Bagaimana tips menghadapi masifnya pertanyaan kapan kawin?
Merdeka.com - Kapan kawin? Pertanyaan ini kerap kali membuat para jomblo cukup umur, tersenyum kecut, tertunduk lesu, atau sampai ingin melarikan diri. Para jomblo pun hampir dipastikan tak mampu menghindari pertanyaan ini. Apalagi saat orangtua, teman lama sudah semakin sering melihat kesendirian para jomblo belum juga berujung.
Menurut psikolog Tika Bisono, fenomena sosial ini makin marak di era metropolitan. Itu karena seiring banyaknya jomblo yang mempunyai pergaulan dan waktu terbatas dalam hidupnya, namun budaya tetap membatasi mereka untuk segera menikah.
"Fenomena psikososial sesungguhnya jauh lebih memprihatinkan. Mereka (jomblo) merasa enggak layak hidup sampai merasa malu, merasa ditolak, merasa tidak diinginkan, merasa enggak menarik, tidak berarti dan enggak merasa bangga diri," ucap Tika saat dihubungi merdeka.com, Jumat (20/2).
-
Apa yang terjadi dengan pernikahan di Indonesia? Dalam sepuluh tahun terakhir, Indonesia telah menyaksikan penurunan tajam dalam jumlah pernikahan.
-
Kenapa pernikahan Viral jadi perbincangan? Pernikahan Ryan Harris dan Gwen Ashley di Surabaya, Sabtu (18/11), telah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Kehebohan ini disebabkan oleh kehadiran penyanyi terkenal dari luar negeri, Brian Westlife dan Nichole Scherzinger, yang diundang dalam pernikahan tersebut.
-
Apa tren artis menikah muda? Deretan Artis yang Menikah Muda dan Berujung Cerai, Terbaru Raihaanun Raihaanun menikah di usia 18 tahun. Selain Raihaanun, beberapa selebriti ini menikah muda dan berujung perceraian. Kehidupan selebriti kerap curi perhatian. Terlebih kabar pernikahan para artis yang kerap menjadi sorotan. Seperti para artis yang memilih menikah di usia muda. Namun rumah tangga mereka akhirnya berujung dengan perceraian. Deretan artis ini menikah muda dan berakhir dengan perceraian.
-
Bagaimana urbanisasi mempengaruhi perubahan budaya? Urbanisasi menjadi salah satu contoh perubahan tersebut, di mana banyak penduduk desa yang pindah ke kota untuk mencari pekerjaan dan meningkatkan taraf hidup. Fenomena ini menyebabkan terjadinya pergeseran budaya, seperti perubahan pola makan, gaya berpakaian, dan tata cara berinteraksi.
-
Bagaimana konsep pernikahan Viral? Seperti Cerita Dongeng Begitu memesonanya konsep acara, tempat, dan pakaian yang dipilih, banyak netizen menyatakan bahwa pernikahan Gwen seakan-akan terjadi dalam cerita dongeng.
-
Apa perubahan sosial budaya yang terjadi di Indonesia? Terdapat beberapa gambaran perubahan sosial dan buaya yang terjadi di Indonesia, mulai dari perpindahan masyarakat, gender, hingga pola konsumsi.
Namun bagaimanapun juga pertanyaan ini harus dihadapi. Menurut Tika mereka harus tabah dan semangat menjawab pertanyaan menyudutkan ini. Bukan hanya psikolog, pertanyaan yang membuat jomblo makin ngenes ini, menarik perhatian ahli agama sampai motivator untuk bergerak menyemangati jomblo. Lalu apa saja tips dari mereka? Berikut di antaranya:
Jawab dengan membawa nama Tuhan
Psikolog Tika Bisono mengimbau para jomblo agar mengharapkan pertolongan satu-satunya kepada tuhan. Bukan hanya berdoa, jomblo juga dapat membawa nama tuhan sebagai serangan balik bagi orang-orang yang hobi bertanya kapan kawin?"Jawaban terbaik adalah tunggu yang di atas menentukan. Tunggu, apa kehendak Allah mau dilawan," kata Tika memberi tips kepada merdeka.com, Jumat (20/2).Tika mengatakan banyak orang yang akhirnya memilih untuk menikah saja tanpa rasa cinta karena terdesak usia. Pernikahan seperti ini menurut Tika tidak sehat. "Pernikahan enggak bener itu pasti ujung-ujungnya cerai," tandas dia.Jadi Tika menyarankan agar jomblo pasrah dan menyerahkan keluh kesahnya kepada Sang Maha Pencipta.
