Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Anggota Kodim Lamongan tewas tak wajar, keluarga minta keadilan

Anggota Kodim Lamongan tewas tak wajar, keluarga minta keadilan Ilustrasi Orang Meninggal. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Diduga tewas tak wajar, keluarga almarhum Komandan Kepala (Kopka) Andi Pria Dwi Harsono mendatangi Kodam V Brawijaya, Surabaya, Jawa Timur meminta keadilan, Jumat (14/11). Ajudan Komandan Kodim (Dandim) 0812 Lamongan, Letkol Ade Rizal Muharram itu, diduga tewas dianiaya di ruang intel pertengahan Oktober lalu.

Namun, pihak Kodim 0812 menyatakan Kopka Andi tewas bunuh diri setelah mengakui perbuatannya mencabuli anak Letkol Ade Rizal yang masih berusia empat tahun, berinisial G.

Nah, untuk mencari keadilan karena menduga suaminya dianiaya oleh komandannya itu, istri Andi, Ika Sepdina, warga Jalan Jengitri, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri datang ke Kodam V Brawijaya.

Ika datang ditemani ayahnya, Priyo Handoko, warga Pare, Kabupaten Kediri, paman Kopka Andi, Heru Hadi Kusyanto, warga Jalan Prajurit Kulon, Mojokerto, dan Tegel Budiarso, warga Ngancar, Kediri. Kemudian sepupu Kopka Andi, Ekondiharjo, warga Jalan Prajurit Kulon, Mojokerto, bibi Kopka Andi, Sri Hartatik, warga Mojowarno, Jombang, serta pengacaranya, Abu Hanifah.

Mereka mengaku hendak mengajukan tuntutan atas tindak penganiayaan yang dilakukan Letkol Ade Rizal atas diri Kopka Andi hingga tewas.

"Terakhir suami saya (Kopka Andi) telephone hari Sabtu (11/10), dia kan berangkat hari Sabtu pagi. Waktu di telephone, dia bilang: Saya ada di kantor intel, saya dituduh mencabuli anaknya Dandim (Letkol Ade Rizal) yang masih berusia empat tahun," terang Ika di Makodam V Brawijaya.

Sebelum menelepon sang suami, seperti diceritakan Ika, istri Letkol Ade Rizal, Gina meneleponnya dan memintanya untuk datang ke Lamongan atau ke rumah dinas Dandim di lingkungan Kodim 0812, pada hari itu juga (11/10).

"Saat saya telephone itu, saya tanya ada masalah apa saya kok disuruh ke Lamongan? Suami saya bilang, dia tidak melakukan pelecehan seksual seperti yang dituduhkan. Dia juga bilang, apa sudah gila jika melakukan itu (pelecehan), itu kan anaknya Dandim atasan saya, apalagi anak saya juga perempuan," tutur Ika.

Kemudian, sekitar pukul 17.00 WIB, Ika dan ayahnya berangkat ke Lamongan dan sampai di tujuan sekitar pukul 19.30 WIB. Di rumah dinas Letkol Ade Rizal, Ika diminta istri Dandim menanyakan sendiri ke anaknya terkait tuduhan itu. Sang anak Dandim itupun mengatakan: "Om Andi jahat, dek G mau di tit tit in."

Sementara Kopka Andi, meski dipaksa mengakui perbuatannya tetap bergeming. Dia tetap pada jawabannya: Tidak pernah melakukan perbuatan terlarang itu.

Di hari itu pula, Kopka Andi diberi pelajaran berupa shock terapi oleh Dandim di sebuah ruangan dan diperbolehkan pulang pada hari Senin (13/10).

Selanjutnya, Ika pulang ke Kediri. Pada hari Minggu, tanggal 12 Oktober, dia kembali mendapat telephone dari istri Letkol Ade Rizal, yang mengatakan kalau Kopka Andi telah mengakui perbuatannya. Ika pun diminta datang ke Lamongan.

Saat berada di Lamongan, dia mendapati Kopka Andi tewas gantung diri di ruang penyidikan Kantor Intel Kodim 0812, dengan kondisi tangan masih terborgol, dan penuh luka lebam di tubuhnya bekas pukulan.

Atas kejadian itu, keluarga Kopka Andi meminta keadilan. Karena mendapati sang suami meninggal tidak wajar, meski sudah diterangkan oleh pihak Kodim 0812, Kopka Andi tewas gantung diri.

Sementara itu, saat ditemui keluarga Kopka Andi, Kapendam V Brawijaya, Kolonel Arm Totok Sugiaharto menerangkan, dengan ditemukannya beberapa luka lebam di tubuh almarhum Kopka Andi, maka saat ini Subdenpom Lamongan memeriksa enam anggota Kodim 0812 yang diduga terlibat dan mengetahui kejadian itu.

"Saat ini, pihak Subden Pom Lamongan tengah melakukan penyelidikan terkait peristiwa itu. Saat ini sudah enam saksi yang diperiksa, belum ada tersangka. Dari anak saksi korban (G) juga mengakui adanya pelecehan seksual yang dilakukan anggota tersebut. Saat ini masih dalam penyelidikan, nanti setelah ada hasilnya akan kita laporkan," papar Totok di Makodam V Brawijaya.

Totok juga menjelaskan, dari hasil visum yang dilakukan pihak dokter dari rumah sakit umum, Kopka Andi memang dinyatakan tewas bunuh diri. "Hasil visum ini bukan rekayasa, tapi hasil dari dokter rumah sakit umum," katanya.

