Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bagaimana tips menghadapi masifnya pertanyaan kapan kawin?

Bagaimana tips menghadapi masifnya pertanyaan kapan kawin? Film Kapan Kawin. ©istimewa

Merdeka.com - Kapan kawin? Pertanyaan ini kerap kali membuat para jomblo cukup umur, tersenyum kecut, tertunduk lesu, atau sampai ingin melarikan diri. Para jomblo pun hampir dipastikan tak mampu menghindari pertanyaan ini. Apalagi saat orangtua, teman lama sudah semakin sering melihat kesendirian para jomblo belum juga berujung.

Menurut psikolog Tika Bisono, fenomena sosial ini makin marak di era metropolitan. Itu karena seiring banyaknya jomblo yang mempunyai pergaulan dan waktu terbatas dalam hidupnya, namun budaya tetap membatasi mereka untuk segera menikah.

"Fenomena psikososial sesungguhnya jauh lebih memprihatinkan. Mereka (jomblo) merasa enggak layak hidup sampai merasa malu, merasa ditolak, merasa tidak diinginkan, merasa enggak menarik, tidak berarti dan enggak merasa bangga diri," ucap Tika saat dihubungi merdeka.com, Jumat (20/2).

Orang lain juga bertanya?

Namun bagaimanapun juga pertanyaan ini harus dihadapi. Menurut Tika mereka harus tabah dan semangat menjawab pertanyaan menyudutkan ini. Bukan hanya psikolog, pertanyaan yang membuat jomblo makin ngenes ini, menarik perhatian ahli agama sampai motivator untuk bergerak menyemangati jomblo. Lalu apa saja tips dari mereka? Berikut di antaranya:

Jawab dengan membawa nama Tuhan

Psikolog Tika Bisono mengimbau para jomblo agar mengharapkan pertolongan satu-satunya kepada tuhan. Bukan hanya berdoa, jomblo juga dapat membawa nama tuhan sebagai serangan balik bagi orang-orang yang hobi bertanya kapan kawin?"Jawaban terbaik adalah tunggu yang di atas menentukan. Tunggu, apa kehendak Allah mau dilawan," kata Tika memberi tips kepada merdeka.com, Jumat (20/2).Tika mengatakan banyak orang yang akhirnya memilih untuk menikah saja tanpa rasa cinta karena terdesak usia. Pernikahan seperti ini menurut Tika tidak sehat. "Pernikahan enggak bener itu pasti ujung-ujungnya cerai," tandas dia.Jadi Tika menyarankan agar jomblo pasrah dan menyerahkan keluh kesahnya kepada Sang Maha Pencipta.

Minta orang tua mendoakan

Bagaimana kalau pertanyaan kapan kawin datang dari orangtua? Psikolog Tika Bisono justru menganggap pertanyaan dari orang tua sebagai peluang emas memuluskan jalan mendapat jodoh. Alasannya karena bisa jadi orang tua makin getol mendoakan anaknya saat mendengar jawaban anaknya yang tak kunjung mendapatkan jodoh"Bilang satu-satunya yang menentukan yang di Atas, bapak ibu doa saja. Katakan itu lebih bijak jangan dibecandain itu bukan sesuatu yang dibecandain," ujar dia.Di saat wanita atau pria single sudah merasa genting untuk menikah, maka di saat itu dia harus semakin tabah dan kuat. Bukan malah pasrah menerima siapapun yang mau menikahinya."Tetap berdoa mau umur berapa enggak perlu diketawain 40, 50 tahun enggak perlu diketawain enggak apa-apa, justru harus disyukuri karena sudah sesuai dengan jalan Tuhan," sambung dia.

Pilih pasangan bukan kayak pilih makan di warung Padang

Menurut Dosen Psikologi UI, Dian Wisnuwardhani adalah wajar jika orangtua ataupun sahabat bertanya kapan kawin. Namun jawaban yang terbaik itu kembali kepada pribadi masing-masing."Masing-masing punya latar belakang psikologi beda-beda. Kalau orang ekstrovert dan easy going dia akan jawab 'kapan saja guw mau' sementara orang pendiem jawaban terbaiknya bisa 'itu bukan urusan lu'," kata Dian kepada merdeka.com, Sabtu (21/2).Dian menyarankan bagi para jomblowati atau jomblowan paling penting adalah kesiapan diri. Beri penjelasan kepada para penanya bahwa memilih pasangan hidup tidak semudah yang dibayangkan."Itu bukan pertanyaan yang biasa, semudah kita mau memilih makanan karena menikah adalah perubahan seumur hidup, jadi katakan 'Enggak bisa milih pasangan itu mudah memang kayak milih masakan Padang," sambung dia.

