Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Awal Mula Es di Puncak Jaya Wijaya Cair hingga Terancam Punah

Awal Mula Es di Puncak Jaya Wijaya Cair hingga Terancam Punah puncak jayawijaya. ©ksmtour.com

Merdeka.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi es di Puncak Jaya Wijaya, Papua akan mencair hingga punah pada 2025. Fenomena ini merupakan dampak dari perubahan iklim.

Koordinator Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Klimatologi BMKG, Dr Donaldi Permana mengungkap awal mula es di Puncak Jaya mencair. Dia menyebut, secara umum pencairan es di dunia terjadi mulai tahun 1850, saat awal revolusi Industri.

Saat itu, luas es di Puncak Jaya diestimasi sekitar 20 Km persegi. Dalam 20 tahun terakhir atau pada 2002, luas es Puncak Jaya terus menipis menjadi 2 Km persegi. Kemudian menjadi 1,8 Km persegi pada 2005, 0, 6 Km persegi pada 2015, 0,46 Km persegi pada Maret 2018, dan 0,34 Km persegi pada Mei 2020.

"Di sisi lain, pengukuran pertama tebal es dilakukan oleh tim BMKG bekerja sama dengan The Ohio State University (USA) pada tahun 2010 dengan tebal es 32 meter. Kemudian 27 meter pada 2015, 22 meter pada 2016 (dikarenakan EL Nino Kuat) dan 8 meter pada 2021," jelasnya kepada merdeka.com, Selasa (22/3).

Menurut Donaldi, selain Puncak Jaya tidak ada gunung lain di Indonesia yang memiliki es. Namun sebelumnya pernah ada es di Mt Wilhelm, Papua Nugini dan Gunung Kinabalu, Malaysia.

Pencairan es di Puncak Jaya tentu memberikan dampak. Di antaranya, berkontribusi terhadap peningkatan tinggi muka laut (sea level rise) walaupun mungkin tidak signifikan karena luasan es yang tidak terlalu besar.

Dampak lainnya, secara budaya, terdapat suku lokal di sekitar Puncak Jaya yang menganggap es Puncak Jaya sebagai tempat yang sakral. Dengan hilangnya es, akan berdampak terhadap suku lokal tersebut.

"Dampak lainnya yang mungkin adalah terhadap kehidupan flora dan fauna disekitar es Puncak Jaya, namun hal ini masih belum dieksplorasi lebih jauh," ucapnya.

Donaldi mengatakan dampak pencairan es ini akan dirasakan di sekitar wilayah Puncak jaya. Seperti kemungkinan memicu kenaikan tinggi muka laut di wilayah laut.

Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkap prediksi es di Puncak Jaya Wijaya, Papua akan hingga hilang pada 2025.

"Diprediksi tahun 2025 es itu sudah punah, sudah tidak ada di Puncak Jaya wijaya lagi," ujar Dwikorita dalam rapat dengan Komisi V DPR RI, Senin (21/3).

Saat ini, kondisi area es di Puncak Jaya Wijaya hanya tinggal 1 persen. Dari 200 Km³ (kubik) menjadi 2 Km³. Selain ditandakan pencairan es di Puncak Jaya Wijaya, perubahan iklim terlihat dari temperatur yang semakin melompat. Seperti di Jakarta dalam 100 tahun suhu udara meningkat 1 derajat Celcius.

"Padahal kesepakatan global itu dibatasi 1, derajat celcius nanti di tahun 2030. Ini data di tahun 2010. Jadi betapa melampauinya. Maaf ini data tahun 2016," ungkap Dwikorita.

"Jadi ini mendahului tahun 2030, jadi sudah hampir mencapai 1,5," imbuhnya.

Selain itu, kata Dwikorita, banjir di Jakarta menunjukkan kenaikan frekuensi pada dekade terakhir. Hal ini dampak terjadinya perubahan iklim.

"Dan juga banjir Jakarta menunjukan data terakhir menunjukan frekuensi banjir meningkat pada dekade terakhir bersesuaian dengan intensitas curah hujan harian yang tinggi tahunan," jelas Dwikorita.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Salju Abadi di Papua Terancam Punah Akibat Fenomena El Nino
Salju Abadi di Papua Terancam Punah Akibat Fenomena El Nino

Fenomena ini berdampak besar terhadap aspek kehidupan di wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Malah Takut Kondisi Greenland yang Kini Makin Hijau, Ternyata Ini Sebabnya
Ilmuwan Malah Takut Kondisi Greenland yang Kini Makin Hijau, Ternyata Ini Sebabnya

Ilmuwan khawatir dengan kondisi Greenland yang kian menghijau.

