Ayah Taruna ATKP Tewas Dianiaya Senior Tanya Kelanjutan Kasus ke Polisi
Merdeka.com - Pelda Daniel Pongkala (43), orangtua Aldama Putra Pongkala, taruna angkatan 1 Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar mendatangi Polrestabes Makassar. Mereka mempertanyakan kelanjutan kasus penganiayaan berujung tewas terhadap anaknya.
Tak cuma ayah Aldama, adik, kaka dan keponakannya juga ikut. Kedatangan mereka diterima Kapolrestabes Makassar, Kombes Polisi Wahyu Dwi Ariwibowo didampingi Wakasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Jamal Fathur.
Kurang lebih 30 menit pertemuan dilakukan. Sebelumnya, pria yang bertugas di TNI Angkatan Udara ini juga sudah bertemu dengan pimpinan ATKP Makassar, Achmad Setiyo Prabowo.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kenapa pelaku mencuri handphone? Pelaku merupakan residivis kasus pencurian di Aceh. Selain itu pelaku MS juga positif mengkonsumsi narkotika jenis sabu.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Mengapa KPK menelaah laporan tersebut? 'Bila ada laporan/pengaduan yang masuk akan dilakukan verifikasi dan bila sudah lengkap akan ditelaah dan pengumpul info,' kata Tessa dalam keterangannya, Selasa (4/9).
-
Dimana objek misterius itu terdeteksi? Tiba-tiba benda misterius itu terdeteksi melewati Bulan.
"Bapak Kapolrestabes menjelaskan ke kami bahwa kasusnya masih pengembangan. Katanya mereka sudah bekerja sesuai prosedur dan kami percayakan itu karena kami sadar memang butuh waktu, bukti-bukti kuat. Karena juga sampai saat ini penyidik belum menerima hasil otopsi jenazah putra kami dari Universitas Hasanuddin," kata Daniel, Senin (25/2).
Dalam pertemuan itu, Daniel merasa aneh penyidik tidak memeriksa ponsel anaknya. Dia yakin dari ponsel tersebut mungkin ada petunjuk baru untuk mengungkap kasus ini.
"Sabtu malam sebelum anak saya meninggal dunia, dia terima telepon dari seseorang. Karena terdengar anak saya mengatakan "Siap Bang" jadi saya yakin kalau itu telepon dari seniornya. Tiga kali ditelepon untuk datang ke Kelurahan Antang untuk ngumpul tapi saya larang. Saya dengar anak saya seperti diancam sampai mengatakan 'siap salah' berkali-kali. Keesokan harinya anak saya meninggal dunia di kampus," kata Daniel Pongkala.
Dia yakin, akan ada petunjuk baru jika percakapan di ponsel putranya itu selidiki.
"Kapolrestabes tadi mengatakan soal ponsel itu akan menyusul informasinya. Kita diminta bersabar karena penyidik sementara menunggu hasil autopsi," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Aldama Putra Pongkala tewas di kampusnya karena dianiaya seniornya Muhammad Rusdi yang kini telah menjadi tersangka. Penganiayaan karena hal sepele, saat korban memasuki lingkungan sekolah dengan sepeda motor, kedapatan tidak memakai helm.
Terpisah Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Wahyu Dwi Ariwibowo, mengaku pada keluarga sudah memeriksa 28 saksi. Polisi juga sedang melengkapi berkas tersangka Rusdi.
"Kita sampaikan bahwa sudah ada 28 saksi yang dimintai keterangannya yakni para taruna ATKP dan petinggi kampus. Sementara masih satu tersangka yang kini tengah pemberkasan dan untuk progresnya, penyidik masih menunggu hasil autopsi jenazah yang belum keluar dari Universitas Hasanuddin. Kita juga sampaikan ke keluarga korban untuk melaporkan jika menemukan hal baru yang bisa jadi petunjuk," kata Kombes Polisi Wahyu Dwi Ariwibowo.
Dipastikan, jika ada bukti-bukti baru yang ditemukan dalam perjalanan menyelidiki kasus ini, polisi akan menindaklanjuti.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
RN sudah tidak bernyawa dengan kondisi seutas tali tambang melilit di bagian leher korban
Baca SelengkapnyaSatu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan dua anak nekat lompat dari lantai 21 apartemen Penjaringan
Baca SelengkapnyaPolisi Cek DNA pada Tali yang Ikat Satu Keluarga Lompat dari Apartemen, Ternyata Ini Tujuannya
Baca SelengkapnyaPenyidik berupaya mendapatkan jejak elektronik atas kasus penculikan, penganiayaan, dan pemerasan terhadap Imam.
Baca SelengkapnyaRAT bunuh diri di dalam mobil halaman rumahnya di Mampang Jaksel
Baca SelengkapnyaSadisnya Ayah di Tangerang Aniaya Anak Sambung hingga Tewas
Baca SelengkapnyaPenyidik akan mereview kembali temuan dengan fakta yang didapat dari lapangan.
Baca SelengkapnyaSelain Tamara, polisi juga memeriksa driver pribadi mantan suami Tamara, Angger Dimas itu.
Baca SelengkapnyaSejumlah barang bukti diamankan dari pelaku yang diduga melakukan penganiayaan terhadap keponakannya
Baca SelengkapnyaDua kerangka Iguh Indah Hayati (55) dan Elia Imanuel Putra (24) ditemukan akhir Juli lalu di Jalan Selada, Desa Tanimulya.
Baca SelengkapnyaPolisi saat ini sedang memeriksa Tamara untuk mengusut kematian anaknya.
Baca SelengkapnyaPolisi periksa ponsel anak perwira TNI yang tewas terbakar.
Baca Selengkapnya