Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Awal Mula Penemuan Harta Karun Sriwijaya di Cengal

Awal Mula Penemuan Harta Karun Sriwijaya di Cengal Mencari Harta Karun Sriwijaya di Cengal. ©2019 Merdeka.com/Irwanto

Merdeka.com - Musim kemarau dinanti-nanti warga Kecamatan Cengal, Sungai Menang, dan Tulung Selapan, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, untuk mencari harta karun diduga peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Aktivitas ini telah berlangsung sejak empat tahun lalu.

Menurut Sukas (50), warga Cengal, penemuan harta karun itu terjadi ketika terjadi kebakaran hutan dan lahan milik sebuah perusahaan di Sungai Jeruju, Cengal, 2015. Secara tak sengaja seseorang menemukan perhiasan cincin di atas lahan gambut bekas terbakar.

Dari mulut ke mulut, cerita itu sampai ke warga-warga sekitar. Banyak yang percaya namun tak sedikit juga yang mengacuhkan kabar itu. Bagi yang penasaran, mereka menuju lokasi dan akhirnya ketagihan mencari karena benar-benar menemukannya.

"Ketika itu kami tidak perlu gali tanah karena emas-emas itu muncul di permukaan tanah, anehnya tidak rusak, banyak masih utuh," ujarnya.

Lantaran lahan bekas terbakar itu digarap perusahaan, aktivis warga terhenti. "Kami yakin masih banyak lagi emas-emas di sana, karena tidak dilimbang (ayak) seperti sekarang, cuma mengais-ngais tanah sedikit," ujarnya.

Di tahun yang sama, perburuan kembali terulang karena penemuan emas Sriwijaya kembali ditemukan oleh kernet ekskavator yang membuat galian sudah cair di dusun Talang Petai. Dari sinilah mulai menggunakan sistem pengayaan karena berada di sungai.

Lokasi ini menjadi tempat dan masa jayanya pemburu harta karun. Mereka mendirikan tenda bermalam dan membawa bekal selama seminggu sebelum pulang untuk menjual hasil buruan. Ketika itu mereka sangat mudah mendapatkan perhiasan emas dalam kondisi utuh, tanpa cacat sedikitpun.

Selain perhiasan, warga juga banyak menemukan gerabah atau tembikar yang terbuat dari tanah liat maupun keramik. Gerabah itu bervariasi, ada yang kecil ada juga yang besar setinggi 50 sampai 60 sentimeter.

Di dalam guci besar, berisi tulang belulang manusia. Banyaknya tulang tersebut membuat warga menjuluki areal itu sebagai pulau tengkorak. Mayoritas tulang-tulang itu berukuran kecil, berbeda dengan tulang manusia saat ini.

"Setiap gerabah besar pasti atau tulang-tulang, lengkap dari kaki sampai tengkorak. Tidak ada yang kami bawa ke rumah, takut juga, kan tidak tahu tulang siapa," kata dia.

Benda Bersejarah Berserakan di Pinggir Sungai

Lagi-lagi lokasi itu tak diperkenankan lagi didatangi karena berada dalam lahan konsesi perusahaan. Warga hanya membiarkan gerabah-gerabah itu beserta tulang belulang berserakan di pinggir sungai.

"Tidak tahu sekarang, apa masih ada atau sudah diambil orang. Sejak dilarang kami tidak pernah ke situ lagi," ujarnya.

Selama beberapa tahun terakhir, banyak tempat yang sudah menjadi lokasi perburuan harta karun. Seperti Dusun Pasir, Sungai Lumpur, Sungai Serdang, Kanal 12, Sungai Bagan, Talang Sebaris, Kanal Pisang, dan sekarang Sungai Pelimbangan.

"Baru di Pelimbangan ini yang heboh, mungkin karena menyebar di media sosial," kata dia.

Warga berkeyakinan pernah ada penduduk yang bermukim di wilayah itu sejak ratusan bahkan ribuan tahun lalu. Hanya saja, mereka tidak mengetahui sejarahnya karena terputus keturunannya.

"Buyut-buyut kami tidak tahu ada cerita penduduk lama di sini, ceritanya terputus. Baru tahu ada perumahan lama setelah penemuan harta karun itu," kata Karan (48) warga Cengal.

Oleh karena itu, warga berharap sejarah yang pernah ada di situ bisa diungkap dengan terang. Bagi mereka ada kebanggaan tersendiri karena bagian dari sejarah pra, masa, dan pasca Kerajaan Sriwijaya.

"Tapi bukan berarti memburu emas ditutup atau dilarang. Silakan meneliti, kami tetap memburu, intinya jangan saling ganggu," kata dia.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemancing Temukan
Pemancing Temukan "Pulau Emas", Situs Kerajaan Sriwijaya Berusia 400 Tahun

Situs kuno ini ditemukan para pemancing yang sedang menyelam di malam hari di Sungai Musi, Sumatera Selatan.

