Ancaman Penyakit Rabies di Balik Kuliner Daging Anjing
Merdeka.com - Konsumsi daging anjing di Kota Solo memprihatinkan. Puluhan warung yang menjual olahan daging anjing semakin menjamur di Kota Bengawan. Warga dengan bebas membuka warung, melayani pembeli tanpa batasan waktu.
Angelina Pane, salah satu perwakilan Animal Friends Jogja menyebut, konsumsi daging anjing di Kota Solo meningkat drastis. Demikian juga jumlah warung yang menjual daging olahan hewan yang biasa dipiara tersebut.
"Kita sudah beberapa kali melakukan investigasi, terakhir pada bulan Januari 2019. Ada peningkatan yang cukup tajam dari sebelumnya. Ada 82 warung yang secara terang-terangan menjual daging anjing di Solo. Dan itu tidak terhitung beberapa puluh lainnya di sekitar Kota Solo yang tidak terang-terangan menyebutkan bahwa ini menjual daging anjing," ujar Angelina di sela aksi menolak daging anjing, depan Balai Kota Solo, Kamis (25/4).
-
Dimana daging anjing dijual? Daging anjing itu disita di tiga lokasi yang berbeda di wilayah Denpasar, pada Rabu (31/7) kemarin.
-
Bagaimana daging anjing diperoleh pedagang? Pengakuan pedagang, anjing tersebut didapatkan dari seseorang. Anjing-anjing juga jenis anjing liar sehingga dalam hal kesehatan sangat membahayakan karena bisa saja terkena rabies.
-
Kenapa daging anjing dilarang dijual? 'Tidak banyak itu, karena budaya Bali itu tidak biasa mengonsumsi daging anjing. Artinya, ada peminat khusus tapi terbatas ini yang kita tidak bisa biarkan. Karena di Bali ada aturan khusus juga, yang dibuat melalui perda dan pergub, bahwa memang ada larangan untuk memperjualbelikan daging anjing apalagi untuk dikonsumsi,' imbuhnya.
-
Dimana sotong sering dijajakan? Tak lengkap rasanya jajan tahu bulat tanpa sotong yang renyah nan gurih.
-
Kenapa daging alot? Kandungan protein yang padat di dalamnya memang membuat daging alot saat dimasak.
-
Kenapa warung ini selalu ramai? Cita rasa nikmat dengan harga terjangkau membuat warung nasi sambal ini selalu ramai pembeli.
Dari 82 warung tersebut, ia memperkirakan 13.700 anjing lebih yang dikonsumsi di Kota Solo setiap bulannya. Belasan ribu anjing tersebut didatangkan dari beberapa kota di Jawa. Arus masuk anjing dari Tasikmalaya, Garut dan Surabaya ke Kota Solo diperkirakan mencapai 500 ekor.
"Jumlah tersebut jauh lebih tinggi dari Kota Jogja. Ini sangat mengerikan sekali karena Jawa Barat belum bebas rabies. Ada beberapa kasus rabies yang terdeteksi dari gigi dan anjing positif rabies," katanya.
Jika kondisi ini dibiarkan, ia khawatir Kota Solo yang sudah memiliki status bebas rabies, bukan tidak mungkin akan terjangkit. Agustina mengatakan, anjing-anjing yang dikonsumsi di Solo berasal dari hampir semua ras.
"Menurut saya sangat memprihatinkan, Solo yang katanya berseri, malah seperti jadi kota daging anjing. Karena makin tingginya permintaan dan banyak promosi tentang itu, dan bukan tentang kebudayaannya," terangnya.
Selain dipasok dari luar kota, masyarakat sendiri juga ada yang beternak di halaman rumah. Sesuai investigasi yang ia lakukan, Solo disebutnya sebagai pusat perdagangan anjing di pulau Jawa.
"Setelah kita lakukan investigasi bulan Januari lalu, Solo ini adalah pusat perdagangan di Pulau Jawa. Pulau Jawa ini padat sekali, 50 penduduk Indonesia tinggal di sini. Ini sangat mengerikan sekali, bukan tidak mungkin Solo dan Jawa Tengah akan kehilangan status bebas rabiesnya, kalau perdagangan anjing tidak dihentikan," tandasnya.
Angelina menyampaikan, pihaknya ingin bekerja sama dengan pemerintah kota, provinsi maupun pemerintah pusat untuk dapat menghentikan perdagangan anjing di seluruh Indonesia. Meskipun Indonesia sudah mencanangkan bebas rabies tahun 2020, namun hal tersebut tidak akan terjadi jika perdagangan daging anjing tidak dihentikan.
"Kami sangat ingin bekerja sama dengan pemerintah, untuk mewujudkan Indonesia bebas daging anjing," pungkas Angelina.
Sementara dalam aksi tersebut, Belasan aktivis membentangkan spanduk, poster dan bendera. Spanduk bertuliskan 'Solo Menolak Daging Anjing', 'Indonesia Bebas Rabies 2020', 'Stop Makan Anjing' dan lainnya. Peserta aksi juga membagikan stiker yang berisi ajakan menolak daging anjing. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gibran mengaku tengah menyiapkan solusi bagi pedagang daging anjing.
Baca SelengkapnyaGibran telah menyerukan agar masyarakat untuk tidak lagi mengonsumsi daging anjing.
Baca SelengkapnyaPada Perda Bali No 5 Tahun 2023, Pasal 28 tertib ternak atau hewan, ayat 1 huruf a disebut setiap orang dilarang mengedarkan dan memperjualbelikan daging anjing
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan akan menindak jika benar terbukti adanya pelanggaran.
Baca SelengkapnyaGibran buka suara terkait pengiriman anjing ilegal diduga ke Solo
Baca SelengkapnyaMeski sudah berulang kali menjadi sorotan, masih ada saja sapi-sapi yang digembalakan di Tempat Pembuangan Akhir Putri Cempo Solo.
Baca SelengkapnyaBanyak kerbau dan sapi milik warga dilepasliarkan di jalan raya dan fasilitas umum di wilayah Kecamatan Kota Mukomuko
Baca SelengkapnyaSiapa sangka hewan yang sering dianggap hama ini memiliki cita rasa lezat
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga harus memastikan lapak tersebut memiliki surat - surat yang lengkap, surat pernyataan kesehatan yang legal.
Baca SelengkapnyaAktivis PETA mengingatkan masyarakat bahwa kondisi pasar hewan hidup yang kumuh berpotensi menciptakan penyebaran baru bagi penyakit zoonosis yang mematikan.
Baca SelengkapnyaAnjing-anjing yang diselundupkan sudah diamankan dan dirawat dengan baik
Baca SelengkapnyaGibran mengaku masih ada sejumlah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan di Solo.
Baca Selengkapnya