Balai Cagar Budaya teliti sejarah situs wajan raksasan di Kutoarjo
Merdeka.com - Situs wajan raksasa, tungku beserta prasasti seorang pendekar kung fu di Kelurahan Kutoarjo, Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah menarik perhatian pemerintah pusat.
Pemerintah menerjunkan Balai Pelestari Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah untuk melakukan ekskavasi di situs itu, Selasa (10/5) sore.
Arkeolog BPCB Jateng Wahyu Broto Nugroho, saat dikonfirmasi merdeka.com selama proses penggalian, eskavasi dilakukan untuk mengungkap misteri sejarah dan merunut cerita tentang wajan kuno di lokasi itu.
-
Bagaimana cara menentukan umur artefak? Analisis artefak batu memberikan gambaran kehidupan suku Aborigin puluhan ribu tahun yang lalu.
-
Bagaimana menentukan usia makam? Hasil analisis para peneliti baru terkonfirmasi setelah ditemukan genteng tanah liat dari Zaman Asuka yaitu sekitar tahun 592 hingga 710.
-
Bagaimana peneliti menentukan usia patung? Sampai saat ini, para peneliti menggunakan teknik yang dikenal sebagai pendaran yang dirangsang secara optik. Teknik ini menunjukkan sudah berapa lama sebutir pasir terkena sinar matahari, sehingga menunjukkan sudah berapa lama bagian sedimen tersebut terkubur.
-
Bagaimana cara mengidentifikasi usia kerangka anak? Berdasarkan kriteria seperti pertumbuhan gigi dan panjang tulang panjang, diperkirakan kerangka anak tersebut berusia kurang dari enam tahun.
-
Bagaimana peneliti menentukan usia batangan perak? Penentuan ini didasarkan pada analisis perak menggunakan fluoresensi sinar-X, yang mengungkapkan tanda-tanda kimia, dan mikroskop elektron pemindaian, yang juga memberikan informasi komposisi kimia.
-
Bagaimana umur jejak kaki ditentukan? Dengan menggunakan metode geofisika dan mikropaleontologi, para peneliti menetapkan usia fosil ini 6,05 juta tahun.
"Kami ingin mengetahui konteks atau kaitan sejarah wajan raksasa dengan kebudayaan masyarakat, sehingga ekskavasi perlu dilakukan," terangnya.
Wahyu menjelaskan ekskavasi diawali dengan penentuan titik koordinat, kemudian dilanjutkan pembersihan kawasan sekitar situs. Penggalian difokuskan pada lubang lokasi wajan raksasa ditemukan.
Wahyu membeberkan, arkeolog dapat mengungkap kemungkinan bentuk tungku dudukan wajan raksasa, dari mana lubang kayu bakar serta proses pembakarannya.
"Ekskavasi dilakukan seizin pemilik bangunan," tuturnya.
Kegiatan dilakukan tanpa mengganggu proses pembangunan gudang dan ruko milik pengusaha Widodo Hadi Pranoto.
"Kami sudah izin dan sampaikan terkait aturan pelestarian cagar budaya, pemilik memahami serta terbuka menerima kami," tuturnya.
Namun sampai kini, arkeolog BPCB belum bisa menetapkan usia wajan dan kegunaannya. Usia absolut tidak bisa karena tidak ada catatan, sedangkan perkiraan masih harus dikaji karena perlu data pendukung.
"Misalnya keterangan saksi serta sampel benda di sekitar lokasi temuan, kami masih mencoba mengungkapnya," pungkasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Temuan tiga kerangka manusia di area situs Kumitir, kompleks istana Majapahit, menyedot perhatian para peneliti.
Baca SelengkapnyaPenemuan candi ini begitu misterius karena tidak ada bukti mengenai siapa yang membangun dan kapan dibangun.
Baca SelengkapnyaPemkab Trenggalek tengah melakukan ekskavasi Situs Cagar Budaya Gondang di Desa Gondang, Kecamatan Tugu.
Baca SelengkapnyaSitus peninggalan era Mataram Kuno ini pernah jadi sasaran para pemburu harta karun.
Baca Selengkapnya"Kalau ini memang betul candi tertua harus kita pelihara," kata Kepala Disdikbud Batang.
Baca SelengkapnyaKomarudin memastikan seluruh proses penyelidikan sampai saat ini masih sesuai rencana.
Baca SelengkapnyaBangunan bersejarah ini masih sering dikunjungi untuk ritual
Baca Selengkapnya