Ayah Tiri Siksa Balita Hingga Tewas Lakukan 20 Adegan Pra-rekonstruksi
Merdeka.com - Hari Kurniawan, ayah yang menyiksa anak tiri hingga tewas, menjalani pra rekonstruksi di tempat kejadian perkara di Tapos, Depok. Pra rekonstruksi dikawal oleh Tim Jaguar Polresta Depok.
Pelaku menjalani 20 adegan yang terbagi dalam dua bagian. Pertama sebanyak tiga adegan menceritakan peristiwa sepanjang Selasa (5/2) dan sebanyak 17 adegan menggambarkan kejadian pada Jumat (8/2).
"Tadi sudah dilakukan seluruhnya. Intinya, hasil pra rekon apa yang dilakukan tersangka saat BAP sesuai antara apa yang dilakukan pelaku pada saat kejadian," kata Kasubbag Humas Polresta Depok, AKP Firdaus, Rabu (13/2).
-
Apa itu psikotes? Psikotes adalah alat evaluasi yang digunakan oleh perusahaan, lembaga pendidikan, atau profesional psikologi untuk mengukur berbagai aspek psikologis individu, seperti kemampuan kognitif, kepribadian, minat, dan sikap.
-
Siapa yang menggunakan psikotes? Psikotes sering digunakan dalam proses seleksi karyawan di perusahaan atau institusi untuk memilih calon karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
-
Pengertian psikotes untuk apa? Psikotes adalah singkatan dari Psikologi Tes, yang merupakan metode atau teknik penilaian atau pengujian psikologi yang digunakan untuk mengukur karakteristik individu, seperti kecerdasan, kepribadian, kemampuan verbal, spasio-temporal, dan lain sebagainya.
-
Bagaimana tes mental anak dilakukan? Tes mental anak ada yang melibatkan interaksi satu lawan satu antara psikolog dan anak yang bersangkutan, beberapa melibatkan skala penilaian dan kuesioner yang diisi oleh pengasuh anak, ada juga yang dilakukan dengan wawancara terperinci tentang gejala anak, dan yang lainnya diselesaikan oleh psikolog setelah mengamati perilaku anak.
-
Siapa yang biasanya melakukan psikotes? Psikotes adalah tes yang sering disertakan dalam proses rekrutmen kerja.
-
Bagaimana psikotes mengukur karakter? Dalam psikotes, terdapat beberapa jenis tes psikologi yang dapat digunakan, seperti tes kecerdasan (IQ), tes kepribadian, tes kemampuan verbal atau non-verbal, dan tes minat serta bakat.
Dari pra rekonstruksi digambarkan bagaimana pelaku mulai kesal dengan NF. Kemudian pelaku menyiksa dengan cara membekap balita berusia dua tahun itu. Hingga sampai adegan pelaku membanting korban ke lantai kamar mandi.
"Tujuan pra rekon ini agar penyidik bisa menggambarkan dengan jelas," tambahnya.
Hari juga telah menjalani tes kejiwaan. Tujuannya, untuk mengetahui apakah yang bersangkutan mengalami gangguan kejiwaan atau tidak.
"Setelah tes kejiwaan kemarin, maka dilanjutkan dengan pra rekonstruksi hari ini. Nanti akan tergambar jelas dari hasil keduanya (tes kejiwaan dan pra rekonstruksi) tentang motif pelaku berbuat tindakan tersebut," ungkapnya.
Pemeriksaan terhadap Hari akan terus berlanjut. Setelah pertemuan pertama dengan psikolog dari P2TP2A Kota Depok, maka selanjutnya akan ada pemeriksaan lanjutan.
"Ada 4 tahap pemeriksaan psikologis. Yang baru dilakukan tahap pertama. Tahap lain akan dilakukan selanjutnya," ungkapnya.
Soal pengakuan Hari saat kejadian sedang tidak sadar karena mabuk dan mendapat bisikan gaib, masih akan didalami.
"Pengakuan ini yang menyebabkan kita melakukan pemeriksaan psikologi. Apakah benar apa yang disampaikan apakah hanya alibi. Tersangka bilang itu di luar alam bawah sadarnya. Dari ini (pra rekonstruksi) terlihat bagaimana kondisi psikologis tersangka," katanya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ayah Pegi Setiawan diminta menggambar hingga menjawab sejumlah pertanyaan
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan kondisi tersangka SNF (26), ibu muda membunuh anak kandungnya, AAMS (5) dengan 20 tusukan di perumahan elite Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku pun kini dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaPelibatan psikolog atau ahli jiwa (kedokteran jiwa) diperlukan lantaran muncul dugaan tersangka mengalami depresi berat.
Baca SelengkapnyaSuami mutilasi istri dan dagingnya ditawarkan ke tetangga
Baca SelengkapnyaSaat diperiksa polisi, pelaku alias ibu kandung korban kerap tertawa sendiri
Baca SelengkapnyaAlasannya karena dia berada di dalam rumah berhari-hari menyaksikan suami dan anaknya tewas membusuk.
Baca SelengkapnyaIbu pembunuh bocah lima tahun AAMS, SNF (26) di Bekasi menjalani pemeriksaan psikologi di RS Polri Kramat Jati dua hari lalu.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi saat korban dan ibunya tidur di kamar rumahnya, Selasa (19/11) dini hari
Baca SelengkapnyaSadisnya Ayah di Tangerang Aniaya Anak Sambung hingga Tewas
Baca SelengkapnyaHasil tes urine menjadi bukti kuat tindakan tersangka dilakukan secara sadar.
Baca SelengkapnyaKapolres Ciamis AKBP Akmal mengatakan, hasil dari tes kejiwaan nantinya dapat menjadi pertimbangan proses penegakan hukum terhadap tersangka.
Baca Selengkapnya