Anak pembunuh ayah kandung di Kebumen dikenal temperamental
Merdeka.com - Tersangka kasus pembunuh ayah kandung, HE (34), warga Desa Tunjungseto Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, dikenal sebagai pribadi temperamental. Menurut informasi diterima kepolisian, pelaku sering terlibat cekcok dengan anggota keluarga di rumah.
"Dari keterangan yang kami dapat tersangka ini tergolong temperamen. Nanti kita akan datangkan psikolog untuk mengecek kondisi kejiwaannya," kata Kapolres Kebumen, AKBP Arief Bahtiar saat konferensi pers di depan gedung Sat Reskrim Polres Kebumen, Selasa (7/8).
Sebelum insiden pembunuhan tersebut, tersangka dan ayahnya, Sarpin (61) juga sempat terlibat cekcok. Sebabnya, saat tersangka tengah menonton televisi, ia merasa kesal dan terganggu oleh kehadiran ayahnya. Lebih dari beradu mulut, tersangka yang dibakar amarah lalu membawa kayu bakar. Sedangkan korban membawa pipa besi yang diambil dari dapur rumahnya.
-
Bagaimana pria itu membunuh anak tirinya? 'Mereka cekcok sehingga tersangka SE ini menusuk SR dan anaknya menggunakan pisau sehingga anak tidak tertolong lagi,' kata Kapolres Merangin AKBP Ruri Roberto.
-
Siapa yang ditikam mantan ayah tiri? Seorang remaja putri M (19) tewas setelah ditikam mantan ayah tirinya, SE (53). Sang ibu SR (53) juga terluka parah ditusuk mantan suaminya itu.
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Kenapa orangtua membentak anak? Orangtua mungkin membentak anak ketika mereka merasa lelah, kewalahan, atau marah. Dalam kondisi seperti ini, tugas-tugas kecil yang biasanya bisa diabaikan menjadi sangat mengganggu.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Di mana kejadian pembunuhan terjadi? Warga Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat bapak dan anak dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (6/12).
"Kepada polisi tersangka mengaku spontanitas memukul ayahnya menggunakan kayu bakar. Korban lantas mengalami luka serius di bagian kepala. Kejadian ini pada hari Senin (06/08) sekira pukul 13.00 wib," kata Arief.
Warga yang mengetahui percekcokan antara anak dan ayah itu, lantas mengamankan HE dan menyerahkannya ke Polsek Sempor. Sedang korban yang tersungkur tak sadarkan diri sempat dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Gombong. Keterangan dokter yang menangani, korban dinyatakan sudah meninggal saat tiba di rumah sakit.
"Pelaku diancam 15 tahun kurungan penjara. Motif tersangka menganiaya korban hingga meninggal karena merasa terganggu oleh korban saat menonton TV. Tersangka ini merasa kesal dengan korban. Tersangka menggunakan kayu bakar memukul pelipis korban sebanyak satu kali. Dari pengakuan itu, kita tetap akan melakukan visum kepada korban untuk mengetahui yang sebenarnya," kata AKBP Arief Bahtiar.
Tersangka merupakan anak kandung korban nomor tiga. Pelaku diketahui lebih banyak beraktivitas di rumah sebab telah lama menganggur.
Di hadapan polisi, tersangka mengaku menyesali perbuatannya. Namun nasi telah menjadi bubur, ayah yang membesarkannya tidak bisa lagi kembali untuk selamanya. Akibat perbuatannya, tersangka yang masih lajang itu dikenakan pasal 45 Ayat (3) Undang-undang Nomor 23 tahun 2004 tentang KDRT.
Saat ini tersangka masih menjalani pemeriksaan dari penyidik Polres Kebumen.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
korban minta polisi segera menindaklanjuti laporan dengan menangkap dan memenjarakan anaknya.
Baca SelengkapnyaKorban dan pelaku hanya tinggal berdua serumah. Para saksi menyebut usai ditinggal ibunya, SPN kurang kasih sayang.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan fakta baru kasus ibu bernama TY yang membanting anak kandungnya hingga tewas di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaSebelum terjadi pemukulan, korban dan pelaku diketahui sempat terlibat cekcok mulut
Baca SelengkapnyaKorban yang sedang santai di dapur kaget mendapat serangan bertubi-tubi dari pelaku menggunakan kayu.
Baca SelengkapnyaBeredar informasi jika penyebab penganiayaan ini dilatarbelakangi persoalan keluarga.
Baca SelengkapnyaTersangka FO sempat membantah dan mengaku jika dirinya tidak melakukan penikaman terhadap korban CR.
Baca SelengkapnyaAksi biadab dilakukan seorang anak terhadap ibu kandungnya sendiri di Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (9/4/2024) lalu.
Baca SelengkapnyaSaat diperiksa polisi, pelaku alias ibu kandung korban kerap tertawa sendiri
Baca SelengkapnyaPeristiwa ayah banting anak hingga tewas itu terjadi pada Rabu, 13 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaHingga kini, kepolisian masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut kaitan dengan kejadian itu.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan fakta penyebab anak di Duren Sawit bunuh ayah kandung
Baca Selengkapnya