Banjir di Samarinda Meluas, Aktivitas Perekonomian Terganggu
Merdeka.com - Banjir di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, meluas. Dalam empat hari ini, dilaporkan hampir 10 ribu jiwa yang tinggal di 6 kelurahan pada dua kecamatan terdampak bencana ini, aktivitas perekonomian pun terganggu.
Berdasarkan data relawan kebencanaan Info Taruna Samarinda (ITS), hinggapukul 08.00 Wita, banjir masih melanda permukiman warga di 4 kelurahan di Kecamatan Samarinda Utara. Ketinggian air hingga 1 meter.
Saat ini banjir juga masih merendam permukiman di Kelurahan Temindung Permai di Kecamatan Sungai Pinang dan Kelurahan Gunung Lingai. "Jadi di kecamatan Sungai Pinang, ada dua kelurahan terendam banjir," kata Koordinator Relawan ITS Joko Iswanto, dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (21/10).
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Di mana banjir merendam permukiman warga di Braga? Dalam unggahan di akun lain, ditampilkan kondisi air banjir dari luapan Sungai Cikapundung juga merendam permukiman warga di wilayah Braga.
Joko menerangkan, data wilayah dan warga terdampak banjir terus diperbaharui bersama Babinsa, Bhabinkamtibmas dan pihak kelurahan. Sampai saat ini, total sementara ada 2.782 kepala keluarga (KK) atau sekitar 9.861 jiwa jadi korban banjir.
"Wilayah dan warga terdampak banjir ada di 48 RT. Sementara ada dua posko utama banjir untuk penerimaan bantuan dan distribusi," jelas Joko.
Pantauan merdeka.com, banjir juga merendam ruas kawasan bisnis Jalan Ahmad Yani I dan Ahmad Yani II, simpang empat Jalan KH Hasan Basri, serta simpang empat Lembuswana. Biasanya kawasan itu ramai namun sekarang relatif jarang dilalui lantaran ketinggian air hingga 50 cm.
"Usaha makanan saya sampai siang ini cuma dua ojol (ojek online) yang order. Ada 30-an yang membatalkan karena tidak mau risiko lewati banjir," kata Ediansyah (45), pelaku bisnis usaha makanan di Samarinda.
Sementara itu, salah seorang karyawan perbankan di Samarinda, Saputra (41) mengatakan, dampak banjir ini cukup parah. "Ngeri memang efek banjir ini. Aktivitas ke sana kemari jadi terhambat. Benar, tidak mau ambil risiko lewat banjir karena bisa mogok di jalan," ucapnya.
Banjir di Samarinda sudah terjadi sejak Senin (18/10) imbas hujan lebat di utara Kota Samarinda dengan curah hujan 214,5 mm. Semakin berkurangnya resapan air di utara Samarinda, membuat air menumpuk di Bendungan Benanga hingga tinggi muka air (TMA) mencapai level merah 102 cm. Buangan air dari bendungan mengakibatkan Sungai Karang Mumus meluap.
Banjir besar sebelumnya terjadi pada 2019. Saat itu ada 50 ribu jiwa jadi korban banjir yang baru surut selama dua pekan kemudian.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
2.210 unit rumah, 21 tempat ibadah, 12 sekolah, lima kantor dan dua pasar tradisional terdampak banjir.
Baca SelengkapnyaSebanyak 8 kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara dikepung banjir, sejak Selasa (5/9) pagi. Akibat bencana ini, seribu lebih warga memilih mengungsi.
Baca SelengkapnyaBNPB menyatakan banjir masih merendam empat kecamatan di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat (Kalbar), selama sepekan terakhir terhitung sejak Minggu (3/3).
Baca SelengkapnyaBanjir salah satunya disebabkan luapan Kali Pesanggrahan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca SelengkapnyaBencana banjir bandang di Sumbar menyebabkan puluhan orang meninggal dunia
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 ribu rumah terendam banjir bandang di Musi Rawas Utara.
Baca Selengkapnya495 kepala keluarga (KK) terdampak banjir bandang tersebut.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaBanjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaSembilan Kecamatan di Kabupaten Cirebon terdampak banjir setelah hujan deras yang melanda kawasan itu.
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan sehingga mengakibatkan jalan nasional jalur Demak-Semarang lumpuh total.
Baca Selengkapnya