Baca Selengkapnya
Bukan Sekedar Dongeng, Ini Kisah Nyata Petani di Jawa Tengah Berhasil Temukan Harta Karun Emas
Bukan Sekedar Dongeng, Ini Kisah Nyata Petani di Jawa Tengah Berhasil Temukan Harta Karun Emas

Cerita penemuan harta karun bermula ketika keenam buruh sedang menggali tanah sawah untuk dijual sebagai tanah urug.

Baca Selengkapnya
Empat Penemuan Harta Karun di Indonesia yang Menggegerkan Dunia, Ada Harta Kerabat Nabi?
Empat Penemuan Harta Karun di Indonesia yang Menggegerkan Dunia, Ada Harta Kerabat Nabi?

Harta karun tersebut ditemukan dekat kuburan kuno yang keberadaannya dikuak gelombang tsunami dahsyat yang melantak Aceh pada 2004.

Baca Selengkapnya
Taman Purbakala Sriwijaya, Bekas Kawasan Pemukiman dengan Ragam Jenis Peninggalannya
Taman Purbakala Sriwijaya, Bekas Kawasan Pemukiman dengan Ragam Jenis Peninggalannya

Peninggalan masa Kerajaan Sriwijaya berupa kawasan permukiman sekaligus barang-barang yang digunakan manusia pada saat itu.

Baca Selengkapnya
Dulunya Ditemukan oleh Petani, Ini Fakta Menarik Seputar Candi Sambisari di Sleman
Dulunya Ditemukan oleh Petani, Ini Fakta Menarik Seputar Candi Sambisari di Sleman

Candi Sambisari diperkirakan semasa dengan Candi Prambanan, Plaosan, dan Sojiwan, yaitu sekitar abad 9-10 masehi.

Baca Selengkapnya
Mengenal Kampung Heritage Sukadiri di Serang, Napak Tilas Jejak Pemerintahan Keraton Surosoan di Abad ke-17
Mengenal Kampung Heritage Sukadiri di Serang, Napak Tilas Jejak Pemerintahan Keraton Surosoan di Abad ke-17

Pengunjung seolah diajak napak tilas kejayaan Banten Lama, melalui sejumlah peninggalannya di kampung wisata tersebut.

Baca Selengkapnya
Melihat Peradaban Kuno Masyarakat Lereng Merapi-Merbabu, Banyak Ditemukan Candi dan Prasasti
Melihat Peradaban Kuno Masyarakat Lereng Merapi-Merbabu, Banyak Ditemukan Candi dan Prasasti

Dulunya kawasan lereng Merapi-Merbabu menjadi tempat orang-orang zaman dulu menimba ilmu

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Negeri Seribu Menhir di Sumbar, Pameran Mahakarya Seni dari Zaman Prasejarah
Mengunjungi Negeri Seribu Menhir di Sumbar, Pameran Mahakarya Seni dari Zaman Prasejarah

Menhir-menhir itu merupakan mahakarya kesenian leluhir orang Minangkabau yang diperkirakan hidup di tahun 1550 sebelum masehi.

Baca Selengkapnya
Penyelam Temukan Harta Karun di Bawah Laut, Diperkirakan Berisi 30.000-50.000 Keping Koin
Penyelam Temukan Harta Karun di Bawah Laut, Diperkirakan Berisi 30.000-50.000 Keping Koin

Puluhan ribu koin perunggu kuno ditemukan seorang penyelam setelah melihat sesuatu terbuat dari logam tidak jauh dari pantai Sardinia, Italia.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Bukit Siguntang Palembang, Wisata Sejarah Kerajaan Sriwijaya yang Selalu Ramai Jelang Pemilu
Mengunjungi Bukit Siguntang Palembang, Wisata Sejarah Kerajaan Sriwijaya yang Selalu Ramai Jelang Pemilu

Di Bukit Siguntang ditemukan beberapa makam yang dipercaya sebagai keturunan dari Kerajaan Sriwijaya di masa lampau.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Takjub, Tanaman Langka Berusia 3.000 Tahun Ini Ditemukan Masih Terikat Pada Gelang Zaman Perunggu
Arkeolog Takjub, Tanaman Langka Berusia 3.000 Tahun Ini Ditemukan Masih Terikat Pada Gelang Zaman Perunggu

Tanaman Langka Berusia 3.000 Tahun Ini Ditemukan Masih Terikat Pada Gelang Zaman Perunggu

Baca Selengkapnya
13 Wisata Banjarmasin yang Menarik Dikunjungi, Cocok untuk Rekomendasi Liburan
13 Wisata Banjarmasin yang Menarik Dikunjungi, Cocok untuk Rekomendasi Liburan

Dari pasar terapung yang ramai hingga keheningan hutan pinus, kota ini menyimpan cerita di setiap sudutnya.

Baca Selengkapnya