Anak dijanjikan jadi sekuriti Pertamina, Saiful tertipu Rp 20 juta
Merdeka.com - Meski sudah sukses menjadi pengusaha buah, Saiful (50) berkeinginan anaknya menjadi sekuriti PT Pertamina. Namun, niatnya itu gagal setelah ditipu seseorang yang mengaku sebagai salah satu pimpinan perusahaan BUMN tersebut.
Merasa ditipu, warga Jalan Slamet Riyadi, Lorong Lawang Kidul, Kelurahan 5 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, itu mengadukan kasusnya ke polisi. Terlapor adalah RS (38) yang tak lain teman adik ipar korban.
Kepada petugas, korban menuturkan, peristiwa itu bermula ketika dia berkenalan dengan terlapor Januari 2015 lalu. Terlapor yang mengaku salah satu pimpinan Pertamina bagian migas, membutuhkan karyawan baru lulusan SMA sederajat untuk mengisi posisi sekuriti dengan gaji tinggi.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? 'Saya bukanlah orang yang ada dalam berita ini. Saya tidak melakukan transplantasi wajah,' katanya kepada saluran tersebut, seraya menambahkan ia telah menjalani operasi yang berbeda empat tahun lalu.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
Tapi agar lulus tanpa mengikuti tes, terlapor meminta uang pelicin sebesar Rp 25 juta. Mendapat tawaran pekerjaan yang menjanjikan, korban terpikat, terlebih anaknya juga sangat berminat.
Setelah negosiasi, disepakati uang yang dibayar Rp 20 juta. Keduanya bertemu di kontrakan terlapor di kawasan Jalan Prajurit Nasaruddin, Kelurahan Kalidoni, Palembang.
"Saya disuruh transfer saja. Ada empat kali transfer, totalnya Rp 20 juta," ungkap Saiful saat melapor ke SPKT Polresta Palembang, Rabu (20/4).
Usai mentransfer uang yang diminta, anak korban tak kunjung diterima di perusahaan itu. Padahal sebelumnya, terlapor menjanjikan jika anak korban mulai bekerja pada Agustus 2015.
"Katanya langsung masuk tanpa prosedur dan tes, tapi sampai sekarang tidak masuk-masuk. Nomor teleponnya tak aktif. Pas saya tanya ke Pertamina, orang itu tidak kerja di sana, dia cuma ngaku-ngaku jabat pimpinan," ujarnya.
Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Maruly Pardede mengatakan, laporan korban diterima dengan bukti Nomor LP/B-1033/2016/Sumsel/Resta. Pelapor sedang dimintai keterangan untuk menjelaskan ciri-ciri terlapor.
"Jika terbukti pelaku akan dikenakan Pasal 378 KUHP tentang penipuan," tukasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Legislator Partai Amanat Nasional (PAN) itu melaporkan dua orang yakni pria berinisial MMT dan wanita berinisial FA alias Syarifah.
Baca SelengkapnyaKorban dijanjikan akan diberikan keuntungan setiap bulannya sebesar 10 persen
Baca SelengkapnyaPolisi mengiming-imingi korban bisa bekerja di PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Baca SelengkapnyaKorban sudah melaporkan penipuan dan ancaman dialaminya ke polisi.
Baca SelengkapnyaAde Ary melanjutkan, korban diarahkan mengunduh salah satu aplikasi tranding.
Baca SelengkapnyaKeluarga diminta setor Rp200 juta agar anaknya lulus, padahal sudah dibunuh
Baca SelengkapnyaHal itulah yang membuat korban akhirnya percaya sehingga mentransferkan sejumlah uang ke rekening si penelepon.
Baca SelengkapnyaSelain diproses secara etik, kepolisian juga memproses Bripda Wahyu secara pidananya.
Baca SelengkapnyaIa menjelaskan bahwa pengungkapan perkara itu berawal dari penemuan seorang lelaki dalam kondisi terikat lakban pada Sabtu.
Baca SelengkapnyaSeorang pria di Banyuasin dilaporkan ke polisi karena penipuan Rp2,1 miliar. Namun dia belum dapat diproses karena berstatus caleg.
Baca SelengkapnyaKLovers, semoga kita semua bisa mengambil pelajaran atas kasus yang dialami Defri Juliant ini.
Baca SelengkapnyaAwalnya menerima telepon dari seseorang yang mengklaim mengenal dekat keluarganya
Baca Selengkapnya