Banjir Kalsel, Jokowi Sudah Perintahkan Menteri Analisa Penyebab dan Lingkungan
Merdeka.com - Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalimantan Selatan, Kisworo Dwi Cahyono mengutarakan kekecewaannya atas kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tidak memanggil para pemilik perusahaan-perusahaan yang menyebabkan banjir di Kalimantan Selatan. Terkait hal tersebut Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono menjelaskan tidak semua persoalan harus ditangani Jokowi.
"Tidak harus semua di tangani Presiden," kata Heru kepada merdeka.com, Selasa (19/1).
Heru menuturkan Jokowi sudah memerintah menteri terkait untuk membuat program jangka panjang terkait bencana banjir tersebut. Serta melakukan analisa termasuk penyebab dan analisa lingkungan.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Bagaimana Jokowi atasi krisis air? Jokowi menyampaikannya, beberapa negara saat ini dilanda krisis Air. Untuk itu, Ia mengimbau agar potensi air di dalam negeri bisa dimanfaatkan melalui beragam infrastruktur, dengan begitu air tidak langsung mengalir ke laut.
-
Apa yang dilakukan Jokowi di Sumbar? Jokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak di tenda pengungsian. Jokowi dan Iriana membagikan makan siang, susu, makanan ringan, hingga buku kepada anak-anak yang ada di posko tersebut.
-
Bagaimana Jokowi menangani jalan rusak di Lampung? Perintah Jokowi Tegas! Perbaikan jalan rusak di Lampung, langsung diambil alih Kementerian Pekerjaan Umum.
-
Dimana Pemkab Banyuwangi fokus menangani banjir? Salah satu yang menjadi perhatian Ipuk adalah kawasan rawan banjir. Seperti di Lingkungan Lebak, Kelurahan Tukangkayu, Banyuwangi yang sempat dicek langsung oleh Ipuk pada Rabu (1/11). Kawasan yang dilintasi aliran sungai Kalilo itu, kerap dilanda genangan air di kala intensitas hujan tinggi.
-
Bagaimana Jokowi bantu warga? 'Tadi sudah saya sampaikan yang meninggal segera akan diberikan santunan, kemudian yang rumahnya rusak untuk menenangkan beliau-beliau masyarakat akan segera bantuannya diberikan dan dimulai pembangunannya. Tetapi sekali lagi, dengan catatan lahan untuk relokasi sudah ditetapkan dari Pak Bupati,' jelas Jokowi usai meninjau lokasi banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (21/5).
"Sudah diperintahkan kepada menteri terkait sebagaimana bidang untuk membuat program jangka panjang dan melakukan analisa termasuk penyebab dan analisa Lingkungan dan perubahan lingkungan," kata Heru.
Sebelumnya diketahui Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalimantan Selatan, Kisworo Dwi Cahyono mengutarakan kekecewaannya atas kunjungan Presiden Jokowi.
Kisworo kecewa lantaran kunjungan Presiden Jokowi ke Kalsel tidak mengambil langkah tegas untuk mengatasi akar masalah banjir. Menurutnya, akar persoalan bencana banjir di Kalsel bukan karena curah hujan yang tinggi. Namun karena deforestasi hutan dan degradasi lahan Kalsel.
Seharusnya, kata dia, Jokowi memanggil para pemilik perusahaan-perusahaan yang menyebabkan banjir di Kalsel itu.
"Pak Jokowi ke Kalsel kalau hanya menyalahkan hujan dan sungai, mending tidak usah ke Kalsel. Seharusnya Jokowi hadir dan kuat, berani memanggil pemilik perusahaan - perusahaan Tambang, Sawit, HTI, HPH untuk menjamin keselamatan rakyatnya, selain penanganan korban," kata Kisworo kepada merdeka.com, Senin (18/1).
Kisworo menaruh harapan kepada presiden Jokowi. Sebab dia yakin, banjir besar di Kalsel saat ini bukan disebabkan era pemerintahan Jokowi. Namun akibat kepemimpinan presiden sebelumnya.
