Bawa alat masak, bocah & ibu-ibu diajak tetangga demo BLBI di KPK
Merdeka.com - Sekumpulan warga menamakan dirinya Barisan Rakyat Sikat Koruptor (BRSK) mengadakan aksi demo di depan Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (17/5). Dalam aksinya mereka menuntut KPK mengusut kasus BLBI dengan tegas dan berani.
Pendemo mayoritas dihadiri para kaum ibu dan anak. Aksi mereka dimulai sejak pukul 12.00 WIB dan juga melakukan teatrikal memasak batu. Mereka sekaligus mengartikan bahwa kasus BLBI sudah terjadi sejak tahun 1998 itu membuat hidupnya makin sengsara.
Massa mengaku diajak tetangga untuk ikut demo di depan KPK. Mereka berdalih tidak dibayar. Namun, disuruh bawa alat masak dan batu dan diantar ke lokasi naik kopaja.
-
Siapa saja yang ikut demo di KPU? Soenarko menambahkan, aksi ini akan diikuti oleh sejumlah elemen masyarakat sampai beberapa organisasi relawan dari pasangan calon 01, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) dan paslon 03, Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang menggugat Dewas KPK? Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku sudah mengantisipasi gugatan pimpinan KPK Nurul Guhfron di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) untuk menguji materi etiknya karena membantu mutasi ASN di Kementan dari pusat ke daerah.
-
Apa yang dilakukan Brimob di depan gedung Kejagung? 'Iya (benar ramai konvoi Brimob). (Kondisi Kejagung) Pintunya ketutup, enggak perhatiin cuma ya motornya doang. Rame-rame,' ucapnya saat ditemui, Minggu (26/6).
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
"Kita di sini mau kasih tahu pimpinan KPK, kasus ini harus diusut hingga tuntas, lihat keadaan kita sekarang makin miskin, makanya kita simbol kan dengan masak batu seperti ini," ujar Nurhayati, salah satu peserta demo asal Penjaringan, Jakarta Utara ketika berbincang dengan merdeka.com di lokasi.
Dalam aksi tersebut, Andriyansa Mario, koordinator aksi menuntut KPK untuk mengusut tuntas kasus BLBI. "Kami dukung KPK untuk mengusut Mega korupsi BLBI konglomerat hitam Nursalim, dkk. Tangkap semua penerima SKL (Surat Keterangan Lunas) seperti Salim Group dan Gajah Tunggal Group," tegas Andriyansa di depan Gedung KPK.
Menurutnya, sampai hari ini negara wajib bayar bunga sebesar Rp 70 Triliun per tahun kepada IMF akibat kebijakan BLBI di tahun 1998. "Belum lagi bayar cicilan pokoknya, jelas di sini menjadi beban negara dan rakyat Indonesia, jumlah rakyat miskin kita cukup banyak, ditambah pencabutan subsidi untuk mereka selalu terus terjadi, tapi koruptor BLBI yang kakap banyak yang belum tertangkap," terangnya.
(mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gelombang pendemo kembali mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Senin 18 Maret 2023
Baca SelengkapnyaMasyarakat jangan tergiur dengan penawaran bunga terlalu tinggi.
Baca SelengkapnyaMereka memprotes dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024 untuk memenangkan salah satu pasangan calon.
Baca SelengkapnyaMereka mengkritisi kenaikan harga bahan pokok, terutama beras, setelah pelaksanaan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKantor Bawaslu DKI Jakarta DKI Jakarta menjadi sasaran aksi protes dugaan kecurangan Pemilu 2024, pada Kamis (7/3).
Baca SelengkapnyaMereka memprotes atas pencurian dan penggelembungan suara yang diduga dilakukan rekan satu partai di dapilnya yaitu Daerah Pemilihan 8 Provinsi DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaMassa dari berbagai aliansi ini bersuara lantang menolak Pemilu curang.
Baca Selengkapnya“Menyiagakan 957 personel mengamankan dan melayani kegiatan pada unjuk rasa pada hari ini,” kata Kombes Susatyo
Baca SelengkapnyaPara pendemo menyinggung sejumlah hal mulai dari pesan Nabi Muhammad soal jumlah hakim.
Baca SelengkapnyaMereka mendesak KPU untuk bekerja secara profesional serta bersikap adil dan netral dalam pelaksanaan Pemilu 2024 pada 14 Februari besok.
Baca SelengkapnyaAksi ini digelar di tengah isu bahwa PKS akan merapat ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus.
Baca SelengkapnyaIbu-ibu ini mengaku tidak memiliki koordinator. Mereka urunan membeli sejumlah makanan dan minuman ringan.
Baca Selengkapnya