Antibodi Joki Vaksinasi Covid-19 di Pinrang Sulsel akan Diperiksa
Merdeka.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Selatan (Sulsel) akan memeriksa antibodi warga Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang, Abdul Rahim yang mengaku sudah 16 kali divaksinasi Covid-19. Pemeriksaan tersebut bertujuan untuk pembuktian apakah pengakuan Abdul Rahim tentang 16 kali divaksin benar atau tidak.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes Sulsel, dr Arman Bausat mengatakan pihaknya akan memeriksa antibodi Abdul Rahim yang mengaku 16 kali divaksin Covid-19. Apalagi, kondisi Abdul Rahim saat ini dalam kondisi sehat.
"Kami juga akan memeriksa antibodinya. Kalau tinggi (antibodi) berarti bisa saja sudah berkali-kali (divaksin Covid-19)," kata Arman Bausat saat jumpa pers di Kantor Gubernur Sulsel, Rabu (22/12).
-
Siapa yang ikut tes kesehatan? Pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono tes kesehatan di RSUD Tarakan Jakarta, Sabtu (31/8).
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kenapa Ridwan Kamil-Suswono tes kesehatan? Pasangan diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus ini menjalani tes kesehatan sebagai syarat bakal cagub dan bakal cawagub Jakarta.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Siapa yang direkomendasikan untuk melakukan imunisasi? Selain itu, ibu hamil juga diingatkan untuk menjauh dari pasien cacar, karena infeksi ini dapat membahayakan janin yang ada dalam kandungan jika mereka terjangkit.
-
Siapa saja yang menerima vaksin cacar monyet? Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kriteria penerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.'Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko,' kata Maxi dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/10).
Terkait pengakuan Abdul Rahim yang merasakan kram, badan panas dan cepat lapar, Arman mengatakan hal tersebut merupakan normal dan logis. Ia mengaku setiap orang yang disuntik vaksin Covid-19 merasakan efek seperti sakit panas, kram, bahkan mengalami demam parah.
"Efek vaksin kadang sakit di tempat vaksinasi agak badan hangat sampai demam, syok dan bahkan meninggal. Dari satu juta divaksin, ada satu yang kena gejala itu," tuturnya.
Dia mengaku efek samping vaksin dirasakan warga bermacam-macam, tergantung dari kesiapan antibodi. Direktur Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar ini, mengatakan tubuh butuh waktu untuk menyesuaikan diri setelah divaksin.
"Dalam tubuh ada dua pertahanan, pertahanan humoral atau pertahanan sementara," ucapnya.
Sebelumnya, Berdasarkan keterangan awal saat pemeriksaan di Satuan Reserse Kriminal Polres Pinrang, Abdul Rahim merasakan efek 16 kali divaksin yaitu kram dan badan panas.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pinrang, Ajun Komisaris Deki Marizaldi mengatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap Abdul Rahim usai video pengakuannya yang 16 kali disuntik vaksin Covid-19. Dalam keterangan Abdul Rahim, efek dirasakan dirinya usai divaksin sebanyak 16 kali yakni kram dan badan terasa panas.
"Dari hasil interogasi kami, sempat kita tanyakan apakah dampaknya mendapatkan vaksin sebanyak itu dalam rentan waktu 3 bulan. Katanya kurang lebih dia katanya kram dan badan panas," ujarnya kepada wartawan di Mapolres Pinrang, Selasa (21/12).
Meski demikian, kata Deki, keterangan Abdul Rahim masih perlu pendalaman. Pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Pinrang untuk memastikan terkait keterangan Abdul Rahim.
"Kita koordinasi dengan tim Satgas (Covid-19) Pinrang apakah yang dikatakannya benar atau tidak," tuturnya.
Deki menambahkan sosok Abdul Rahim pernah tersangkut kasus pencurian. Ia pun telah menjalani masa hukumannya dan sudah bebas dari lapas.
"Dulu entah tahun berapa apa, dia pernah tersangkut kasus pencurian dan sudah menjalani (hukuman). Namun, setelah dia keluar dari Lapas tidak ada lagi pekerjaannya atau buruh lepas," ungkapnya.
Deki menyebut karena tidak ada penghasilan tetap, Abdul Rahim memanfaatkan momen untuk menjadi joki vaksinasi Covid-19. Apalagi, Abdul Rahim pernah diajak keluarganya berinisial BD untuk mengikuti vaksinasi Covid-19.
"Jadi AR ini memanfaatkan hal tersebut (joki vaksinasi) untuk kepentingan pribadi. Keterangan AR dia melakukan itu untuk kebutuhan ekonomi, karena dia tidak ada pekerjaan tetap," sebutnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kegiatan ini dilakukan secara massal dan serentak sebagai bentuk penanggulangan kejadian luar biasa atau KLB Polio.
Baca SelengkapnyaUntuk mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB), pemerintah terus mendorong program imunisasi polio dengan menggelar PIN.
Baca SelengkapnyaBelasan laboratorium tersebut tersebar di sejumlah kota besar yang terbagi dalam beberapa regional.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah melayangkan surat panggilan ke Panji Gumilang.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan Yogyakarta saat ini tengah menunggu hasil tes darah dari 45 pasien.
Baca Selengkapnya