Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Anak TK di Aceh ikut demo kecam aksi perburuan satwa liar

Anak TK di Aceh ikut demo kecam aksi perburuan satwa liar demo satwa liar. merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Puluhan aktivis dari sejumlah komunitas pecinta satwa liar yang tergabung dalam Global Marching for Elephant, Rhino and Tiger (GMFERT) Indonesia, Aceh menggelar aksi di Simpang Lima, Banda Aceh, Santu (3/10). Mereka mengecam setiap pelaku penjualan satwa liar yang masuk kategori kejahatan dunia.

Ada pemandangan berbeda dari aksi kali ini. Sebab, peserta aksi tidak hanya para aktivis tapi juga melibatkan belasan siswa-siswi Taman Kanan-kanak (TK). Mereka ikut memegang sejumlah poster mengecam pelaku perburuan dan perdagangan satwa liar. Anak-anak terlihat ceria, berbaris rapi dan tertib setelah diarahkan gurunya.

Tak hanya itu, belasan Polisi Wanita (Polwan) Polda Aceh menggunakan pakaian olahraga warna kuning ikut bergabung dalam aksi ini. Demikian juga beberapa siswa Sekolah Menengah Umum (SMU) yang juga menyerukan perlawanan terhadap pelaku perburuan dan perdagangan satwa.

Orang lain juga bertanya?

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Irwan Djohan, Ketua Fraksi Partai Nasdem, DPRK, Banda Aceh, Iqbal Djohan, anggota DPRK Bireuen, Suhaimi ikut berpanas-panas di tengah-tengah massa aksi.

Koordinator GMFERT Indonesia, Aceh, Cut Evrida Diana mengatakan mengajak seluruh elemen di Indonesia dan dunia agar segera mengakhiri perburuan satwa liar. Karena perburuan satwa liar merupakan kejahatan dunia yang setara dengan kejahatan narkoba.

"Kami minta hentikan perdagangan satwa liar, seperti gading gajah, cula badak dan sebagainya," katanya.

Indonesia, khususnya Aceh, menjadi daerah tujuan utama perburuan satwa liar untuk kemudian diperdagangkan ke negara-negara lain melalui jalur ilegal.

"Ini tidak boleh terjadi, butuh proteksi dari pemerintah, bila tidak, ini akan semakin memprihatinkan dan satwa liar yang dilindungi akan punah," tukasnya.

Disinggung soal keterlibatan anak-anak TK dan SMU dalam aksi tersebut, dia mengaku sebagai bagian dari upaya memberikan pendidikan pentingnya menjaga kelestarian dan kehidupan satwa liar. Tujuannya agar anak-anak tumbuh sebagai generasi yang ikut melindungi satwa liar.

"Sudah saatnya masyarakat dunia bersatu melawan kejahatan terhadap satwa. Terutama memberikan pendidikan kepada anak-anak biar mereka paham perburuan dan perdagangan satwa liar ini melanggar hukum dan akan merusak lingkungan," imbuhnya.

Tak hanya itu, Cut Evrida juga menyindir masyarakat yang bangga gigi Harimau sebagai perhiasan atau menyimpan dan menjadikan gading Gajah sebagai salah satu koleksi di rumah. "Karena memiliki itu semua sama saja kita telah merampas nyawa makhluk ciptaan Allah SWT," tutupnya. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gokil, Nyali Bocah Ini Tangkap Ular Sanca Sepanjang 3 Meter
Gokil, Nyali Bocah Ini Tangkap Ular Sanca Sepanjang 3 Meter

Mereka berhasil menaklukan seekor ular sanca berukuran besar. Sayangnya, mereka menangkap ular tersebut dengan cara yang dinilai kurang pantas.

Baca Selengkapnya
Peringati Hari 'Action Indonesia Day' Jagat Satwa Nusantara Perkenalan Lembaga Konservasi Satwa Liar Ke Mata Publik
Peringati Hari 'Action Indonesia Day' Jagat Satwa Nusantara Perkenalan Lembaga Konservasi Satwa Liar Ke Mata Publik

Dalam acara tersebut mengusung tema 'Action Indonesia Day: Ayo Ikut Serta & Dukung Upaya Konservasi Satwa Liar Melalui Kebun Binatang'.

