Banyuwangi luncurkan kursus bahasa asing gratis berbasis desa
Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi meluncurkan program kursus bahasa asing berbasis desa yang diikuti 3.009 pemuda dari 217 desa/kelurahan sekabupaten tersebut. Para peserta bisa memilih satu bahasa asing, yaitu Inggris, Arab, dan Mandarin.
"Program kursus ini sebenarnya sudah berjalan sejak awal Mei lalu, namun baru kami luncurkan resmi sekarang. Semoga ini bisa menjadi daya dorong peningkatan kualitas SDM," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Anas mengatakan, penguasaan bahasa asing diperlukan untuk menyambut integrasi masyarakat antarnegara, khususnya dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Selain itu, juga untuk menyambut perkembangan pariwisata Banyuwangi yang kian pesat. Dengan fasilitasi kursus gratis tersebut, semua warga di desa berpeluang menguasai bahasa asing. ”Kalau selama ini kan lembaga kursus kebanyakan ada di daerah kota dan itu pasti berbayar. Sekarang kami fasilitasi gratis supaya semua bisa ikut dan maju bareng-bareng,” kata Anas.
-
Bagaimana bahasa Indonesia menjembatani perbedaan budaya? Melalui Bahasa Indonesia, masyarakat dapat berdiskusi untuk memahami tentang budaya masing-masing dan menumbuhkan rasa saling menghargai serta menjaga kelestariannya.
-
Kenapa bahasa Indonesia penting bagi persatuan? Bahasa Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam menyatukan berbagai suku, budaya, dan daerah di Indonesia. Sebagai bahasa pemersatu bangsa, bahasa Indonesia memungkinkan komunikasi dan kerja sama antara berbagai elemen masyarakat.
-
Kenapa belajar bahasa asing penting? Belajar bahasa asing merupakan salah satu keterampilan yang semakin penting di era globalisasi ini. Menguasai bahasa asing tidak hanya membuka peluang karier yang lebih luas, tetapi juga memperkaya pengalaman budaya dan memperdalam pemahaman kita tentang dunia.
-
Bahasa apa yang menjadi pemersatu bangsa Indonesia? Bangsa Indonesia menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dari ujung barat hingga timur Indonesia. Meski memiliki ribuan budaya dari suku dan etnis yang berbeda, keberadaan Bahasa Indonesia menjadi pemersatu dan dipahami oleh semua masyarakat Indonesia.
-
Bagaimana Banyuwangi mempromosikan pariwisatanya? Termasuk meninjau bagaimana pengelolaan pariwisata yang dilakukan oleh daerah.
-
Apa saja manfaat belajar bahasa asing? Belajar bahasa asing membawa sejumlah manfaat yang meluas, tidak hanya terbatas pada kemampuan komunikasi. Berikut beberapa manfaat belajar bahasa asing:
Program kursus tersebut akan berlangsung dalam 67 kali tatap muka dengan total 310 jam pembelajaran selama tiga bulan ke depan. Dalam sepekan, ada tiga kali tatap muka. Para instruktur diambil dari sekolah dan lembaga penyelenggara kursus yang diberi honor khusus. Pemkab Banyuwangi juga menggandeng Himpunan Penyelenggara Pelatihan dan Kursus Indonesia (HIPKI) dan Ikatan Penilik Indonesia untuk penyelenggaraan program ini. Di akhir periode, akan diadakan tes kelulusan dengan menggandeng lembaga penyelenggara kursus. Jika lulus, peserta akan mendapat sertifikat. Jika gagal, pembelajaran akan diulang.
"Pelaksanaan waktu belajar tergantung kesepakatan instruktur dan peserta, kebanyakan selama ini sore atau malam hari agar tak mengganggu aktivitas warga yang bekerja. Tempat kursus di balai desa atau tempat publik di desa sehingga bisa lebih guyub dan warga lain yang belum mengikuti kursus bisa termotivasi," imbuh Kepala Dinas Pendidikan Sulihtiyono.
Kini telah terbentuk 205 kelompok kursus bahasa Inggris, 27 kelompok bahasa Mandarin, dan 20 kelompok bahasa Arab. Di semua desa/kelurahan telah terbentuk kelompok yang masing-masing beranggotakan sekitar 12 orang. "Ada kelompok yang gabungan dari dua desa bersebelahan karena meminati satu bahasa yang sama, namun pesertanya kurang dari 12 orang. Jadi misalnya di Desa A ada 3 warga ingin belajar Mandarin, lalu Desa B ada 7 warga, ya kami gabungkan jika desanya berdekatan," ujarnya.
Sejumlah peserta kursus menyambut baik program ini. Fauzi, petani dari Kecamatan Glenmore, mengatakan, dia mengikuti kursus tersebut karena ingin bisa berbahasa Inggris. "Meski saya petani, saya merasa perlu bisa pintar bahasa Inggris. SMA dulu juga dapat pelajarannya, tapi kalau lewat kursus kan lebih cepat menguasai karena banyak praktik,” kata pemuda berusia 21 tahun itu.
Indrawati, ibu rumah tangga asal Kecamatan Kabat, mengatakan, dia telah mengikuti kursus bahasa Inggris sebanyak 2 kali pertemuan. ”Saya ingin mahir bahasa Inggris supaya bisa mengajari anak saya. Paling tidak sejak kecil saya biasakan anak saya bisa menguasai beberapa kalimat biar dia termotivasi belajar," ujar Indrawati.
Adapun Nanang Maulana, peserta kursus yang lain, mengikuti kursus bahasa Arab untuk kepentingan studinya. Anang merupakan lulusan STAI Ibrahimy Banyuwangi. "Saya berniat melanjutkan studi pascasarjana di luar negeri yang mensyaratkan kemampuan berbahasa Arab. Karena itu, saya gabung program ini,” ujar Nanang. (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemkab Banyuwangi setiap tahunnya menggelar berbagai program peningkatan kemampuan bisnis.
Baca SelengkapnyaProgram 'Banyuwangi Ayo Kursus 2023' membuka lebih dari 20 jenis kursus.
Baca SelengkapnyaDi desa wisata itu, belajar bahasa Inggris jad iterasa menyenangkan.
Baca SelengkapnyaASEAN Smart City Network (ASCN), dihadiri delegasi 10 negara anggota ASEAN, di Luang Prabang, Laos.
Baca SelengkapnyaMelalui festival ini, Ipuk berharap agar anak-anak muda tetap bangga berbahasa daerah.
Baca SelengkapnyaKonsistensi Pemkab Banyuwangi dalam pelestarian bahasa daerah, yakni Bahasa Using mendapat apresiasi positif.
Baca SelengkapnyaAcara dibalut dengan pentas budaya khas Bumi Blambangan itu melahirkan spirit memajukan daerah kelahiran..
Baca SelengkapnyaPuluhan anak-anak dari PAUD dan SD antusias ikut kelas tambahan belajar Bahasa Inggris dan berhitung di RPTRA Malinjo.
Baca SelengkapnyaFestival ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat nasionalisme dan patriotisme di kalangan pelajar.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini bagian dari upaya BRI dalam memperkuat komitmen program pemberdayaan masyarakat.
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani diundang memaparkan tentang progres program Smart Kampung, sistem digitalisasi di Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaSebagai alat komunikasi, Bahasa Indonesia menjadi sarana utama dalam berinteraksi dan berkomunikasi antar daerah di seluruh Indonesia.
Baca Selengkapnya