Api ledakan sumur minyak di Aceh Timur masih berkobar
Merdeka.com - Api yang berkobar pasca meledaknya sumur minyak di Gampong Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur masih belum bisa dipadamkan. Ledakan terjadi sejak Rabu (25/4) dini hari tadi.
Petugas pemadam kebakaran dibantu pihak Pertamina masih berjibaku menjinakkan si jago merah.
Polisi juga sudah melakukan penjagaan di sekitar wilayah ledakan sumur minyak tersebut. Hingga saat ini dilaporkan ada 10 orang meninggal dunia dan 40 orang mengalami luka berat yang sudah dilarikan ke rumah sakit di Aceh Timur dan Aceh Tamiang.
-
Siapa korban kebakaran? Atas kejadian itu, mengakibatkan satu orang meninggal dunia atas nama Cornelius Agung Dewabrata (59).
-
Siapa yang menjadi korban kebakaran? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan. Namun, saat itu Mufid belum menyadari bahwa pamannya terjebak di tengah api yang berkobar.
-
Dimana lokasi kebakaran? Pabrik Mainan Kader adalah pabrik mainan Thailand yang memproduksi boneka mainan dan boneka plastik berlisensi. Mainan-mainan yang diproduksinya ini terutama ditujukan untuk ekspor ke Amerika Serikat dan negara maju lainnya.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Siapa korban tewas terbakar? Nasib tragis menimpa Anton (40), warga Dusun Darungan, Desa Kandangan, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, yang tewas dalam kebakaran rumahnya.
Wakapolres Aceh Timur, Kompol Apriadi melalui sambungan telepon mengaku, api masih membumbung tinggi hingga saat ini. Petugas saat ini sedang fokus memadamkan api dan semua korban sudah dievakuasi ke rumah sakit daerah.
"Belum masih belum bisa dipadamkan, saya sedang di lapangan, pemadaman dibantu oleh pihak Pertamina," kata Kompol Apriadi, Rabu (25/4).
Apriadi menjelaskan, semua korban yang mengalami luka berat karena terbakar pada insiden itu sudah dievakuasi ke RSU Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak, RSU Zubir Mahmud, RS Abdul Azis dan RS Graha Bunda.
Informasi diperoleh, hampir semua korban luka bakar dalam kondisi kritis dan sedang menjalani penangan medis secara intensif. Bahkan ada dua korban yang kritis ada yang sudah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh.
"Yang dirujuk ke Banda Aceh saya belum tahu, mungkin bisa jadi pihak keluarga yang merujuk," jelasnya singkat.
Adapun korban yang meninggal dunia sebanyak 10 orang adalah Nazaruddin (30), Afrizal alias Doyok (35), Era (32), Siti Hafsah (70), Mak Wen (55), Kak Nini (32), Riski Ardiansyah, Eridansyah dan Sudaryono dan mereka belum diketahui usianya dan yang terakhir Dedi Syahputra (29).
"Yang meninggal juga sudah dievakuasi," jelasnya.
Semua yang menjadi korban adalah masyarakat setempat yang sedang meleles (mengambil sedikit-sedikit menggunakan alat seadanya seperti sendok dan alat lainnya) minyak yang tumpah.
Praktik ini sudah berlangsung lama. Namun insiden bencana besar yang banyak memakan korban baru kali ini terjadi.
Dua korban kritis dirujuk ke RSUZA
Dua korban ledakan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA), Banda Aceh, karena mengalami luka sangat parah.
Kedua korban itu adalah M Rafi (39) dan Zainal Abidin (35) warga setempat. Sebelumnya kedua korban ini sempat dirawat di RSUD Kota Langsa. Kedua dilarikan sekitar pukul 03.00 Wib dini hari tadi.
Informasi yang merdeka.com peroleh, kedua korban yang dilarikan ke RSUZA Banda Aceh masih dalam perjalanan. Sedangkan korban lainnya masih dirawat di beberapa rumah sakit di Aceh Timur, Langsa dan juga Aceh Tamiang.
Kedua korban yang dilarikan ke RSUZA Banda Aceh karena mengalami luka bakar hampir di sekujur tubuh. Sehingga butuh penanganan medis lebih lanjut di rumah sakit rujukan Aceh.
"Bisa jadi, tetapi saya belum tau pasti, bisa jadi keluarganya yang membawa ke sana," kata Wakapolres Aceh Timur, Kompol Apriadi, Rabu (25/4).
Sedangkan korban luka bakar lainnya saat ini yang dirawat di sejumlah rumah sakit di Aceh Timur, Aceh Tamiang dan Langsa rata-rata dalam kondisi kritis.
Sedangkan petugas pemadam kebakaran dan dibantu oleh pihak Pertamina masih sedang melakukan pemadaman. Hingga sekarang api belum bisa dijinakkan di lokasi ledakan sumur minyak tersebut.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lokasi kebakaran sumur minyak ilegal ini masuk dalam wilayah wilayah hukum Kepolisian Resor Langsa.
Baca SelengkapnyaApi mulai muncul sekitar pukul 14.10 WIB, saat masuk rangkaian pekerjaan untuk membersihkan tubing produksi setelah pencabutan pompa ESP.
Baca SelengkapnyaKorban telah dievakuasi dari Puskesmas Jangga Baru ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hamba Muara Bulian.
Baca SelengkapnyaSumur minyak itu sebelumnya ditutup karena terjadi ledakan yang menyebabkan empat orang tewas dan empat lainnya mengalami luka bakar pada 21 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaKepala Pelaksana BPBD Kabupaten Solok, Irwan Efendi mengatakan, peristiwa tersebut ini terjadi pada Kamis (26/9) sore.
Baca SelengkapnyaPenyidik mengungkap sumur minyak ilegal itu dimiliki dua orang, yakni TM dan AN.
Baca SelengkapnyaLedakan terjadi di pabrik Semen Padang Indarung V, Sumbar, Selasa (20/2) sekitar pukul 11.00 WIB. Empat pekerja mengalami luka bakar akibat peristiwa itu.
Baca Selengkapnya13 Di antaranya meninggal dunia. Sisanya, mengalami luka
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien akhirnya dipindahkan ke rumah sakit lain
Baca SelengkapnyaTim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri turut dilibatkan untuk menyelidiki penyebab kebakaran di PT Priscolin dan PT Jati Perkasa Nusantara
Baca Selengkapnya25 Orang para penambang berhasil dievakuasi melalui jalur darat yang berliku. Terjal, mendaki bukit, membelah hutan dan melewati sungai.
Baca SelengkapnyaLedakan tangki gas sumur tersebut menyebabkan satu orang pekerja meninggal
Baca Selengkapnya