan mengancam akan menciptakan bencana abadi di Merapi, termasuk magma yang terus memanas hingga hari ini.
-
Apa yang harus dilakukan jika gunung berapi meletus? Setelah letusan terjadi, langkah-langkah yang perlu dilakukan meliputi evakuasi secepat mungkin, menghindari area yang terkena letusan, menggunakan masker untuk melindungi pernapasan, dan mengikuti petunjuk dari tim penyelamat.
-
Mengapa Merapi mengalami gempa guguran? Gempa guguran biasanya terjadi setelah erupsi disebabkan guguran lava yang terjadi pada sistem pembentukan lava.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten mengaku telah meluncurkan Tim Reaksi Cepat (TRC) PB BPBD Klaten, bersama Pasiter Kodim Klaten. Mereka untuk melakukan ronda malam bersama masyarakat di lereng Merapi.
Plt Kepala BPBD Klaten, Doddy Hermanu mengatakan, berdasarkan pemantauan yang dipimpin langsung oleh Kabid Kedaruratan dan Logistik, masyarakat di lereng Gunung Merapi dalam kondisi tenang dan tidak panik.
"Pascaluncuran awan panas, situasi di wilayah Klaten, terutama Kemalang dan Deles masih aman," ujar Doddy, Jumat (8/2) pagi.
Akibat kondisi Merapi saat ini, lanjut Doddy, BPBD mengimbau agar aktivitas pendakian dihentikan sementara. Kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.
"Kami juga mengimbau agar radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi dikosongkan dari aktivitas penduduk. Masyarakat yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) lll mohon meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas Gunung Merapi," katanya.
Selanjutnya, masih kata Doddy, jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan maka status Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. Pihaknya juga mengimbau masyarakat agar tidak terpancing isu-isu mengenahi erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya serta tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Marapi di Kabupatem Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi.
Baca SelengkapnyaSering peningkatan status tersebut, masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki diminta tidak memasuki wilayah radius 4,5km.
Baca SelengkapnyaSaat ini Gunung Marapi berada pada Status Level III (Siaga) dengan rekomendasi.
Baca SelengkapnyaGunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi pada Jumat (30/5) siang.
Baca SelengkapnyaWarga dibuat ketakutan dengan dentuman dan suara gemuruh. Apalagi sampai menimbulkan geteran seperti gempa bumi.
Baca SelengkapnyaPendaki dan wisatawan diimbau untuk tidak memasuki kawasan Gunung Marapi yang berstatus siaga III.
Baca SelengkapnyaGunung Marapi saat ini berada pada level III atau siaga.
Baca SelengkapnyaGunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi pada Kamis (25/4) pagi.
Baca SelengkapnyaMasyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki diminta tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4.5 km dari puncak
Baca SelengkapnyaMasyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki atau pengunjung atau wisatawan agar tidak memasuki di dalam wilayah radius 3 Km.
Baca SelengkapnyaRangkaian letusan dan rupsi Gunung Marapi secara tidak kontinyu telah terjadi sejak 3 Desember 2023 hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaPetugas mengimbau agar masyarakat yang ada di sekitar Marapi dan seluruh pihak agar menjaga situasi agar tetap kondusif di masyarakat.
Baca Selengkapnya