Bank Permata Diminta Tutup Rekening Penipuan Mengatasnamakan Sanken
Merdeka.com - Sanken mengharapkan manajemen Bank Permata untuk segera menutup rekening atas nama PT. Sanken Ultra IND. Rekening yang mengatasnamakan Sanken tersebut disinyalir milik pelaku penipuan yang menampung uang para korban. Nomor rekening yg dipakai berubah terus dan menurut Bank Permata merupakan Virtual Account.
"Nama rekeningnya memang ada kata Sanken, tapi itu bukan punya Sanken. Itu bukan rekening resmi Sanken," kata Teddy Tjan, Direktur Pemasaran PT Istana Argo Kencana (Sanken), di Jakarta, Kamis (11/7).
Sanken, kata Teddy, sudah menyampaikan permohonan ini kepada pihak Bank Permata dengan melampirkan surat bukti laporan penipuan dari Ditreskrimsus Polda Metro Jaya. Jika ini tidak ditindaklanjuti, ia khawatir akan semakin banyak korban yang kena tipu daya pelaku.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Dimana penipuan terjadi? Pasangan ini memiliki sebuah pusat terapi di Kanpur, Uttar Pradesh, di mana mereka diduga meyakinkan orang-orang bahwa proses penuaan mereka dipercepat oleh polusi udara yang parah.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Kenapa penipu mengatasnamakan customer service DANA? Yang lebih berbahaya lagi, mereka juga menggunakan panggilan atau pesan palsu yang menyamar sebagai customer service DANA, menjerat korban dengan iming-iming keamanan akun.
"Kan sudah ada surat bukti pelaporan bahwa rekening itu untuk menampung hasil kejahatan, ya Sanken sih berharap rekening tersebut segera ditutup oleh Bank Permata tanpa harus menunggu adanya permintaan dari pihak kepolisian. Ini korbannya sudah banyak lho," tegasnya.
Modus penipuan baru yang membawa nama Sanken masih saja berseliweran di dunia maya. Pelaku mengiming-imingi produk Sanken dengan harga yang jauh di luar harga resmi.
Pelaku penipuan tersebut menggunakan beberapa website yang mirip dengan website Sanken dan mengcopy isi website Sanken. Jadi ini yang membuat masyarakat terkecoh.
Ketika masyarakat tertarik untuk membeli, mereka harus mentransfer sejumlah uang ke rekening tersebut. Namun produk tidak dikirimkan kepada konsumen yang membeli meski uang sudah ditransfer.
Pihak Sanken sudah melaporkan tindakan penipuan dan pencemaran nama baik ini kepada Ditreskrimsus Polda Metro Jaya pada 19 Juni 2019. Namun, tetap saja tidak membuat pelaku menghentikan tindakan penipuannya.
"Pelaku ini kalau diperhatikan suka berganti-ganti website tapi tetap ada kata Sanken-nya. Jadi seolah-olah itu website resmi Sanken. Masyarakat harus mewaspadainya karena website resmi Sanken hanya satu yaitu www.sanken.co.id," tambahnya.
Teddy juga menegaskan, PT Istana Argo Kencana menjadi satu-satunya perusahaan yang diberi kepercayaan untuk mendistribusikan produk-produk Sanken.
Karenanya, masyarakat diminta untuk berpikir cerdas menyikapi penawaran produk yang dijual di luar situs resmi Sanken di www.sanken.co.id. Jangan sampai masyarakat yang melakukan transaksi pada website penipuan mentransfer sejumlah uang ke nomor rekening Bank Permata atas nama PT. Sanken Ultra IND yang ternyata palsu.
"Masyarakat harus berhati-hati, jangan sampai menjadi korban," tandasnya mengingat pelaku juga menggunakan virtual account di Bank Permata.
(mdk/paw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
kepada masyarakat apabila mendapatkan pesan dari oknum tersebut dapat segara melaporkan melalui ke pihak KPK melalui call center 198
Baca SelengkapnyaRatusan rekening milik Panji tersebut menggunakan enam identitas yang berbeda.
Baca SelengkapnyaBTN mengimbau masyarakat untuk berhati-hati agar tidak tergiur penawaran bunga tinggi di luar kewajaran.
Baca SelengkapnyaPPATK membekukan rekening milik pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang
Baca SelengkapnyaPesan yang beredar berisi pemberitahuan dari Telkomsel bahwa pengguna berhasil meraih hadiah undian senilai Rp175 Juta
Baca SelengkapnyaBTN tidak pernah mengeluarkan produk investasi dengan iming-iming bunga tinggi hingga mencapai 10 persen per bulan.
Baca SelengkapnyaPPATK telah memerintahkan 21 penyedia jasa keuangan untuk memblokir rekening Rihana-Rihani.
Baca SelengkapnyaPolisi berencana membongkar penggunaan identitas palsu Panji dalam menggelapkan dana pesantren.
Baca SelengkapnyaPanji Gumilang disorot belakangan ini usai mencuat dugaan Al Zaytun menjalankan ajaran menyimpang. Selain itu, Al Zaytun disebut berafiliasi dengan Negara Islam
Baca SelengkapnyaKorban pun terpaksa menuruti permintaan penipu dengan mentransfer uang miliknya hingga uang perusahaan.
Baca SelengkapnyaKepada masyarakat diimbau agar berhati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan Pos Indonesia.
Baca Selengkapnya