Minta orang tua mendoakan
Bagaimana kalau pertanyaan kapan kawin datang dari orangtua? Psikolog Tika Bisono justru menganggap pertanyaan dari orang tua sebagai peluang emas memuluskan jalan mendapat jodoh. Alasannya karena bisa jadi orang tua makin getol mendoakan anaknya saat mendengar jawaban anaknya yang tak kunjung mendapatkan jodoh"Bilang satu-satunya yang menentukan yang di Atas, bapak ibu doa saja. Katakan itu lebih bijak jangan dibecandain itu bukan sesuatu yang dibecandain," ujar dia.Di saat wanita atau pria single sudah merasa genting untuk menikah, maka di saat itu dia harus semakin tabah dan kuat. Bukan malah pasrah menerima siapapun yang mau menikahinya."Tetap berdoa mau umur berapa enggak perlu diketawain 40, 50 tahun enggak perlu diketawain enggak apa-apa, justru harus disyukuri karena sudah sesuai dengan jalan Tuhan," sambung dia.
Pilih pasangan bukan kayak pilih makan di warung Padang
Menurut Dosen Psikologi UI, Dian Wisnuwardhani adalah wajar jika orangtua ataupun sahabat bertanya kapan kawin. Namun jawaban yang terbaik itu kembali kepada pribadi masing-masing."Masing-masing punya latar belakang psikologi beda-beda. Kalau orang ekstrovert dan easy going dia akan jawab 'kapan saja guw mau' sementara orang pendiem jawaban terbaiknya bisa 'itu bukan urusan lu'," kata Dian kepada merdeka.com, Sabtu (21/2).Dian menyarankan bagi para jomblowati atau jomblowan paling penting adalah kesiapan diri. Beri penjelasan kepada para penanya bahwa memilih pasangan hidup tidak semudah yang dibayangkan."Itu bukan pertanyaan yang biasa, semudah kita mau memilih makanan karena menikah adalah perubahan seumur hidup, jadi katakan 'Enggak bisa milih pasangan itu mudah memang kayak milih masakan Padang," sambung dia.
Cerita dan terbuka dengan orangtua
Permasalahan makin pelik saat pertanyaan "kapan kawin" dilontarkan orang tua kepada para jomblo. Lalu bagaimana strateginya? Dosen Psikologi UI, Dian Wisnuwardhani memberikan solusi.Cara terbaik adalah mengembalikan jawaban tersebut kepada orangtua. "Beri jawaban yang tidak menyakitkan hati. Mohon doa restu dan terbuka," kata Dian kepada merdeka Sabtu (21/2).Bahkan para jomblo bisa mengungkapkan keluh kesah kepada orangtua sembari minta dicarikan jodoh."Mungkin akan mengalami sedikit kesulitan tapi bisa minta tolong ke orangtua," tandas dia.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Semakin kaya, pendidikan tinggi dan bermukim di perkotaan, berkolerasi erat dengan median usia menikah yang semakin mundur," kata Hasto," kata Kepala BKKBN
Baca SelengkapnyaFenomena waithood memiliki dampak positif dan negatif tersendiri.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan laporan BPS angka pernikahan di Indonesia mengalami penurunan yang drastis
Baca SelengkapnyaBikin dompet tak aman, jalanan di Malang ini dipenuhi orang hajatan di waktu yang sama.
Baca SelengkapnyaDalam sepuluh tahun terakhir, Indonesia telah menyaksikan penurunan tajam dalam jumlah pernikahan.
Baca SelengkapnyaKepala BKKBN Hasto Wardoyo, menyatakan generasi muda tidak perlu takut untuk menikah
Baca SelengkapnyaMenikah sering kali dianggap sebagai solusi ampuh untuk mengatasi kesepian.
Baca SelengkapnyaPeran keluarga sangat vital dalam menjaga kestabilan kondisi mental anak-anak.
Baca SelengkapnyaKomunikasi, terapi, liburan, dan penundaan pernikahan adalah langkah-langkah yang dapat membantu Anda menyelesaikan keraguan dan membangun fondasi yang kuat
Baca SelengkapnyaBerbagai hal ini akan membantu kehidupan pernikahanmu dan pasangan agar lebih tentram dan meminimalisir adanya konflik.
Baca SelengkapnyaPada masa-masa Lebaran seperti saat ini, masalah berupa stres bisa rentan terjadi bagi siapa saja.
Baca SelengkapnyaKepala BKKBN mengungkap angka perceraian di Indonesia meningkat.
Baca Selengkapnya