Anaknya Tembak Kontraktor, Ini Tanggapan Bupati Majalengka
Merdeka.com - Bupati Majalengka Karna Sobahi angkat bicara, mengenai kasus penggunaan senjata api yang diduga melibatkan anak keduanya yang berinisial INA. Politisi PDIP itu mengaku menyerahkan semua proses hukum kepada pihak kepolisian.
Ia membenarkan bahwa INA adalah anaknya yang menjabat sebagai Kabag Ekonomi dan Pembangunan di Pemkab Majalengka. Sebagai pejabat publik, dia tidak akan melakukan intervensi mengenai kasus hukum yang diduga melibatkan anaknya.
"Sebagai keluarga (ayah), saya akan menghormati dan mengikuti proses hukum. Sebagai warga negara yang taat asas, akan selalu siap mengikuti dan menghargai proses hukum," kata Karna melalui pesan singkat, Selasa (12/11).
-
Siapa yang mengacungkan senjata api? Menurut dia kondisi seketika mencekam, karena dua dari gerombolan itu mengacungkan senjata api.
-
Bagaimana Kapolda Jateng menanggapi kasus Sukolilo? 'Salah satu penegak hukum adalah Polisi, Polri adalah representasi negara di masyarakat, Kita ndak boleh main hakim sendiri. Kita (masyarakat) tidak boleh bertindak seperti Polisi. Kalau ada permasalahan lapor polisi,' tegasnya.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Bagaimana cara Sahroni meminta Polres Jakut untuk bertindak? 'Ini parah, makin hari aksi pencurian makin keji dan brutal. Karenanya, saya minta Polres Jakut segera cari dan tangkap pelaku. Karena dia (pelaku) harus segera mempertanggungjawabkan segala perbuatannya. Pastikan dihukum berat.'
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
Meski begitu, ia memastikan bahwa tim kuasa hukum dari anaknya pun sedang mengupayakan pengumpulan informasi dan kronologis mengenai penembakan yang terjadi pada Minggu (10/11) lalu.
"Saat ini tim penasihat hukum Irfan sedang mengumpulkan informasi yang objektif tentang prolog kejadian yang sebenarnya dari awal serta faktor terjadinya peristiwa tersebut. Supaya masyarakat bisa memahami bagaimana kejadian yang sebenarnya," kata dia.
Sementara itu, Kapolres Majalengka AKBP Mariyono memastikan akan melakukan penegakan hukum apabila kasus tersebut memenuhi alat bukti yang cukup. Kasus ini bermula dari penagihan uang oleh seorang kontraktor proyek bernama Panji Pamungkasandi, yang sudah menyelesaikan pekerjaannya.
Setelah menerima informasi, uang dari investor itu bisa diambil ke Kabag Ekonomi dan Pembangunan Majalengka, berinisial INA. Singkat cerita, mereka pun bertemu di daerah Cigasong, Majalengka. Di sana pula terjadi insiden penembakan dan penganiayaan. Namun, ia belum bisa memberikan keterangan detail penyebab penembakan karena uang yang sudah ditagihkan sudah dibayar.
"Intinya membenarkan adanya kejadian itu. (Kami) sedang diproses untuk selanjutnya, lidik (Penyelidikan) sidiknya (penyidikannya)," kata dia saat dihubungi.
"(Uang pekerjaan proyek sudah) bayar. (Penembakan) itu sedang didalami apa (penyebab) bisa kejadian seperti itu," kata dia lagi.
Sementara itu, Wakapolres Majalengka Kompol Hidayatullah menuturkan, uang pekerjaan proyek yang ditagihkan sebesar Rp 500 juta dan sudah dibayarkan. Saat ini, pihaknya fokus melakukan penyelidikan mengenai motif insiden penembakan.
"Belum tahu bagaimana ceritanya, mungkin ada persinggungan saudara INA ini mengeluarkan pistol. Sementara itu saja, kita masih proses penyelidikan. (Uang) sudah dibayarkan, sudah dikasihkan dan terjadi penembakan. Itu yang masih dalam proses penyidikan," kata dia singkat.
Panji mengalami luka tembak pada tangan sebelah kirinya. Selain itu, beberapa karyawannya pun ia sebut mengalami penganiayaan oleh sekelompok orang yang datang bersama INA.
"Tiba tiba sekitar jam 23.30 WIB, saya dibangunkan paksa oleh orang-orang yang datang bersamaan dengan INA. Dan setelah keluar dari mobil, dia ditodong dengan senjata api ke kepala, untungnya senjata tersebut berhasil ditepis yang akhirnya mengenai telapak tangan sebelah kiri," kata dia.
Setelah itu, keributan berakhir. Panji dibawa ke rumah sakit dalam keadaan terluka oleh kerabatnya. Insiden ini sudah dilaporkan ke Polres Majalengka.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mabes Polri tetap sepenuhnya menyerahkan penanganan kasus polisi tembak polisi itu ke Polda Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaEdward Tannur membenarkan anaknya telah melakukan pengaiayaan kepada sang pacar hingga tewas
Baca SelengkapnyaKader Partai Gerindra itu menduga kuat pelaku merupakan beking tambang ilegal atas kasus ini.
Baca SelengkapnyaAKBP Feri menjelaskan bahwa penanganan kasus ini berawal dari tindak lanjut laporan aduan dari pihak keluarga.
Baca SelengkapnyaJules mengungkapkan, hingga saat ini bapak dari korban Eki masih mengalami trauma pasca kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaKabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar melepaskan tembakan terhadap Kasat Reskrim AKP Ulil Riyanto Anshari dari jarak dekat.
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo meminta jajarannya jangan ragu menindak pelaku yang merupakan perwira polisi.
Baca SelengkapnyaApabila benar korban ditembak ketika sedang menjalankan tugasnya sebagai aparat penegak hukum, kasus ini juga bisa dilihat sebagai obstruction of justice.
Baca SelengkapnyaPelaku sebelumnya menyerahkan diri ke kantor polisi setelah dua tahun bungkam.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial seorang pria pengemudi mobil Alphard mengancam warga dengan pisau.
Baca SelengkapnyaIpda T ditetapkan sebagai tersangka setelah terbukti melakukan obstruction of justice.
Baca SelengkapnyaKabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar tega menembak mat temannya sendiri, Kasat Reskrim Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar.
Baca Selengkapnya