Bahaya mengintai warga pakai kaos Turn Back Crime
Merdeka.com - Beberapa pekan lalu pihak kepolisian berhasil melumpuhkan kawanan teroris di Thamrin, Jakarta Pusat. Polisi menjadi pusat perhatian bukan karena aksi gagahnya, tetapi justru penampilan mereka jadi pembicaraan.
Saat itu polisi memakai baju bertuliskan Turn Back Crime. Belum lagi jam dan sepatu bermerek juga melekat di tubuh. Belakangan gaya itu digandrungi oleh masyarakat.
Sosiolog Musni Umar mengatakan kecenderungan masyarakat Indonesia mengikuti trend karena latah tanpa berpikir baik dan buruknya terlebih dahulu. Bahkan dia menilai, masyarakat yang ikut-ikutan dianggap tidak rasional.
-
Apa yang sedang trend di Indonesia? 40 Pantun Penutup Salam Lucu, Cocok untuk Hiburan dan Bikin Audiens Terkesan Merdeka.com merangkum tentang 40 penutup salam lucu yang bisa bikin orang terhibur.
-
Apa yang sedang tren di Indonesia? Hati ayam adalah sebuah bahan makanan yang cukup populer di Indonesia.
-
Dimana kebiasaan ini sering terlihat? Budaya ini juga sangat umum terlihat dari berbagai konteks, seperti saat bertemu dengan guru, anggota keluarga, atau saat berkunjung ke rumah teman dan berpapasan dengan orang tuanya.
-
Kenapa perubahan sosial terjadi secara cepat? Perubahan sosial secara cepat merujuk pada perubahan yang terjadi dalam waktu yang singkat atau tiba-tiba. Ini seringkali merupakan perubahan yang signifikan dan mendalam dalam masyarakat dalam waktu yang relatif singkat.
-
Apa yang sedang tren? 'Di hari yang penuh berkah ini, Selamat Lebaran, Bapak/Ibu. Semoga kita selalu dalam naungan-Nya.'
"Masyarakat kita latah dan tidak rasional, sudah jelas-jelas dia masyarakat biasa kenapa ikut-ikutan pakai seragam polisi (kaos Turn Back Crime). Masyarakat kita ini gampang ikut-ikutan trend yang sedang berkembang, tidak melihat terlebih dahulu kegunaannya. Pokoknya ikut saja, tanpa pikir akibatnya," kata Musni saat dihubungi merdeka.com, Jumat (28/1).
Musni menilai, masyarakat yang terbawa 'arus' trend disebabkan faktor tingkat pendidikan yang masih rendah. Disamping itu, kurangnya pemahaman terhadap sesuatu yang mereka gandrungi.
"Ini akibat pendidikan belum memadai, sebagai informasi saja 76 persen masyarakat Indonesia berpendidikan SD dan SMP, dan 75 persen tenaga kerja kita berpendidikan SD," paparnya.
Artinya, lanjut Musni, masyarakat kita belum bisa berpikir rasional, apa manfaat ekonomi yang diperoleh dan efek buruk yang akan ditimbulkan. "Di situ perbedaan masyarakat yang kurang berpendidikan dan terukur (berpendidikan)" kata dia.
Lebih jauh Musni mengungkapkan, budaya latah ikut-ikutan memakai kaos Turn Back Crime bagi masyarakat sipil dampaknya sangat besar, karena dikhawatirkan akan membahayakan nyawa si pemakai kaos biru tersebut.
"Nah, jadi itu dia tidak melihat apa dampaknya. Bisa-bisa menjadi sasaran para penjahat, preman, karena disangka anggota polisi, padahal masyarakat biasa," ucap Musni.
Dia tidak sepakat jika memakai kaos Turn Back Crime membuat bangga si pemakainya, apalagi masyarakat memakainya untuk kegiatan sehari-hari.
"Untuk apa kita berbangga, kalau tidak memberi manfaat, lebih banyak mudaratnya menjadi sasaran orang-orang jahat," tuturnya.
Sebab itu, masih kata Musni, masyarakat harus dididik tidak asal mengikuti trend yang dipromosikan oleh para penjual dan lembaga tertentu.
"Kalau dilihat dari segi bisnisnya yang menjual pakaian (kaos Turn Back Crime) itu melihat sebagai peluang bisnis untuk mendapatkan uang, tinggal bagaimana masyarakat cerdas memilih, jangan asal ikut-ikuta trend," tegasnya.
Sementara itu, Dirkrimum Kombes Krishna Murti menilai Turn Back Crime ibarat virus yang kini tengah digandrungi oleh masyarakat. Hal ini terlihat dengan banyaknya kaos tiruan berwarna biru tua tersebut.
"Kamu lihat, Turn Back Crime saya ini sudah ke Indoensia, tiruannya sudah muncul. Selain follower, ada juga KW-KW-nya, itu fenomena. Itu dipakai di New York, berhasil," katanya. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setiap orang tentu ingin mengenakan baju terbaiknya saat berkunjung ke tempat wisata.
Baca SelengkapnyaBusana emak-emak saat naik motor ini sangat anti-mainstream. Pokoknya langsung menarik perhatian pengguna jalan lain!
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto menilai pentingnya peran masyarakat dalam membasmi peredaran senjata api ilegal.
Baca SelengkapnyaTrend dan gaya dari masa lalu kini sedang mengalami kebangkitan dan menarik minat generasi muda. Mari lihat apa saja yang menjadi tren pada tahun 80-an!
Baca SelengkapnyaMasyarakat dan Pemerintah diharapkan memiliki kewaspadaan yang tinggi terhadap gerakan kelompok terlarang.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang polisi yang menegur pemotor yang lawan arah dengan pura-pura membeli helm di pinggir jalan.
Baca Selengkapnya