Bacakan Pleidoi Tersedu-sedu di Kasus Teddy Minahasa, AKBP Dody: Saya Begitu Rapuh
Merdeka.com - Eks Kapolres Buktitinggi, AKBP Dody Prawiranegara tak kuasa menahan air matanya ketika membacakan nota Pledoi atau nota pembelaan saat duduk di ruang sidang PN Jakarta Barat sebagai terdakwa kasus peredaran narkoba.
Adapun pada agenda sidang hari ini, Rabu (5/4) di PN Jakarta Barat menggelar sidang lanjutan dengan terdakwa Dody.
Eks Kapolres Buktitinggi pun langsung membacakan nota Pledoi usai dipersilahkan oleh ketua Majelis Hakim, Jon Sarman. Dalam pledoinya, Dody memberikan judul 'Tidak Asa Kejujuran yang Sia-Sia'.
-
Siapa yang memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP? Effendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Siapa yang tertangkap di Kenjeran? Residivis yang ditangkap itu antara lain berinisial ADH, warga Sidoarjo, yang tertangkap di wilayah Kenjeran, Surabaya.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Siapa yang membacakan ikrar setia ke NKRI? Dikutip lewat video akun instagram @bangranistones, Munarman terlihat memakai celana hitam dan baju koko putih dengan peci yang dililitkan bendera merah putih. Turut membacakan ikrar setia kepada NKRI.
-
Siapa yang membacakan putusan sengketa Pileg? Mahkamah Konstitusi (MK) akan mulai membacakan putusan terhadap sejumlah perkara sengketa Pileg 2024.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
"Tidak pernah terbesit, terpikirkan, dalam pikiran ini bahwa dengan segala loyalitas, totalitas dan pengorbanan saya terhadap penugasan ini berujung pada sesuatu yang teramat sangat berat yang harus saya jalani, yaitu persidangan ini duduk sebagai terdakwa," ungkap Dody yang mulai meneteskan air mata di ruang sidang, Rabu (5/4).
Dirinya yang merupakan anggota kepolisian dengan jabatan sebagai Kapolres Bukittinggi kala itu, kini tidak lagi mampu tegar menghadapi semua cobaan di hadapannya. Sempat terbesit dalam pikirannya yang kala itu menjabat Kapolres kepulauan Mentawai merupakan akhir karirnya.
"Saya begitu rapuh, tidak lagi tangguh seperti sebelumnya dalam menjalani berbagai rintangan, dalam benak saya ketika penugasan sebagai Kapolres di Kepulauan Mentawai adalah ujian terakhir bagi saya untuk menjalani karir ke depan sebaik yang saya bisa dan dapat lebih dekat dengan keluarga," papar dia.
Namun nasib berkata lain, ketika dirinya ditunjuk untuk menjabat sebagai Kapolres Bukittinggi Sumatera Barat. Berbagai prestasi mulai ditorehnya sebagai titik cerah dalam satuan Bhayangkara.
Berharap akan terus mendapatkan segudang prestasi dengan telaten meniti karir di kepolisian justru terhenti dalam pusaran kasus peredaran narkoba yang menyeret nama atasannya, Irjen Teddy Minahasa. Dirinya mengaku rasanya tidak mungkin akan terjerumus dalam kasus itu dengan prestasi yang didapatkannya.
"Hal ini sudah cukup membuktikan bahwa apakah saya rela merusak karir dan pengabdian terbaik yang sudah saya berikan dengan cara menjual narkoba sitaan. Saya tegaskan itu tidak mungkin," tegas dia.
"Ini terjadi kerana ketidakmampuan saya untuk menghandle rasa takut yang begitu besar kepada pimpinan yang memerintahkan saya, yaitu Irjen Teddy Minahasa," lanjutnya.
Dirinya mengaku sudah menolak akan perintah dari Teddy untuk menyisihkan sabu-sabu seberat 10 kilogram sebanyak dua kali dari Kejaksaan Negeri Agam, Bukittinggi, Sumbar.
Sebagai lulusan Akademi Polisi tahun 2001 yang selalu didoktrin untuk patuh dalam menjalankan perintah atasan. Mau tidak mau Dody hanya bisa menjalankan perintah.
"Saya semakin tertekan secara batin. Hari demi hari saya dihantui oleh rasa ketakutan yang sangat luar biasa khawatir, saya tidak kuasa lagi melakukan penolakan kepada seorang kapolda yang pada akhirnya dengan sangat terpaksa saya melakukan perintah kapolda tersebut," pungkas dia.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) Irjen Daniel Tahi Mohang Silitonga rapat dengan Komisi III membahas kasus Ipda Rudy Soik buntut pembongkaran mafia BBM
Baca SelengkapnyaBenny menduga Kapolda NTT tengah dikerjai anak buahnya pada kasus Rudy Soik
Baca SelengkapnyaNamun Tessa memastikan proses penyidikan dan pencarian terhadap Harun Masiku akan tetap berjalan.
Baca SelengkapnyaVersi Polda NTT, Ipda Rudy Soik dipecat karena sederatan pelanggaran etik. Versi Ipda Soik, dia dipecat karena mengungkap kasus penimbunan BBM.
Baca SelengkapnyaIpda Rudi Soik mengaku berada di tempat karaoke untuk melakukan Anev terkait penyelidikan penyalahgunaan BBM bersubsidi jenis solar.
Baca SelengkapnyaKapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono akan objektif dan berlaku adil dalam pemeriksaan perkara dugaan tindak pidana terhadap Said Didu.
Baca SelengkapnyaDirlantas Polda Sulteng Kombes Pol Dodi Darjanto telah melakukan permintaan maaf terbuka terkait perbuatannya.
Baca SelengkapnyaStaf Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Kusnadi memilih mendatangi Gedung Bareskrim Polri
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto hadir memenuhi panggilan Polda Metro Jaya hari ini
Baca SelengkapnyaRicky Ham Pagawak Dorong Staf JPU KPK gara-gara masalah sepele ini.
Baca SelengkapnyaKakak kandung Ipda Rudy Soik, Veni Soik juga meminta tolong Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo hingga Presiden Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaPenasihat Hukum Hasto Kristiyanto, Rony Talapesy melaporkan penyidik KPK ke Dewan Pengawas terkait tindakan penyidik yang tidak profesional.
Baca Selengkapnya