Banjir di Bekasi Memisahkan Erik dengan Keluarga Semalaman
Merdeka.com - Bantuan kepada korban banjir Bekasi terus berdatangan sejak kemarin siang. Sejumlah posko bertebaran di sekeliling lokasi banjir, paling banyak di kawasan Pondok Gede Permai, Jatiasih.
Penanganan banjir di Perumahan Vila Taman Kartini, Bekasi Timur diambil alih oleh Korp Brimob Polri. Di lokasi ini berdiri dapur umum hingga tenda pengungsian. Berbagai macam bantuan dari Polri terus berdatangan, seperti telur, biskuit dan lainnya. Jumlahnya lumayan banyak.
Kondisi ini sangat berbeda dibandingkan pada Rabu malam lalu. Di saat korban banjir sangat membutuhkan bantuan dan evakuasi. Kondisi gelap, terisolir, bahkan tidak ada bantuan sama sekali. Ini dialami oleh 30-an pengungsi di lapangan futsal Jalan Juanda, hanya satu kilometer dari posko banjir perumahan Vila Taman Kartini.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Di mana banjir sering terjadi? Fakta menunjukkan bahwa banjir tidak hanya terjadi di wilayah-wilayah yang biasanya dianggap rawan banjir, tetapi juga di daerah perkotaan yang memiliki sistem drainase yang buruk.
"Dari pertama banjir sampai surut tidak ada bantuan sama sekali," kata Deni, seorang korban banjir di sana mengisahkan kepada merdeka.com, Jumat (3/1).
Lapangan futsal ini menjadi tempat langganan pengungsian bagi warga perkampungan di Gang Plebisit, Bekasi Jaya, Bekasi Timur ketika banjir datang. Sejak Rabu pukul 05.00 WIB, puluhan warga di perkampungan itu berbondong-bondong ke lapangan futsal, karena tempat tinggalnya terendam air sepinggang orang dewasa.
Rupanya prediksi mereka salah. Air luapan Kali Bekasi terus mengalir dari Gang Mawar menuju ke Jalan Kartini dan masuk ke Jalan Juanda. Semakin sore air semakin tinggi, puncaknya pukul 23.00 WIB, air di lokasi mereka mengungsi sudah sepaha orang dewasa.
"Di jalan raya seleher, otomatis lokasi kami mengungsi terisolir," ujar Deni.
Pengungsi di sini ada bayi, anak-anak hingga orang dewasa. Ketika hari sudah gelap, mereka kelabakan, butuh evakuasi ke tempat aman. Sayangnya, harapan mereka sirna. Tidak ada satupun tim evakuator mendekat.
"Banyak perahu karet lewat, enggak ada yang mendekat ketika dipanggil," katanya.
Deni tidak tahu siapa yang mengendalikan setiap perahu karet yang melintas. Padahal, kata dia, anak-anak serta balita belum mendapatkan asupan gizi. Untungnya, di dalam masih ada stok beras dan telur. Kondisi gas dan kompor juga masih menyala.
"Akhirnya ngeliwet, setelah makan jam 11 malam, ibu-ibu dan anak-anak tidur. Ada yang di atas meja, ada yang di loteng. Tapi yang balita enggak bisa tidur," ujarnya.
Sementara itu di tempat sama, seorang warga bernama Erik sempat ingin menjemput istri dan anaknya yang masih umur setahun di lapangan futsal. Upayanya sia-sia karena kondisi menuju ke lokasi ketinggian air sudah seleher. Ia pikir-pikir lagi karena kondisi gelap, sedangkan jarak tempuh mencapai 300 meter.
"Di tengah jalan balik kanan, karena air seleher, sedangkan arus cukup deras," kata dia.
Erik sempat memohon kepada petugas BPBD yang melintas. Namun tak mendapatkan respons. Ia terpaksa meninggalkan anak dan istrinya di lokasi pengungsian sampai pagi.
Perahu karet mendekat ketika pada Kamis pagi pukul 08.00 WIB. Itu pun bukan milik pemerintah, melainkan dari perusahaan. Bayi pun dapat dievakuasi. Erik yang menunggu di kawasan Pasar Proyek tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya.
Dia kesal begitu melihat posko evakuasi berpusat di depan Perumahan Vila Taman Kartini, Jalan Hasibuan. Kawasan perumahan ini terbilang cukup elite. Camat Bekasi Timur, Widitiawarman mengatakan, pada malam itu ada tiga perahu karet, dua dilengkapi dengan mesin dan satu manual.
"Kami fokus pada anak-anak dan lansia di Vila Taman Kartini," kata dia.
Ia menganggap wilayah lain aman, masyarakat sudah terevakuasi, termasuk perkampungan di sepanjang Jalan Kartini dan titik lainnya.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi berkilah kalau lambatnya evakuasi karena keterbatasan perahu karet. Pada Kamis siang, bantuan perahu untuk evakuasi terus berdatangan termasuk dari Pemprov Jabar sebanyak 40 unit.
"Pasti lah (lambat evakuasi)," katanya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyebut bantuan meluncur ke lokasi banjir namun terkendala akses yang macet.
"Menuju ke titik sananya juga kita repot, contoh bantuan dari luar Bekasi itu kena macet semua di pintu-pintu masuk," kata RK di sela meninjau banjir di Vila Taman Kartini, Bekasi Timur.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hujan deras sejak siang hingga malam hari menyebabkan tanggul Kali Cilemahabang, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi jebol sepanjang sekitar 20 meter, Kamis (4/1).
Baca SelengkapnyaKampung Bulak Barat sempat direndam banjir hingga menutupi rumah-rumah warga
Baca SelengkapnyaBanjir masih menggenangi enam kecamatan, yakni Genuk, Pedurungan, Gayamsari, Tugu, Semarang Timur dan Semarang Utara.
Baca SelengkapnyaLebih dari 320 KK menjadi korban banjir setelah sebuah tanggul di kawasan Perumahan Taman Mangu, Tangerang Selatan tak kuat menahan debit air hujan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 500 keluarga menjadi korban banjir di Bekasi
Baca SelengkapnyaWarga tidak menyangka banjir akan separah ini karena sebelumnya tidak ada seperti ini
Baca SelengkapnyaBPBD Jateng bersama BPBD kabupaten kota juga menyediakan tempat pengungsian.
Baca SelengkapnyaFenomena El Nino dan musim kemarau berkepanjangan di wilayah Kabupaten Tangerang berdampak pada ketersediaan air bersih.
Baca SelengkapnyaSebanyak 8 kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara dikepung banjir, sejak Selasa (5/9) pagi. Akibat bencana ini, seribu lebih warga memilih mengungsi.
Baca SelengkapnyaBNPB menyatakan banjir masih merendam empat kecamatan di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat (Kalbar), selama sepekan terakhir terhitung sejak Minggu (3/3).
Baca SelengkapnyaBanjir besar itu menyebabkan Jalan Pantura Demak-Kudus lumpuh total
Baca SelengkapnyaBanjir dan longsor melanda sejumlah daerah di Sumatera Barat pada Jumat (14/7).
Baca Selengkapnya