Baca Selengkapnya
Bumi Pernah Dilanda Hujan selama 2 Juta Tahun, Peristiwa ini Jadi Buktinya
Bumi Pernah Dilanda Hujan selama 2 Juta Tahun, Peristiwa ini Jadi Buktinya

Bukti-bukti tersebut menunjukkan bahwa Bumi pernah mengalami perubahan kondisi iklim yang ekstrem.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Ungkap 200 Juta Tahun Lalu Dinosaurus Bangkit dari Es Bukan Api,  Begini Penjelasannya
Ilmuwan Ungkap 200 Juta Tahun Lalu Dinosaurus Bangkit dari Es Bukan Api, Begini Penjelasannya

Para ilmuwan juga mengungkap penyebab peristiwa kepunahan massal di Zaman Trias-Jurassic.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Temukan Bongkahan Kerak Bumi yang Hilang, Lokasinya di Sini
Ilmuwan Temukan Bongkahan Kerak Bumi yang Hilang, Lokasinya di Sini

Sebuah misteri yang selama satu abad telah menjadi kebingungan para ahli.

Baca Selengkapnya
Misteri Lokasi Adanya Kerak Bumi yang Hilang Pelan-pelan Mulai Terkuak
Misteri Lokasi Adanya Kerak Bumi yang Hilang Pelan-pelan Mulai Terkuak

Teknologi baru seperti pencitraan ruang angkasa yang membantu mereka memecahkan misteri kerak bumi.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Benua yang Hilang di Dekat Wilayah Indonesia, Pernah Ada 59.000 Tahun Lalu
Arkeolog Temukan Benua yang Hilang di Dekat Wilayah Indonesia, Pernah Ada 59.000 Tahun Lalu

Arkeolog Temukan Benua yang Hilang di Dekat Wilayah Indonesia, Pernah Ada 59.000 Tahun Lalu

Baca Selengkapnya
Melelehnya Es di Pegunungan Ungkap Temuan Ribuan Artefak Berburu Berusia 6.000 Tahun, Ada Mata Panah dan Tongkat
Melelehnya Es di Pegunungan Ungkap Temuan Ribuan Artefak Berburu Berusia 6.000 Tahun, Ada Mata Panah dan Tongkat

Melelehnya Es di Pegunungan Ungkap Temuan Ribuan Artefak Berburu Berusia 6.000 Tahun, Ada Mata Panah dan Tongkat

Baca Selengkapnya
Peneliti Temukan Sungai Raksasa di Bawah Es Antartika Berusia 40 Juta Tahun, Mengalir Sepanjang 1.600 Kilometer
Peneliti Temukan Sungai Raksasa di Bawah Es Antartika Berusia 40 Juta Tahun, Mengalir Sepanjang 1.600 Kilometer

Para ilmuwan tertarik untuk menyelidiki bagaimana peristiwa iklim besar ini terjadi di Antartika

Baca Selengkapnya
Ini yang akan Terjadi jika Bumi Kehabisan Pasokan Air, Situasinya Menyedihkan
Ini yang akan Terjadi jika Bumi Kehabisan Pasokan Air, Situasinya Menyedihkan

Skenario ini barangkali akan terjadi bila Bumi kehabisan pasokan air.

Baca Selengkapnya
5 Fakta Unik Surabaya Kota Minyak pada Masa Kolonial, Lebih Dulu Terkenal daripada Negara Timur Tengah
5 Fakta Unik Surabaya Kota Minyak pada Masa Kolonial, Lebih Dulu Terkenal daripada Negara Timur Tengah

Salah satu kilang minyak tertua di Indonesia ada di Surabaya

Baca Selengkapnya
Heboh Fenomena Alam Hujan Es di Pagaralam, BMKG Bilang Begini
Heboh Fenomena Alam Hujan Es di Pagaralam, BMKG Bilang Begini

Dalam video juga menunjukkan situasi pasar ketika hujan berlangsung. Angin kencang menghantam tenda-tenda pedagang dan barang dagangan.

Baca Selengkapnya