"Sekarang kan bebannya ke Jokowi. Padahal izin-izin sudah ada sebelum era Jokowi. Pak Jokowi kan tinggal sisanya tapi bagaimanapun beliau kepala negara, beliau harus berani tanggung jawab," kata dia.
Dia merinci data yang dimiliki. Dari 3,7 juta hektar luas lahan di Kalimantan Selatan, 1,2 juta hektar dikuasai pertambangan, 620 hektar kelapa sawit. Sebanyak 33 persen lahan atau 1.219.461,21 hektar sudah dikuasai izin tambang, sementara 17 persennya atau 620.081,90 hektar sudah dijadikan perkebunan kelapa sawit. Sementara itu, luas hutan sekunder 581.188 hektar dan luas hutan primer hanya 89.169 hektar.
"Setelah Otda, bupati boleh mengeluarkan izin tambang. Eh ternyata muncul raja-raja kecil. Bupati dan gubernur lupa diri, semakin masif izinnya,” lanjutnya.
Dari data itu, lanjut dia, Izin Usaha Pertambangan (IUP) atau Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) semakin mudah semenjak diberlakukannya otonomi daerah pada tahun 1999. Kemudian, kemudahan untuk ‘mengeksploitasi Sumber Daya Alam’ tersebut semakin tidak bisa dikontrol semenjak disahkannya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.
"Zaman pak Soekarno itu belum ada eksploitasi SDA soalnya kan ekonomi kerakyatan dan pembenahan ekonomi negara. Nah zaman Pak Harto, SDA dieksploitasi lagi dan semakin massif saat otonomi daerah, kemudian saat muncul UU Minerba tahun 2009 pada era Pak SBY," kata Kisworo.
Walhi menyadari banyak kepala daerah yang tidak amanah dan mementingkan kesejahteraan hidupnya sendiri. "Biar izinnya diberikan ke daerah namun pemimpinnya harus yang pro terhadap rakyat dan lingkungan," tutupnya
Dia berharap, Presiden Jokowi mau diajak berdialog terbuka dengan Walhi serta Organisasi Masyarakat Kalsel serta masyarakat. Sehingga, kepala negara bisa langsung mendengar keluhan curahan hati para rakyat Kalsel secara langsung.
"Dialog terbuka saja, di hadapan rakyat dan organisasi masyarakat sipil," pinta Kisworo.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menuturkan penebangan pohon di hulu sungai membuat bencana banjir terjadi.
Baca SelengkapnyaKorban jiwa yang meninggal dunia akibat bencana tersebut tercatat menjadi 50 orang, 27 orang hilang, 37 orang luka-luka.
Baca SelengkapnyaSelain korban meninggal, 20 orang lainnya masih hilang dan dalam proses pencarian.
Baca SelengkapnyaJokowi ingin memastikan tanggul jebol yang menjadi penyebab banjir di Demak sudah diperbaiki dan ditangani dengan baik.
Baca SelengkapnyaJika upaya penanganan banjir tidak diatasi dan dijalankan dengan baik, menurut Heru Jakarta akan rawan terhadap air bersih.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota Semarang terus berupaya untuk menanggulangi bencana tersebut.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo mengunjungi posko pengungsian warga terdampak banjir di SMK Ganesa Demak, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, pemerintah daerah Sumatera Barat telah menyiapkan lahan untuk relokasi warga.
Baca SelengkapnyaGanjar telah menggulirkan sejumlah program untuk mengatasi masalah krisis air masyarakat.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi cuaca ekstrem, terutama hujan dengan intensitas tinggi, terjadi di beberapa wilayah Jawa Barat selama sepekan ke depan.
Baca SelengkapnyaMenurut RK, warga masih khawatir dengan banjir yang kerap terjadi lima tahunan.
Baca SelengkapnyaAkmal menegaskan bantuan logistik, kebutuhan makan dan air bersih menjadi hal prioritas, termasuk tenda
Baca Selengkapnya