Antisipasi Potensi Badai Pasir, Jemaah Haji Diminta Tetap Pakai Masker
Merdeka.com - Jemaah haji Indonesia diminta tetap mengenakan masker saat beraktivitas, terlebih ketika di luar ruangan. Imbauan tersebut sebagai antisipasi cuaca ekstrem seperti cuaca panas maupun potensi badai pasir.
"Keluar mesti pakai masker. Karena kita tidak tahu kapan terjadi badai pasir," kata Kepala Seksi Kesehatan Daker Mekkah Imran Saleh kepada Media Center Haji (MCH) di Mekkah.
Dia memaparkan dampak bila seseorang menghirup pasir dan debu secara berlebihan. Menurutnya, kondisi tersebut sangat berbahaya bagi pernapasan. Apalagi bila yang terpapar penderita sakit paru-paru.
-
Kapan sebaiknya menggunakan masker? Gunakan masker ini secara rutin untuk mendapatkan kulit yang cerah.
-
Kapan harus menghindari aktivitas berat di cuaca panas? Penting untuk menghindari aktivitas fisik yang berat di luar ruangan selama jam-jam terpanas.
-
Kapan sebaiknya membatasi aktivitas fisik di cuaca panas? Pertimbangkan suhu saat merencanakan hari. Jika bisa, batasi aktivitas fisik pada saat cuaca sejuk. Jika Anda memutuskan untuk berolahraga, pastikan untuk minum banyak air dan istirahat cukup lebih dari biasanya untuk memastikan Anda tidak memberikan tekanan ekstra pada tubuh.
-
Kapan sebaiknya masker ini digunakan? Untuk mendapatkan hasil yang optimal, disarankan untuk menggunakan masker ini 2-3 kali dalam seminggu.
-
Kenapa pakai masker penting? Masker bisa mencegah penyakit-penyakit tersebut karena masker berfungsi sebagai penghalang fisik yang mengurangi kontak langsung antara droplets atau tetesan cairan yang keluar dari mulut dan hidung seseorang dengan orang lain.
-
Kenapa masker wajah disarankan untuk dipakai? Mereka menekankan pentingnya memakai masker pada waktu-waktu tertentu untuk melindungi diri sendiri dan orang lain dari penyebaran penyakit.
"Dampaknya akan semakin berat. Bagi yang tidak punya masalah paru-paru saja, debu bisa mengganggu pernapasan apalagi yang punya masalah paru-paru seperti asma," katanya.
Menurutnya, fenomena badai pasir tidak bisa diprediksi. Bahkan tidak ada warning sebelumnya. Oleh karena itu, sebagai bentuk antisipasi jemaah diminta selalu mengenakan masker.
Kepala Daker Mekkah Mukhammad Khanif menambahkan, meski saat ini belum terjadi badai pasir namun kewaspadaan tetap diutamakan. Mengingat cuaca adalah sesuatu hal yang tidak bisa diprediksi.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini kondisi cuaca di Kota Mekkah mencapai 42 derajat celcius.
Baca SelengkapnyaPada waktu-waktu tertentu suhu di Arab Saudi bisa mencapai 50 derajat celsius.
Baca SelengkapnyaSelain Masjid Nabawi, jemaah haji diminta menggunakan alas kaki saat beribadah di Masjidil Haram.
Baca SelengkapnyaJemaah diharapkan bisa minum setiap 10-15 menit tapi hanya satu atau dua teguk
Baca Selengkapnya"Akan dipantau kesehatannya selama 21 hari oleh dinas kesehatan setempat," kata Widi
Baca SelengkapnyaJemaah Indonesia Diminta Tidak Keluar Kota Mekkah Jelang Puncak Haji, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaPara jemaah haji terpantau memakai payung karena harus menghadapi sengatan panas dari teriknya matahari.
Baca SelengkapnyaUntuk menghindari kepadatan di terminal bus, jemaah diminta agar mengatur waktu kembali ke hotel 30 menit hingga satu jam setelah salat.
Baca SelengkapnyaMenjelang pelaksanaan ibadah haji, kawasan Masjidil Haram kian padat
Baca SelengkapnyaJemaah haji harus mempertimbangkan kondisi di Arab Saudi yang berbeda dengan Indonesia
Baca SelengkapnyaHasil analisa dalam 24 jam terakhir mencatatkan terpaan suhu panas tertinggi melanda wilayah Palu, Sulawesi Tengah yang mencapai 37,0 derajat Celcius.
Baca SelengkapnyaMasyarakat mewaspadai potensi radiasi sinar ultraviolet saat musim kemarau.
Baca Selengkapnya