Basarnas pinjam alat evakuasi dari Inggris & AS
Merdeka.com - Badan SAR Nasional berupaya keras membantu menemukan pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang. Untuk itu, Basarnas bersama kapal asing mengerahkan armada yang dilengkapi sistem sonar.
"Hari ini, kapal-kapal asing, TNI AL menggunakan sistem sonar. Sistem sonar ini berguna untuk menemukan lokasi," ungkap Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsdya TNI F Henry Bambang Sulistyo dalam konferensi pers di Kantor Basarnas, Jakarta, Senin (29/12).
Meski begitu, Sulistyo mengakui adanya sejumlah keterbatasan yang dihadapi seluruh tim, salah satunya alat untuk mengevakuasi bangkai pesawat jika tenggelam di dasar laut.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
"Tapi tentu ada keterbatasan sistem itu. Meski kita ada sonar, bukan berarti 100 persen kita bisa menentukan. Kemudian, ke depan, kalau lokasi sudah kita temukan harus ada submerged vehicle untuk evakuasi di bawah laut," jelas dia.
Dengan keterbatasan itu, Sulistyo kini tengah berupaya meminjam alat canggih tersebut ke tiga negara, yakni Prancis, Inggris dan Amerika Serikat.
"Saya dengan Ibu Menlu sedang berusaha mendapatkan pinjaman alat. Ada kemungkinan di antara Inggris, Prancis dan AS. Meskipun, alat itu datang harus ketemu dulu perkiraan lokasinya," pungkasnya. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesawat Boeing surveillance atau pengintai, untuk membantu proses pencarian kapal LCT XX yang hilang di Laut Papua.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.
Baca SelengkapnyaBaru beberapa bagian dari dua bangkai pesawat telah berhasil dievakuasi dari lokasi kecelakaan.
Baca SelengkapnyaInformasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kompetensi itu dibutuhkan. Sebab, saat ini aktivitas penyelamatan dan evakuasi terbatas hanya siang hari, karena kemampuan belum memadai.
Baca SelengkapnyaBangkai dua pesawat Super Tucano yang jatuh di Pasuruan, Jawa Timur, dipotong-potong menjadi bagian lebih kecil untuk memudahkan proses evakuasi.
Baca SelengkapnyaBasarnas Tarakan saat ini melakukan koordinasi dengan Airnav, Bandara, MAF, Polri dan instansi terkait lainnya.
Baca SelengkapnyaMasa kemerdekaan Indonesia melahirkan cerita sejarah yang beragam dan bahkan belum banyak diketahui. Seperti kisah pesawat Avro Anson yang satu ini.
Baca SelengkapnyaPasukan elite TNI menyerbu markas musuh untuk merebut Bandara Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaDalam misi kemanusiaan itu, mereka membawa sebanyak 20 palet barang bantuan yang total beratnya mencapai 3,2 ton
Baca SelengkapnyaBasarnas menggelar latihan gabungan situasi darurat medan laut, Karuna Nisevanam Top Drill Exercise.
Baca SelengkapnyaTim SAR Gabungan menghadapi kendala saat mengevakuasi korban pesawat kargo Smart Aviation di Hutan Kaltara.
Baca Selengkapnya