Arbain yang hilang saat selamatkan ABG tenggelam di Sungai Sangatta ditemukan tewas
Merdeka.com - Arbain (40), motoris ponton penyeberangan, di Sungai Masabang, Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, yang tenggelam saat selamatkan seorang ABG, Mahfudz (15) tercebur sungai, pagi tadi ditemukan tewas.
Jasad ditemukan mengambang di sungai, bersama tanaman perairan, dalam kondisi telungkup. Dipastikan, korban adalah Arbain, yang tenggelam diduga akibat kaki keram, Senin (29/1) sore lalu.
"Ditemukan tim SAR gabungan di sela penyisiran, sekitar jam 8.12 pagi tadi," kata Kasi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kaltim-Kaltara Octavianto, Rabu (31/1).
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Bagaimana mayat tersebut ditemukan? Awalnya pekerja bangunan yang sedang membongkar taman kosong di sebuah ruko menemukan karung goni yang sebagian tertanam di dalam tanah. Tetapi saat ditarik dari posisinya ternyata berisi tulang belulang diduga kepala manusia.
-
Mayat yang ditemukan itu siapa? 'Terhadap jenazah sudah teridentifikasi dan pengecekan formil oleh penyidik dan diketahui korban inisial N jenis kelamin perempuan dan tinggal di Kecamatan Cikupa,' kata Kasat Reskrim Polres Kota Tangerang Kompol Arief Nazarudin dikonfirmasi, Selasa (12/11).
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Di mana mayat tersebut ditemukan? Kerangka mayat terbungkus karung goni ditemukan oleh para pekerja bangunan di Kawasan Jalan Simpang Galunggung Kota Malang.
Octavianto menerangkan, korban terseret arus hingga 5 kilometer, ke arah hilir sungai. Proses evakuasi dilakukan menggunakan perahu karet dan diantar langsung ke rumahnya.
"Itu atas permintaan keluarga korban ya," ujar Octavianto.
Dijelaskan Octavianto, dengan penemuan jasad korban Arbain, operasi pencarian di hari ketiga ini, yang diikuti unsur SAR pos SAR Sangatta, BPBD Kutai Timur, Polsek Sangatta Selatan, Tagana dan juga masyarakat, dinyatakan berakhir.
"Ya, operasi ditutup, dan semua unsur SAR kembali ke kesatuan masing-masing, untuk kembali bersiaga," ujar Octavianto.
Diketahui, operator ponton penyeberangan, Arbain (40), warga Sangatta, Senin (29/1) sore, dilaporkan hilang terseret derasnya arus sungai Sangatta, usai menolong seorang anak, Mahfudz (15), yang terjatuh dan tenggelam di sungai.
Peristiwa itu terjadi sekira pukul 15.30 WITA. Usai ponton tiba di seberang sungai, Mahfudz terpeleset dan terjatuh di sungai. Spontan, Arbain memberikan pertolongan. Namun sayang, diduga akibat kaki keram, Arbain malah ikut derasnya arus sungai dan tenggelam.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaKorban diduga dalam kondisi mabuk saat berada di pinggir sungai
Baca SelengkapnyaSambil memanggil-manggil Azam, ibu ini ikut TIM SAR keliling laut untuk pencarian.
Baca SelengkapnyaSebelumnya bocah tersebut dinyatakan hilang lebih dari sepekan atau sejak Kamis, 11 April 2024.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Sabtu, 24 Agustus 2024 sekira pukul 22.00 WIB.
Baca SelengkapnyaSebelum ditemukan tewas, korban pergi dari rumah sejak 6 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaMayat tanpa identitas itu memiliki ciri-ciri mengenakan kaos tangan pendek dan celana panjang warna hitam
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi saat rombongan TK berwisata ke kolam renang di Musi Rawas
Baca SelengkapnyaMereka kemudian berenang dan terbawa arus ombak di kawasan terlarang Pantai Barat, Kabupaten Pangandaran.
Baca SelengkapnyaKorban pertama ditemukan oleh warga yang akan memancing belut.
Baca Selengkapnya