Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bagaimana nasib Jenderal berekening gendut lainnya?

Bagaimana nasib Jenderal berekening gendut lainnya? gedung Mabes POLRI. merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan calon tunggal Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan sebagai tersangka korupsi. Budi diduga memiliki rekening gendut dari penerimaan hadiah atau janji saat menjabat Kepala Biro Pembinaan Karier SDM Mabes Polri periode 2004-2006.

Namun, penyelidikan korupsi di lingkungan Korps Bhayangkara tak terhenti pada sosok Budi saja. Terungkapnya kasus ini, seakan membuka lembar baru KPK untuk meraba kasus lainnya yang melibatkan pihak di dalam internal kepolisian.

"Tersangka harus diselidiki, penyidik KPK kalau bisa membuktikan ya jadi narapidana itu kan prosesnya," kata pengamat Kepolisian Bambang Widodo Umar saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (13/1).

Orang lain juga bertanya?

Sesuai dengan proses hukum penyidikan harus terus berjalan. Maka bila pihak yang ditetapkan sebagai tersangka seperti Budi seharusnya berpikir ulang untuk melanjutkan pencalonannya sebagai Kapolri.

"Pertimbangan hati dan moral seharusnya mundur saja. Masyarakat akan menghormati sikap itu," jelasnya.

Mengapresiasi integritas dari kerja nyata KPK, harapan melambung tinggi untuk menuntaskan kasus lain yang menjerat abdi masyarakat lainnya. Dugaan masih adanya sosok polisi yang melakukan tindak pidana korupsi pun terus bergulir.

Tak ayal citra Polri yang mulai membaik kembali tercoreng dan dicurigai oleh publik. Terlebih terciumnya aroma nuansa politik terkait pemilihan Kapolri kali ini.

"Rekening gendut yang ada catatannya harus dilimpahkan ke KPK harus diselidiki. Kemungkinan-kemungkinan itu ada, apa lagi seharusnya jangan ada deal-dealan sama dunia politik, bekerja saja sesuai ranahnya," tegasnya.

Bukan tanpa sebab hal itu dikatakan Bambang, Ia memahami apa yang seharusnya dilakukan oleh satuan kepolisian. Menurutnya, polisi itu alat negara bukan alat pemerintah.

Jadi, lanjut dia, sudah sepatut dan sewajarnya institusi negara yang dipimpin Jenderal Sutarman ini mengabdi pada negara bukan kepada kelompok tertentu atau bahkan pemerintahan.

"Polisi itu alat negara bukan alat pemerintahan, dia harus loyal kepada negara," ujarnya menjelaskan larangan kepolisian ikut berpolitik praktis yang tertuang di UU.

Lebih lanjut, Bambang menegaskan agar KPK mau membongkar tuntas kasus korupsi di lingkungan kepolisian tanpa tebang pilih. Pasalnya, jika itu terealisasikan akar permasalahan di negara ini yakni korupsi bisa diselesaikan.

"Harus membongkar semuanya jangan tebang pilih, kalau itu sudah dibersihkan maka disiplin masyarakat akan lebih baik. Kalau kotor iya ini kaya sekarang ini," tandasnya.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pesan Penting Jenderal Polri ini Disorot, Bilang 'Kalau Mau Kaya Jangan jadi Polisi'
Pesan Penting Jenderal Polri ini Disorot, Bilang 'Kalau Mau Kaya Jangan jadi Polisi'

Pesan penting jenderal bintang satu untuk para anggota Polri.

Baca Selengkapnya
Jejak Jenderal Hoegeng di Sumut, Datang Langsung Tolak Suap hingga Berhasil Usut Jaringan Perjudian
Jejak Jenderal Hoegeng di Sumut, Datang Langsung Tolak Suap hingga Berhasil Usut Jaringan Perjudian

Jenderal ini terkenal sebagai orang yang jujur dan bersih selama mengabdi di Kepolisian, kini namanya terus dikenang dan menjadi sosok teladan.

Baca Selengkapnya
Jenderal Bintang 3 KW Diinterogasi Propam, Seragam Dinasnya Lain dari yang Lain Jadi Sorotan
Jenderal Bintang 3 KW Diinterogasi Propam, Seragam Dinasnya Lain dari yang Lain Jadi Sorotan

Seorang pria berseragam ala Korps Bhayangkara berhasil diamankan Propam Polres Sampang.

Baca Selengkapnya
Megawati: Memangnya Kalau Sudah Jenderal itu Keren, Pensiun Jadi Rakyat Biasa Lagi
Megawati: Memangnya Kalau Sudah Jenderal itu Keren, Pensiun Jadi Rakyat Biasa Lagi

Megawati menyinggung prajurit yang hormat sambil tahan napas saat bertemu jenderal

Baca Selengkapnya
Arahan Jenderal Polisi Jebolan Non Akpol ke Bintara dan Tamtama: Hindari Mental Adigang, Adigung
Arahan Jenderal Polisi Jebolan Non Akpol ke Bintara dan Tamtama: Hindari Mental Adigang, Adigung

Kapolda Jawa Tengah Ahmad Luthfi memberikan arahan kepada bintara dan tamtama Polri agar tidak memiliki sifat adigang, adigung, adiguna.

Baca Selengkapnya