Cerita dan terbuka dengan orangtua

Permasalahan makin pelik saat pertanyaan "kapan kawin" dilontarkan orang tua kepada para jomblo. Lalu bagaimana strateginya? Dosen Psikologi UI, Dian Wisnuwardhani memberikan solusi.Cara terbaik adalah mengembalikan jawaban tersebut kepada orangtua. "Beri jawaban yang tidak menyakitkan hati. Mohon doa restu dan terbuka," kata Dian kepada merdeka Sabtu (21/2).Bahkan para jomblo bisa mengungkapkan keluh kesah kepada orangtua sembari minta dicarikan jodoh."Mungkin akan mengalami sedikit kesulitan tapi bisa minta tolong ke orangtua," tandas dia.

(mdk/war)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Angka Pernikahan Turun Drastis, BKKBN: Semakin Kaya, Pendidikan Tinggi Sebab Usia Menikah Mundur
Angka Pernikahan Turun Drastis, BKKBN: Semakin Kaya, Pendidikan Tinggi Sebab Usia Menikah Mundur

"Semakin kaya, pendidikan tinggi dan bermukim di perkotaan, berkolerasi erat dengan median usia menikah yang semakin mundur," kata Hasto," kata Kepala BKKBN

Baca Selengkapnya
Mengenal Waithood dan Penyebabnya, Fenomena Menunda Pernikahan di Kalangan Anak Muda
Mengenal Waithood dan Penyebabnya, Fenomena Menunda Pernikahan di Kalangan Anak Muda

Fenomena waithood memiliki dampak positif dan negatif tersendiri.

Baca Selengkapnya
Membedah Turunnya Angka Pernikahan Usia Muda di Indonesia
Membedah Turunnya Angka Pernikahan Usia Muda di Indonesia

Berdasarkan laporan BPS angka pernikahan di Indonesia mengalami penurunan yang drastis

Baca Selengkapnya
Viral Jalanan Desa di Malang Dipenuhi Acara Hajatan di Waktu Berdekatan, Bikin Dompet Tak Aman
Viral Jalanan Desa di Malang Dipenuhi Acara Hajatan di Waktu Berdekatan, Bikin Dompet Tak Aman

Bikin dompet tak aman, jalanan di Malang ini dipenuhi orang hajatan di waktu yang sama.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Generasi Sendiri, Tentang Ketakutan Gen Z Pada Pernikahan
VIDEO: Generasi Sendiri, Tentang Ketakutan Gen Z Pada Pernikahan

Dalam sepuluh tahun terakhir, Indonesia telah menyaksikan penurunan tajam dalam jumlah pernikahan.

Baca Selengkapnya
Ingat Pesan Kepala BKKBN, Anak Muda Tak Perlu Takut Menikah Karena Banyak Manfaat Bagi Kesehatan
Ingat Pesan Kepala BKKBN, Anak Muda Tak Perlu Takut Menikah Karena Banyak Manfaat Bagi Kesehatan

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, menyatakan generasi muda tidak perlu takut untuk menikah

Baca Selengkapnya
5 Alasan Menikah Bukan Jawaban untuk Mengatasi Masalah dan Menghilangkan Kesepian
5 Alasan Menikah Bukan Jawaban untuk Mengatasi Masalah dan Menghilangkan Kesepian

Menikah sering kali dianggap sebagai solusi ampuh untuk mengatasi kesepian.

Baca Selengkapnya
Anak Gangguan Mental Emosial saat Ini Lebih Banyak Dibanding Dulu, Ini Penjelasan BKKBN
Anak Gangguan Mental Emosial saat Ini Lebih Banyak Dibanding Dulu, Ini Penjelasan BKKBN

Peran keluarga sangat vital dalam menjaga kestabilan kondisi mental anak-anak.

Baca Selengkapnya
Ragu Jelang Pernikahan? Ini Cara Mengatasinya Bersama Pasangan
Ragu Jelang Pernikahan? Ini Cara Mengatasinya Bersama Pasangan

Komunikasi, terapi, liburan, dan penundaan pernikahan adalah langkah-langkah yang dapat membantu Anda menyelesaikan keraguan dan membangun fondasi yang kuat

Baca Selengkapnya
Sebelum Memutuskan untuk Menikah, Pastikan 4 Hal Ini Sudah Kamu Persiapkan
Sebelum Memutuskan untuk Menikah, Pastikan 4 Hal Ini Sudah Kamu Persiapkan

Berbagai hal ini akan membantu kehidupan pernikahanmu dan pasangan agar lebih tentram dan meminimalisir adanya konflik.

Baca Selengkapnya
Stres Rentan Terjadi saat Lebaran, Ketahui Penyebab serta Cara Mencegahnya
Stres Rentan Terjadi saat Lebaran, Ketahui Penyebab serta Cara Mencegahnya

Pada masa-masa Lebaran seperti saat ini, masalah berupa stres bisa rentan terjadi bagi siapa saja.

Baca Selengkapnya
Kepala BKKBN Ungkap Perceraian Pasangan Muda Meningkat, Penyebabnya Hubungan Toxic
Kepala BKKBN Ungkap Perceraian Pasangan Muda Meningkat, Penyebabnya Hubungan Toxic

Kepala BKKBN mengungkap angka perceraian di Indonesia meningkat.

Baca Selengkapnya