Awas, inilah hoaks-hoaks yang muncul jelang Pilpres 2019
Merdeka.com - Menjelang Pilpres beragam kabar banyak diembuskan kepada kubu dua bakal capres 2019 Jokowi dan Prabowo. Kabar-kabar ini sempat menjadi sorotan berbagai kalangan.
Ternyata setelah dikonfirmasi kabar itu tidak benar alias hoaks. Berikut kabar hoaks yang muncul jelang Pilpres 2019:
Ustaz Abdul Somad masuk timses Prabowo-Sandi
-
Apa isi hoaks yang beredar? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Kenapa berita hoaks tentang Kominfo diklaim tidak benar? Hasilnya tidak ditemukan artikel dengan judul yang sama.
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Siapa yang membuat berita hoaks? Menurut NewsGuard, situs-situs ini mengklaim diri mereka sebagai sumber berita lokal yang independen, namun tidak mengungkapkan afiliasi partisan atau asing mereka.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang membantah berita tentang Prabowo? Hal ini pun ditanggapi oleh Ketua Tim Pembela Prabowo Gibran, Yusril Ihza Mahendra yang membantah seluruh isi terkait laporan tersebut.
Dalam pesan singkat WhatsApp (WA) beredar daftar nama-nama juru kampanye nasional pasangan Prabowo-Sandiaga. Pada urutan kelima terdapat nama Ustaz Abdul Somad (UAS) pada daftar tersebut.
UAS membantah menjadi timses Prabowo-Sandi. Dalam akun Instagramnya, UAS mengunggah daftar nama-nama itu dan melingkari namanya dengan menuliskan 'Hoax'. UAS memang sempat digadang-gadang menjadi cawapres Prabowo, namun dia menolak. Dia mengaku tak ingin terlibat ke dunia politik karena hanya ingin fokus ke dakwah.
Surat Susilo Bambang Yudhoyono
Beberapa waktu lalu, beredar surat mengatasnamakan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang menjelaskan kesiapan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2019. Surat tertanggal Sabtu (4/8).
Berikut isi surat yang beredar di media sosial:
"Demi bangsa dan negara yang dicintainya, Agus Harimurti Yudhoyono Siap mengabdikan diri untuk Indonesia 2019-2024. Bersama Bapak Prabowo, saya yakin Insya Allah AHY bisa mengurangi kemiskinan di negeri ini. Mari kita sambut pemimpin baru untuk Indonesia yang lebih baik. Cikeas 4 Agustus 2018."
Terkait hal itu, Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan angkat bicara. Dia mengaku surat tersebut tidak benar. "Hoaks," ujar Hinca kepada Liputan6.com.
Survei Pilpres 2019
Sebuah meme tentang Survei Pilpres 2019 tersebar. Dalam meme tersebut terdapat foto Jokowi dan Prabowo yang menyertakan logo Indo Barometer dengan hasil survei Pilpres 2019 di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan.
Meme tersebut ramai di medsos dan terus menyebar di group-group Whatsapp. Indo Barometer menegaskan meme itu hoaks. Menurut Qodari angka-angka itu bukan bersumber dari Indo Barometer.
"Hasil survei itu tidak pernah dilakukan oleh Indo Barometer. Secara tegas Indo Barometer menyatakan meme hasil survei Pilpres 2019 tersebut hoaks alias tidak benar," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Klaim cincin lancip perusak lembar suara Pilpres 2024 adalah tidak benar.
Baca SelengkapnyaMasyarakat harus memiliki pemikiran kritis dalam membaca berita.
Baca SelengkapnyaPenyebaran hoaks Pemilu ditemukan paling tinggi di Facebook.
Baca SelengkapnyaBerita hoaks didominasi oleh isu kesehatan, pemerintahan, penipuan dan politik di luar pada isu-isu lain
Baca SelengkapnyaDisinformasi yang bersumber dari platform media sosial merembes ke forum-forum personal seperti whatsapp group.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, dia mengakui bahwa temuan hoaks Mafindo jumlahnya lebih sedikit dari banyaknya hoaks yang tersebar.
Baca SelengkapnyaKabar itu diunggah akun Rama News (instagram.com/ramanews) pada 23 April 2024 mengunggah sebuah video
Baca SelengkapnyaDengan mengikuti tips ini, diharapkan masyarakat akan semakin waspada terhadap konten hoaks di media sosial yang berpotensi menyesatkan jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPolisi memantau dan mendeteksi konten-konten hoaks yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Baca SelengkapnyaTKN menilai ada yang mengatur hal ini untuk merusak elektabilitas Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan
Baca SelengkapnyaTanpa hoaks politik, tanpa isu sara dan politik identitas merupakan salah kunci suksesnya Pilkada yang aman, damai dan sejuk.
Baca Selengkapnya