"Dan hingga saat ini, anggota tersebut dinyatakan bunuh diri. Dia diketahui, sebelum bunuh diri ketahuan melakukan pelecehan seksual, entah karena malu kemudian bunuh diri," tegas Totok (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pembunuh Sesama Napi di Lapas Palembang Ternyata Pecatan TNI yang Terlibat Pencabulan
Pembunuh Sesama Napi di Lapas Palembang Ternyata Pecatan TNI yang Terlibat Pencabulan

Dua pelaku merencanakan pembunuhan korban karena jengkel dengan sikapnya yang tidak mau ikut aturan tahanan senior.

Baca Selengkapnya
LBH Padang Sebut Afif Maulana saat Disiksa Dipaksa Ciuman Sesama Jenis oleh Anggota Polda Sumbar
LBH Padang Sebut Afif Maulana saat Disiksa Dipaksa Ciuman Sesama Jenis oleh Anggota Polda Sumbar

Dugaan penyiksaan terhadap anak itu, kata Indira tengah didalami oleh pihaknya.

Baca Selengkapnya
Pelajar SMP di Padang Tewas dengan 6 Tulang Rusuk Patah, LBH: Diduga Disiksa Polisi
Pelajar SMP di Padang Tewas dengan 6 Tulang Rusuk Patah, LBH: Diduga Disiksa Polisi

Korban yang berusia 13 tahun itu terakhir kali terlihat berdiri dikerumuni polisi memegang rotan. Dia kemudian ditemukan tewas di bawah jembatan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Respons Kapolri, Siap Buka Kembali Kasus Polisi RAT Bunuh Diri Usai Disetop Penyidik
VIDEO: Respons Kapolri, Siap Buka Kembali Kasus Polisi RAT Bunuh Diri Usai Disetop Penyidik

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo angkat bicara terkait kematian anak buahnya, Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RAT) yang diyakini bunuh diri.

Baca Selengkapnya
Kapolri Beri Kenaikan Pangkat Anumerta ke Almarhum AKP Ulil Ryanto
Kapolri Beri Kenaikan Pangkat Anumerta ke Almarhum AKP Ulil Ryanto

Kompol Anumerta Ulil dinyatakan gugur saat melaksanakan tugas.

Baca Selengkapnya
KPAI Buka Suara Terkait Dugaan Tewasnya Siswa SMP Dianiaya Polisi di Padang
KPAI Buka Suara Terkait Dugaan Tewasnya Siswa SMP Dianiaya Polisi di Padang

KPAI sedang berkoordinasi dengan Lembaga Bantuan Hukum Padang (LBH) Padang

Baca Selengkapnya
Bertemu Keluarga Ryanto Ulil, Kompolnas Pastikan AKP Dadang Iskandar Dipecat
Bertemu Keluarga Ryanto Ulil, Kompolnas Pastikan AKP Dadang Iskandar Dipecat

Kompolnas sudah membentuk dua tim untuk mengungkap kasus penembakan dilakukan AKP Dadang Iskandar.

Baca Selengkapnya
Curhat Kasat Reskrim Solok Selatan ke Ibunda Sebelum Tewas Ditembak Temannya Sendiri: Mau Keluar Polisi
Curhat Kasat Reskrim Solok Selatan ke Ibunda Sebelum Tewas Ditembak Temannya Sendiri: Mau Keluar Polisi

Sepupu korban, Fery Mangin mengaku mengenal sosok Ryanto sebagai orang yang tulus, berprestasi, dan loyal kepada atasan.

Baca Selengkapnya
Korban Tewas Diserang TNI Seorang Kakek yang Mencari Cucunya
Korban Tewas Diserang TNI Seorang Kakek yang Mencari Cucunya

Sejumlah warga lainnya mengalami luka-luka malam itu. Ada yang di bagian mata diduga terkena tusukan karena anggota TNI itu membawa sajam dan kayu.

Baca Selengkapnya
Keluarga Ungkap Kondisi Jenazah Siswa SMP di Padang, Tubuh Penuh Luka dan Telinga Berdarah
Keluarga Ungkap Kondisi Jenazah Siswa SMP di Padang, Tubuh Penuh Luka dan Telinga Berdarah

Keluarga korban menemukan banyaknya kejanggalan dalam kasus tersebut, mulai dari luka lebam serta keterangan dari para saksi.

Baca Selengkapnya
Momen Haru Upacara Persemayaman Kopda Hendrianto yang Gugur Diserang KKB, Isak Tangis Keluarga Pecah
Momen Haru Upacara Persemayaman Kopda Hendrianto yang Gugur Diserang KKB, Isak Tangis Keluarga Pecah

Momen haru upacara persemayaman Kopda Hendrianto. Isak tangis keluarga kehilangan Kopda Hendrianto.

Baca Selengkapnya
Momen Haru Persemayaman Kopda Hendrianto Korban Gugur Diserang KKB, Tangis Istri Pecah Sembari Peluki Peti Jenazah
Momen Haru Persemayaman Kopda Hendrianto Korban Gugur Diserang KKB, Tangis Istri Pecah Sembari Peluki Peti Jenazah

Kopda Hendrianto gugur akibat diserang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Buosah, Distrik Aifat Selatan, Maybrat, Papua Barat Daya

Baca Selengkapnya