Baca Selengkapnya
Jauh dari Gadget, Begini Keseruan Anak-anak di Kampung Pasir Gudang Cianjur Isi Waktu Luang
Jauh dari Gadget, Begini Keseruan Anak-anak di Kampung Pasir Gudang Cianjur Isi Waktu Luang

Anak-anak di Kampung Pasir Gudang tidak bermain gadget saat mengisi waktu luang, melainkan mencari belut di sawah.

Baca Selengkapnya
Melihat Hewan Langka di Kawasan Hutan Lereng Gunung Slamet, Rawan jadi Incaran Pemburu Liar
Melihat Hewan Langka di Kawasan Hutan Lereng Gunung Slamet, Rawan jadi Incaran Pemburu Liar

Hutan lereng Gunung Slamet merupakan rumah bagi banyak jenis satwa langka.

Baca Selengkapnya
Lagi Asyik Mancing di Empang, Sekelompok Pemuda Ini Didatangi Aktivis Lele
Lagi Asyik Mancing di Empang, Sekelompok Pemuda Ini Didatangi Aktivis Lele

Apa jadinya jika sedang asyik memancing justru didemo oleh aktivis lele?

Baca Selengkapnya
Potret Belasan Monyet Liar Sambangi Perkampungan Warga Magetan, Curi Bawang di Ladang hingga Baju Jemuran
Potret Belasan Monyet Liar Sambangi Perkampungan Warga Magetan, Curi Bawang di Ladang hingga Baju Jemuran

Kawanan monyet ini diduga kekurangan makan karena hutan di lereng Gunung Lawu kondisinya memprihatinkan

Baca Selengkapnya
Masih dapat Ditemui walau Mulai Langka, Begini Kehidupan Satwa Macan di Hutan Blora
Masih dapat Ditemui walau Mulai Langka, Begini Kehidupan Satwa Macan di Hutan Blora

Warga sekitar mengaku masih menjumpai keberadaan satwa macan di hutan Blora. Apakah itu benar?

Baca Selengkapnya
7 Kucing Liar Asal Indonesia Ini Langka dan Hampir Punah
7 Kucing Liar Asal Indonesia Ini Langka dan Hampir Punah

7 kucing liar di Indonesia yang langka dan terancam punah

Baca Selengkapnya
Kasihan, Orang Utan di Aceh Disembunyikan dalam Tas untuk Dijual
Kasihan, Orang Utan di Aceh Disembunyikan dalam Tas untuk Dijual

Polisi menemukan seekor orang utan di dalam tas untuk dijual

Baca Selengkapnya
25 Burung Langka Dilepasliarkan ke Habitatnya di Papua dan Maluku
25 Burung Langka Dilepasliarkan ke Habitatnya di Papua dan Maluku

BKSDA Jawa Tengah melepasliarkan 25 ekor burung langka ke Papua dan Maluku. Satwa endemik itu umumnya diserahkan warga yang memeliharanya secara ilegal.

Baca Selengkapnya
Mengenal Denda Adat Sopi dan Ayam Merah, Sanksi Bagi Perusak Hutan Dalam Kawasan Cagar Alam Mutis Timor Tengah Selatan
Mengenal Denda Adat Sopi dan Ayam Merah, Sanksi Bagi Perusak Hutan Dalam Kawasan Cagar Alam Mutis Timor Tengah Selatan

Sanksi berupa satu keping koin perak, satu botol arak atau sopi, satu ekor babi, satu ekor ayam merah, beras 40 kilogram, uang tunai Rp50.000 dan tujuh tenun.

Baca Selengkapnya
Mengenal Upacara Bekarang Iwak, Tradisi Menjaga Ekosistem Lingkungan ala Masyarakat Sumatra Selatan
Mengenal Upacara Bekarang Iwak, Tradisi Menjaga Ekosistem Lingkungan ala Masyarakat Sumatra Selatan

Tradisi masyarakat Sumatra Selatan ini tak hanya menjadi kearifan lokal, melainkan juga bermanfaat untuk menjaga ekosistem alam.

Baca Selengkapnya