Balita di Malang Tewas dengan Luka Bakar dan Memar di Tubuh
Merdeka.com - Seorang balita di Kota Malang tewas dengan luka bakar dan memar di sekujur tubuhnya. Korban diduga mengalami penganiayaan setelah diketahui di sekujur tubuh terdapat bekas luka kekerasan.
Bibi korban, Finarti (36) awalnya mencurigai kematian keponakannya, Agnes Arnelita (3). Saat jenazah dimandikan ditemukan kejanggalan berupa luka lebam dan memar.
Kasatreskrim Polres Malang Kota, AKP Komang Yogi Arya Wiguna mengatakan pihaknya sedang menyelidiki penyebab kematian balita tersebut. Saat ini sedang dilakukan autopsi jenazah di rumah sakit Saiful Anwar Malang.
-
Bagaimana korban mengalami luka bakar? Bocah malang itu diduga dianiaya dan dibakar teman sepermainannya dalam perjalanan menuju warung yang tak jauh dari rumah.
-
Bagaimana mayat tersebut ditemukan? Awalnya pekerja bangunan yang sedang membongkar taman kosong di sebuah ruko menemukan karung goni yang sebagian tertanam di dalam tanah. Tetapi saat ditarik dari posisinya ternyata berisi tulang belulang diduga kepala manusia.
-
Bagaimana mayat itu ditemukan? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Apa yang terjadi pada tubuh orang yang tersambar petir? Petir menghantarkan tegangan listrik yang sangat besar. Sambaran petir itu bisa menyebabkan ritme jantung yang berubah, gendang telinga pecah, pernapasan tak stabil, dan luka bakar sebelum akhirnya tewas.
"Jenazahnya akan kami lakukan autopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya. Jenazahnya di Rumah Sakit Saiful Anwar," kata AKP Komang Yogi Arya Wiguna di Kota Malang, Kamis (31/10).
Yogi menguraikan, ditemukan beberapa luka dalam bentuk memar dan sisa luka melepuh pada balita tersebut. Luka tersebut belum diketahui penyebab pastinya sehingga dokter melalui autopsi yang dapat memastikannya.
"Yang terlihat luka memar dan luka melepuh di kaki, punggung dan kepala. Sepertinya terkena benda panas," jelasnya.
Korban akan dimakamkan keluarganya di Dusun Tubo Desa Purwosekar, Tajinan, Malang. Namun mengetahui keadaan tersebut kemudian dilaporkan ke Polsek Tajinan, Polres Malang.
Sementara korban diketahui terakhir kali berada di rumah ibu dan ayah tirinya yang kontrak di Perumahan Tlogowaru Indah, Tlogowaru, Kedungkandang, Kota Malang. Sehingga penanganan kasus tersebut oleh Polres Malang Kota.
Sementara, keterangan ayah tiri korban EAA (36), mengaku sudah mendapati korban dalam posisi tenggelam di bak air kamar mandi. Dia selanjutnya memberikan pertolongan dengan membawa ke Rumah Sakit Reva Husada Tlogowaru, Kota Malang.
Setelah dilakukan pemeriksaan, pihak rumah sakit menyatakan korban meninggal dunia. Tetapi saat ayah tiri korban menyelesaikan administrasi, jenazah korban dibawa pulang pelapor ke rumah mertuanya di Desa Purwosekar, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang.
Saat kejadian, EAA mengaku sedang mengasuh dua anak, korban dan adik tirinya yang juga mandi. Bersamaan korban juga minta dimandikan sehingga baju korban dilepaskan untuk persiapan mandi.
Korban berangkat sendiri ke kamar mandi. Sementara EAA mengasuh adiknya yang berada di depan rumah. Dia mengaku mengetahui anak tirinya tenggelam saat hendak mengambil air di dapur yang berjarak beberapa meter dari kamar mandi.
"Korban jatuh di kamar mandi, tenggelam di kamar mandi. Cuma di sini masih kami tinjau kembali melalui olah TKP dan penyelidikan. Karena memang ada keterangan beberapa saksi yang menurut kami kurang sesuai," tegas Komang.
Polisi saat ini sedang melakukan penyelidikan atas kejadian tersebut dengan meminta keterangan sejumlah saksi. Pihaknya akan melihat kesesuaian antara keterangan saksi dengan fakta-fakta di TKP.
"Yang kami lihat kesesuaian keterangan saksi dengan fakta TKP. Penyebab kematian yang dapat menerangkan, melalui autopsi. Saat ini belum tahu (penyebabnya)," pungkasnya.
Hingga saat ini polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus dugaan kasus penganiayaan anak tersebut.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada bagian belakang tubuhnya terdapat luka robek diduga akibat bacokan senjata tajam.
Baca SelengkapnyaSelain bacokan di dada, korban mengalami luka bakar hampir sekujur tubuh dengan persentase mencapai 91%.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda berinisial AS (25) di Kalimantan Barat, tewas terpanggang api saat membuka lahan untuk berladang dengan cara dibakar.
Baca SelengkapnyaVideo balita yang diduga menjadi korban penganiayaan viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ledakan di Dermaga Barat Pelabuhan Benoa, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali, berasal dari kapal ikan KM Permata 168
Baca SelengkapnyaKorban sempat masih bernapas, kemudian dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSaat dilakukan autopsi yang dilakukan oleh dokter ahli forensik Bhayangkara Jambi, Dokter Erni Situmorang, ternyata ditemukan sejumlah luka di tubuh AH.
Baca Selengkapnya