Bantah Terima Fee, Sekjen Kemensos Mengaku Hanya Dapat Sepeda Brompton
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial (Kemensos) Hartono membantah terima fee bansos sembako Covid-19 namun mengakui mendapat sepeda Brompton.
"Tidak pernah dapat uang dari bansos," kata Hartono di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Rabu (5/5).
Dia menjadi saksi untuk terdakwa mantan Menteri Sosial Juliari Batubara yang didakwa menerima suap sebesar Rp32,482 miliar dari 109 perusahaan penyedia bansos Covid19.
-
Siapa yang meminjamkan sepeda ke Jenderal Agus? 'Jadi saya masih ingat waktu saya pangkat Kapten, saya pinjam sepeda sama kawan saya itu Asrena Kasad Wisnu Wardana. Sepeda yang tidak ada rem-nya lagi, saya pinjam. Pangkat Kapten,' ungkapnya.
-
Bagaimana Jenderal Agus Subiyanto mendapatkan sepeda? 'Jadi saya masih ingat waktu saya pangkat Kapten, saya pinjam sepeda sama kawan saya itu Asrena Kasad Wisnu Wardana. Sepeda yang tidak ada rem-nya lagi, saya pinjam. Pangkat Kapten,' ungkapnya.
-
Bagaimana Serka Sudiyono mendapat sepeda? Di depan Presiden Jokowi, Serka Sudiyono menjelaskan tentang wujud pendampingannya kepada petani. Setelah itu ia menerima tantangan presiden untuk menghafal Pancasila. Pada awalnya ia merasa grogi. Namun nyatanya Serka Sudiyono bisa mengumandangkan Pancasila dengan lancar. Presiden Jokowi bahkan tak kuasa menahan tawa saat melihat Serka Sudiyono berbalik arah dan melangkahkan kaki dengan mantap. Saat itu pula Serka Sudiyono mendapat hadiah sepeda dari Presiden Jokowi.
-
Siapa yang menolong Putro saat sepedanya rusak? Aku dikancani Dodo nuntun pedah goleki tukang tambal ban.
-
Apa yang disita dari Hasto? Handphone Hasto disita dari tangan asistennya, Kusnadi bersamaan dengan sebuah buku catatan dan ATM dan sebuah kunci rumah.
-
Bagaimana KPK menyita barang Hasto? Penyitaan itu dilakukan oleh salah seorang penyidik bernama Rossa Purbo Bekti. Handphone Hasto disita dari tangan asistennya, Kusnadi bersamaan dengan sebuah buku catatan dan ATM dan sebuah kunci rumah.
"Namun, saya dikirimi sepeda Brompton dari Adi Wahyono melalui sopirnya karena saya memang sudah lama cari Brompton itu hanya saya tidak pernah minta bantuan Adi Wahyono cuma dia tahu saya lagi cari Brompton," jelas Hartono.
Adi Wahyono adalah Kabiro Umum Kemensos sekaligus pejabat pembuat komitmen (PPK) pengadaan bansos sembako Covid-19 periode Oktober—Desember 2020 sekaligus kuasa pengguna anggaran (KPA) pada bulan April—September 2020.
"Harganya saya tidak tahu berapa dan sumber uangnya juga tidak tahu dari mana. Saya tanya dapat dari mana sepedanya dia tidak jawab. Akan tetapi, tidak berapa lama saya tahu sepeda dibayarkan Joko," ungkap Hartono seperti dilansir dari Antara.
Joko yang dimaksud adalah Matheus Joko Santoso yang menjabat sebagai PPK pengadaan bansos sembako Covid-19 pada Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial Kemensos periode April—Oktober 2020.
"Ada yang menginformasikan itu uangnya dari Joko, lalu akhirnya saya dapat informasi bahkan soal siapa yang menjual lalu saya cari untuk mendapat kebenaran dari pemberian sepeda itu," terangnya.
Menurut Hartono, harga sepeda tersebut adalah Rp 110 juta untuk dua sepeda.
"Harga persisnya saya tidak tahu berapa tetapi dikatakan Rp 110 juta untuk dua sepeda, satu lagi untuk Dirjen Perlindungan Jaminan Sosial (Linjamsos)," ungkapnya.
Dia mengaku setelah berdiskusi dengan rekannya di Kemensos, akhirnya mengembalikan sepeda tersebut ke Biro Umum Kemensos pada bulan Oktober 2020.
"Saya kembalikan ke Biro Umum untuk dikembalikan kepada Pak Adi Wahyono," kata Hartono terangnya.
Namun, Hartono mengaku sudah pernah menggunakan sepeda itu untuk acara kemerdekaan di rumah dinas Juliari.
"Pernah dipakai untuk fun bike 17 Agustus saat kegiatan di rumah Pak Menteri, Pak Menteri juga naik sepeda tetapi mereknya Dahon," ungkapnya.
Sepeda Brompton warna merah yang didapat Hartono sudah dikembalikan ke KPK.
"Sepedanya sudah di KPK, sudah dikembalikan karena saya juga sudah punya sepeda," kata Hartono.
Dalam dakwaan Juliari disebutkan uang fee dari perusahaan penyedia bansos sembako juga untuk membeli 2 unit sepeda merek Brompton seharga Rp110 juta masing-masing untuk Sekjen Kemensos Hartono dan Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Pepen Nazaruddin.
Hartono juga disebut mendapat Rp200 juta dari uang fee tersebut.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hadiah utama doorprize itu secara simbolis diserahkan Bupati Pekalongan Fadia Arafiq di lapangan Gandarum, Kecamatan Kajen, Pekalongan, Sabtu (8/6).
Baca SelengkapnyaMenpora mengaku tak tahu menahu soal pengembalian uang Rp27 miliar ke salah satu terdakwa.
Baca SelengkapnyaDito kemudian membantah mengenal Irwan Hermawan. Dito juga membantah mendapat bingkisan uang Rp27 miliar
Baca SelengkapnyaHasto bercerita sempat cekcok dengan penyidik lantaran handphone dan tas yang dipegang stafnya bernama Kusnadi tiba-tiba disita.
Baca SelengkapnyaTemuan BPK Banten 64 aset bergerak milik Pemkot Serang tidak diketahui keberadaannya.
Baca SelengkapnyaDia pun meminta maaf atas ketidakhadirannya ke KPK, lantaran dirinya harus memimpin rapat terkait Pilkada.
Baca SelengkapnyaSepeda itu didapat Tasirah usai berhasil mengucapkan Pancasila yang ditanyakan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaKPK tak mempermasalahkan pelaporan ke Dewas tersebut, karena laporan tersebut adalah hak dan bentuk dari pengawasan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi juga berkelakar, kalau sepeda tersebut bisa ditukar mobil. Karena ada tulisan "hadiah Presiden Jokowi".
Baca SelengkapnyaUang tersebut dikembalikan usai Kejagung memeriksa Menpora Dito dalam kasus korupsi BTS.
Baca SelengkapnyaIrwan Hermawan mengatakan untuk bantuan yang diberikan oleh Dito dan kawan-kawan itu dibutuhkan dana guna bantuan hukum, sebesar Rp27 miliar.
Baca SelengkapnyaSetelah menanyakan pertanyaan sama ke beberapa pertemuan, Jokowi akhirnya mendapatkan jawabannya di Bali.
Baca Selengkapnya