Aziz Yakin Jasad Dibakar di Cisauk Adalah Putrinya Setelah Ditemukan Potongan Baju
Merdeka.com - Kepolisian masih menunggu hasil autopsi jasad wanita yang dibakar dan ditemukan di kebun kosong Desa Suradita, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang. Jasad malang itu ditemukan Jumat (9/7) pagi.
Meskipun identitas wanita itu belum diketahui, tetapi Aziz (45) menaruh curiga. Jasad wanita yang dibakar adalah putrinya Siti Zahra (19) yang menghilang sejak Kamis (8/7) malam.
"Ada potongan baju yang jadi barang bukti dan percis itu dipakai kerja (Siti Zahra), saya hafal bener. Batik Jogja dikasih bibinya, yakin itu mah anak saya," ungkap Aziz ditemui Senin (12/7).
-
Mengapa Putri Candrawathi tidak bisa menemui anaknya? Selamat ulang tahun ke 2 Mama mohon maaf ya nak, Mas Arka ulang tahun tanpa kehadiran mama. Mas Arka adalah karunia terbesar dari Tuhan yang telah diberikan kepada mama.
-
Kenapa keluarga tidak langsung dihubungi? Karena ini masalah besar, janganlah menyampaikan ke pihak keluarga melalui telepon ataupun WA, dikarenakan kami tidak tahu masuk ke jalur rumah duka, akhirnya kami menelepon salah satu wali santri yang rumahnya dekat dengan rumah Airul.
-
Kenapa Gunawan ditinggal anak istrinya? Anak-anak mereka tengah menempuh pendidikan di sana, sehingga Lala perlu melakukan perjalanan bolak-balik untuk mengurus keperluan di Melbourne.
-
Kenapa Siti mengajak putrinya pulang? Meskipun tinggal di Turki, Siti kerap mengajak Elif pulang ke Indonesia.
-
Bagaimana ibu itu mengurung putranya? Ia mengungkapkan kepada pihak kepolisian bahwa selama bertahun-tahun, ia telah berupaya menyelamatkan putranya melalui berbagai cara, termasuk mengirimnya ke lebih dari 10 pusat rehabilitasi di seluruh negeri.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
Diterangkan Aziz, sehari sebelum kabar penemuan jasad wanita dibakar, putrinya memang belum pulang ke rumah. Siti bekerja di klinik umum dekat rumahnya.
"Kamis itu biasanya berangkat kerja pulang jam 8 malam. Memang selama Covid ini klinik ramai, tapi kalau tinggal satu dua pasien, dia diizinkan pulang duluan. Tapi enggak pulang, nomor teleponnya dialihkan, enggak aktif," terang Aziz.
Aziz menunggu sampai Jumat pagi tapi tak kunjung ada kabar dari putrinya. Dia malah mendapatkan informasi tidak sedap, tentang pembunuhan berujung pembakaran jasad korban di sebuah lahan kosong di kawasan Suradita.
Entah kenapa, Aziz merasa perlu mencari tahu kebenaran informasi itu, dia bergegas ke kebun yang dikabarkan menjadi lokasi terbunuhnya wanita malang tersebut.
"Dari pagi sampai Jumat siang, saya dengar ada pembunuhan di Suradita itu. Namanya kehilangan anak panik, saya coba cek ke sana. Nah di sana saya tanya warga katanya kasusnya ditangani Polsek," jelas Aziz.
Aziz kemudian mendatangi Polsek Cisauk untuk memastikan korban peristiwa sadis itu bukanlah putrinya Siti Zahra, yang tidak pulang semalaman.
"Saya tanya ke anggota polsek, nanya ciri-ciri korban. Karena belum 24 jam, saya enggak laporan. Saya bilang ke Polisi, nanti jam 8 malam saya bikin laporan," jelas dia.
Hingga Jumat malam pukul 20.00 WIB, Siti belum juga kembali, telepon selularnya pun tidak kunjung terhubung. Akhirnya, Aziz kembali mendatangi Polsek Cisauk melaporkan kehilangan putrinya itu.
"Saya kembali, direspon bagus, sampai saya diajak tes DNA di RS Kramatjati.Saya di BAP di sana. Ada potongan baju yang jadi barang bukti dan percis itu dipakai kerja, saya hafal bener. Batik Jogja dikasih bibinya. Yakin itu mah anak saya," tegas dia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayat Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswa SMP
Baca SelengkapnyaMenurut kesaksian, korban sudah beberapa hari tak masuk kerja. Ketika itu, saat dihubungi nomor ponsel tidak aktif
Baca SelengkapnyaSaat itu langsung melapor ke polisi dan akhirnya jasad ibunya ditemukan di dalam koper berwarna merah
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki motif pelaku menikam adiknya hingga tewas.
Baca SelengkapnyaMayat yang ditemukan adalah anak yang sebelumnya hilang dan viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dilaporkan hilang oleh ibunya di kantor polisi sebelum ditemukan tewas.
Baca SelengkapnyaSejumlah barang bukti diamankan dari pelaku yang diduga melakukan penganiayaan terhadap keponakannya
Baca SelengkapnyaMayat RA pertama kali ditemukan anaknya berinisial M yang datang dari Kabupaten Jeneponto.
Baca Selengkapnya