Apa kata Bung Hatta kalau lihat politikus rame-rame korupsi e-KTP

Merdeka.com - Keluarga Mohammad Hatta menggelar acara doa untuk memperingati 37 tahun meninggalnya sang Proklamator. Sayang, sosok jujur dan lurus itu tak banyak diteladani oleh para politikus saat ini.

Bertepatan dengan haul Bung Hatta, masyarakat Indonesia tengah mengurut dada melihat dugaan korupsi megaproyek e-KTP yang bikin geger.

Duit negara triliunan rupiah dibagi-bagi untuk bancakan para politikus. Akibatnya layanan e-KTP berantakan. Masyarakat harus menunggu lebih dari setahun untuk mencetak e-KTP.

Apa kata Bung Hatta jika melihat kelakuan seperti ini?

Bung Hatta punya mimpi Indonesia menjadi bangsa merdeka, bersatu dan berdaulat. Pembangunan yang bertujuan untuk menciptakan keadilan dan kemakmuran bagi rakyat Indonesia.

Untuk itu dia rela berjuang hingga dibuang Belanda ke Digoel, lalu ke Banda Neira. Dia juga yang mendampingi Presiden Soekarno di masa-masa paling sulit negeri ini berdiri. Hatta kembali ditangkap saat Belanda menggelar agresi militer II. Jatuh bangun mengawal Republik yang masih muda.

Namun apakah Hatta merasa berjasa? Tidak sama sekali.

"Dia selalu diam. Ayah saya itu, apa pun yang sudah dia ikhtiarkan baik, kepada kami, dia tidak pernah cerita. Bahwa ayah itu proklamator pun saya enggak tahu. Atau bahwa ayah wakil presiden pun enggak tahu waktu kecil. Dia selalu diam, karena dia enggak mau pamer," ujar putri kedua Bung Hatta, Gemala Rabi'ah Hatta, Selasa (14/3).

Menjadi pemimpin bagi Hatta artinya melayani rakyat. Berbuat yang terbaik untuk memberikan masyarakat apa yang menjadi hak mereka. Jangan sampai pejabat hanya menuntut fasilitas saja.

"Bung Hatta selalu mengatakan, kalau kita mau dihormati orang, kita harus lebih dulu menghormati mereka dan memberikan hak-hak sosial mereka. (Prinsip) itu dijabarkan dalam program-program," ujar Meutia Farida Hatta, putri pertama pasangan Bung Hatta dan Rachmi Rahim.

Sederet jabatan penting pernah diemban Hatta. Mulai dari Wakil Presiden sampai Perdana Menteri. Namun Hatta tak pernah bergelimang harta. Sampai dia kesulitan bayar iuran listrik dan air. Bayangkan apa mungkin terjadi saat ini pensiunan wakil presiden sampai hidup seperti itu?

Tapi Hatta bukan pemimpin cengeng. Dia tak mengeluh sana-sini. Sosoknya lurus dan bersih.

Jika ada yang membuat Jenderal Hoegeng sang Kapolri jujur kagum, maka Hatta lah orangnya. Siapa yang bisa membuat Bang Ali Sadikin gubernur Jakarta yang katanya keras itu merasa terenyuh? Mohammad Hatta juga.

Indonesia masih butuh sosokmu, Bung Hatta.