Apa Beda Rapid Test Antigen dengan Rapid Test Sebelumnya?
Merdeka.com - Pemerintah mengganti metode deteksi awal virus Covid-19. Awalnya menggunakan rapid test serologi, kemudian diganti menjadi rapid test antigen.
Kementerian Kesehatan juga telah menetapkan batasan tarif tertinggi pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab yakni sebesar Rp250 ribu untuk Pulau Jawa dan Rp 275 ribu untuk di luar Pulau Jawa.
Apa beda rapid test antigen dengan rapid test sebelumnya?
-
Dimana kasus HIV terbanyak di Jawa Tengah? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
Dokter RSCM, Shela Putri Sundawa menjelaskan, sebelum bicara tentang rapid test, sebaiknya kenal dulu dengan yang namanya antigen.
Dari definisi aslinya, kata dia, antigen adalah sesuatu yang dapat memicu reaksi sistem imun. Bentuk antigen itu macam-macam ada yang bagian dari virus, bakteri, polen, zat kimia dan substansi-substansi lain dari lingkungan.
"Dalam konteks rapid test antigen Covid-19 antigen di sini merujuk pada bagian di virus Covid-19. Bisa bagian apapun, tapi dipilih yang paling mewakili si virus. Misal, kalau virus Covid-19 itu diibaratkan mas Adamnya mbak Inul, antigennya itu kumisnya," kata Shela dalam akun Twitternya, @oxfara, dikutip merdeka.com, Jumat (18/12).
Dalam konteks rapid test antigen COVID-19--> antigen di sini merujuk pada bagian di virus COVID-19, bisa bagian apapun tapi dipilih yang paling mewakili si virus. Misal, kalo virus COVID-19 itu diibaratkan mas Adamnya mba Inul, antigennya itu kumisnya
— Shela Putri Sundawa (@oxfara) December 18, 2020Supaya dapat mudah dimengerti awam, Shela pun mengibaratkannya dengan kumis suami pedangdut Inul Daratista.
Karena cuma potongan tubuh yaitu kumisnya saja yang dicek, lanjut Shela, berarti bisa saja ada kumis mirip Mas Adam di orang lain yang dikira sebagai Mas Adam oleh pemeriksaan rapid test antigen ini. Bisa juga sebaliknya.
Misalnya, kata Shela, Mas Adam sudah pindah rumah, tapi kumisnya enggak dibawa, begitu ada petugas patroli ke rumahnya yang cuma kenal kumisnya, di kepalanya terpikir ada kumis, ada Mas Adam. Ketipu lah si petugas patroli ini. Ini namanya false positif yaitu terdeteksi positif tapi sebenarnya tidak.
"Nah terus bedanya apa sama rapid test yang dulu? Bedanya rapid test yang dulu yang diperiksa adalah serologi alias reaksi imunnya yang terjadi setelah terpapar virus Covid-19. Reaksi imun ini terjadi spesifik untuk virus Covid-19. Tapi sayangnya butuh waktu untuk menjadi positif," terang Shela lagi.
Kelebihan dan Kekurangan
Bisa saja terjadi, virus sudah masuk dari sekarang, tapi reaksi imunnya masih dimasak dan belum menghasilkan antibodi untuk Covif-19. Kalau begini ceritanya sudah barang tentu ada jeda waktu dari benar terinfeksi dengan terdeteksi. Jedanya bisa sampai 2 minggu.
Shela menambahkan, jadi kalau diibaratkan Mas Adam ini adalah virusnya, dan rumah adalah tubuh kita, maka yang kita cari bukan Mas Adamnya, tapi reaksi yang menunjukkan Mas Adam masuk ke rumah. Salah satu bentuk reaksinya saat ada di rumah misal membuat video TikTok bareng Mba Inul, kata Shela.
Lebih dalam lagi, pemeriksaan rapid test antigen yang terbaru beda dengan rapid test serologi. Jika rapid test antigen sampel diambil dari nasofaring mirip seperti swab PCR, sedangkan rapid test serologi yang lama menggunakan sampel darah.
Hal ini berbeda, karena apa yang dicari beda. Satu cari bagian tubuh, satu cari reaksi tubuh kalau ada yang masuk. Karena rapid test antigen mencari bagian tubuh dicarinya harus di tempat bersarangnya yang paling banyak yaitu nasofaring atau bagian hidung yang dalam.
“Kalau yang dicari reaksi tubuh terhadap virus dalam hal ini antibodi, maka tempat paling baik untuk mencarinya adalah di darah. Oleh karena itu sampel yang diambil pun adalah darah,” terang dokter lulusan UI ini.
Kalo yg dicari reaksi tubuh terhadap virus dalam hal ini antibodi maka tempat paling baik untuk mencarinya adalah di darah. Oleh karena itu sampel yang diambil pun adalah darah.
— Shela Putri Sundawa (@oxfara) December 18, 2020Salah satu keunggulan dari rapid test antigen dari rapid test serologi adalah kecepatan deteksinya. Kalau rapid test serologi harus tunggu orang yang terinfeksi masuk hari ke 7 agar hasilnya positif. Tapi rapid test antigen bisa menunjukkan sejak awal orang itu terinfeksi.
Tapi, kata Shela, rapid test antigen juga ada kekurangannya. Misal virusnya sudah mati, tapi jasad dan potongan tubuhnya masih di badan, itu masih dapat terdeteksi sebagai positif. Karena dia tidak bisa bedakan potongan tubuh apa virusnya yang masih hidup.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mulai Januari 2024, vaksinasi Covid-19 tidak lagi gratis alias berbayar.
Baca SelengkapnyaJarak terjauh MRT Jakarta, yakni dari Stasiun MRT Lebak Bulus Grab menuju LRT Bundaran HI dikenakan Rp14.000.
Baca SelengkapnyaHarga rumah subsidi perlu naik karena harga material konstruksi rumah saat ini mengalami kenaikan yang jauh lebih besar.
Baca SelengkapnyaKenaikan ini disebut untuk peningkatan kualitas pelayanan bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaTarif maksimal LRT Jabodebek sebesar Rp20.000 untuk jarak terjauh dan di bawah Rp20.000 untuk selain jarak terjauh.
Baca SelengkapnyaSkrining ketat dilakukan menyusul ditemukannya varian Clade Ib di luar kawasan Afrika.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaTarif LRT Jabodebek berlaku untuk tiap lintasan LRT Jabodebek untuk Stasiun Dukuh Atas-Harjamukti, maupun Stasiun Dukuh Atas-Jatimulya.
Baca SelengkapnyaKenaikan tarif layanan medis ini untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan untuk memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaKenaikan didorong oleh rumah dengan ukuran besar atau tipe 70 dengan harga berkisar Rp500 juta-Rp1 miliar.
Baca Selengkapnya