Banjir di Alor Sebabkan 10 Rumah dan 7 Hektare Sawah Rusak
Merdeka.com - Banjir yang melanda Desa Malaipea, Kecamatan Alor Selatan, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, Rabu (3/11) petang kemarin, merusak 10 rumah dan tujuh hektare sawah.
"Dampak dari banjir rumah warga yang mengalami kerusakan sebanyak 10 rumah dengan rincian, tiga rumah mengalami rusak berat dan tujuh rumah mengalami rusak ringan karena terendam lumpur atau kemasukan air," kata Kapolres Alor, AKBP Agustinus Christmas, Kamis (4/11).
Kerusakan juga melanda sawah milik warga. "Kurang lebih tujuh hektare (sawah) mengalami kerusakan," tambahnya.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Dimana banjir lahar di Sumatera Utara terjadi? Di Indonesia, daerah yang sering mengalami banjir lahar termasuk daerah sekitar gunung berapi aktif seperti Gunung Merapi di Yogyakarta dan Jawa Tengah, Gunung Kelud di Jawa Timur, Gunung Sinabung di Sumatera Utara, dan Gunung Agung di Bali.
Sementara fasilitas umum yang rusak yakni satu jembatan penghubung Dusun I ke Dusun II. "Tidak ada korban jiwa," ujar Agustinus Christmas.
Sebelumnya, bencana banjir terjadi di Alor, Rabu (3/11) sekitar pukul 15.30 WITA. Banjir terjadi di Dusun 02, Desa Malaipea Kecamatan Alor Selatan.
Banjir ini disebabkan oleh jebolnya tanggul Sungai Paliwang yang sedang dalam tahap pengerjaan oleh PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP).
Informasi yang dihimpun, tiga rumah mengalami kerusakan berat akibat terkena luapan banjir. Tiga rumah itu milik warga bernama, Kornelis Kamenglehi, Yonathan Nendegolu dan Agustina Kamenglehi.
Berdasarkan analisa sementara BPBD Kabupaten Alor, kerugian akibat bencana banjir tersebut sekitar 300 juta dengan rincian kerusakan bangunan warga, lahan pertanian dan perkebunan, akses jalan serta jembatan penghubung antara Desa Malaipea dengan Kecamatan Alor Tengah Utara.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 8 kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara dikepung banjir, sejak Selasa (5/9) pagi. Akibat bencana ini, seribu lebih warga memilih mengungsi.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca SelengkapnyaBadan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Selatan masih mendata terkait jumlah korban terdampak banjir.
Baca SelengkapnyaDilanda hujan dengan intensitas tinggi, bencana banjir dan tanah longsor melanda beberapa daerah di Kota Padang
Baca SelengkapnyaSelain korban meninggal, Basarnas Ternate juga berhasil menyelamatkan dua orang warga.
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 ribu rumah terendam banjir bandang di Musi Rawas Utara.
Baca SelengkapnyaBanjir masuk ke area basement tempat penyimpanan empat kendaraan milik Anggota DPR-RI, KH Asep Maoshul Affandy.
Baca SelengkapnyaBencana longsor di Sragen menyebabkan seorang ayah dan anak perempuannya tewas tertimbun tanah
Baca SelengkapnyaSetidaknya ada 1.000 rumah warga terdampak banjir disertai tanah longsor.
Baca SelengkapnyaHujan deras yang melanda Kota Bogor tadi malam telah menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa lokasi.
Baca SelengkapnyaSebanyak tujuh kecamatan teredam banjir dan satu kecamatan lainnya longsor.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir bandang, tim SAR gabungan berjibaku mengevakuasi warga yang rumahnya di dekat bantaran sungai
Baca Selengkapnya