Bayi Empat Bulan di Banyuasin Meninggal Diduga Akibat Terpapar Kabut Asap
Merdeka.com - Seorang bayi empat bulan meninggal dunia diduga akibat terpapar kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan. Diketahui, asap di wilayah Sumatera Selatan memasuki kategori bahaya akibat kebakaran hutan dan lahan. Bayi tersebut berasal dari Desa Talang Buluh, Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin.
Dia meninggal dunia tak lama dalam perawatan di Rumah Sakit Ar Rasyid Palembang, Minggu (15/9) pukul 18.35 WIB.
Kepala Dinas Kesehatan Banyuasin Masagus M Hakim mengatakan, pihaknya telah melakukan kunjungan ke rumah sakit yang merawat bayi tersebut. Dari hasil pemeriksaan medis, bayi tersebut didiagnosa pneumonia.
-
Kenapa bayi nya meninggal? Salah satu penyebab bayi laki-laki itu meninggal dunia karena lokasi melahirkan tidak memadai.
-
Siapa yang terdampak kabut asap? Dampak kabut asap dapat memperburuk kondisi penderita asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
-
Mengapa bayi meninggal? Kelainan genetik yang dialami anak ini membuat jantung tidak dapat menerima atau memompa cukup darah setiap kali berdetak dan mengakibatkan kematian dini anak laki-laki tersebut karena gagal jantung, ungkap para peneliti seperti dikutip dari laman Live Science.
-
Bagaimana bayi perempuan itu meninggal? Bayi perempuan yang diberi nama 'Neve,' diambil dari nama sungai di daerah tersebut, diketahui meninggal dunia ketika usianya hanya sekitar 40 hingga 50 hari.
-
Siapa korban kebakaran? Atas kejadian itu, mengakibatkan satu orang meninggal dunia atas nama Cornelius Agung Dewabrata (59).
-
Kenapa polusi udara bisa bahaya untuk bayi? Pencemaran udara dapat memberikan efek buruk bagi anak sejak sebelum ia lahir, atau ketika masih berada dalam kandungan. Sebuah penelitian di California menemukan bahwa ibu hamil yang terpapar polusi udara berisiko melahirkan secara prematur.
"Memang benar ada pasien bayi umur empat bulan alamat Talang Buluh Banyuasin berobat ke UGD dengan diagnosa Pneumonia dan meninggal," ungkap Hakim.
Sementara kerabat bayi, Agus Darwanto menjelaskan, bayi tersebut mengalami sesak napas mendadak pada Sabtu (14/9) malam. Lantaran kondisinya terus memburuk, langsung dibawa ke rumah sakit pukul sebelas siang tadi.
"Kami tadinya mau merujuk ke RSMH (Rumah Sakit Umum Pusat Mohammad Hoesin), tapi keburu meninggal," ujarnya.
Penyebab Kematian
Dikatakannya, dokter belum memastikan penyebab kematiannya. Diagnosa awal karena penyakit paru-paru dan bakteri. "Kata dokter penyebabnya bisa karena masalah di paru-paru dan bisa juga bakteri. Belum sempat dilakukan diagnosa lanjutan untuk memastikannya karena sudah meninggal," kata dia.
Kabar meninggalnya korban langsung viral di media sosial. @banyuasinterkini dalam akun Instagramnya menulis "Seorang bayi dari keluarga tidak mampu, di RT 08 Desa Talang Buluh Kec To Kelapa Banyuasin diduga menderita ISPA akibat kabut asap yg semakin pekat.
Saat ini tengah dirawat di RS Ar Rasyid Palembang tanpa ada jaminan biaya kesehatan apapun. Kepada pihak2 terkait dan para Darmawan dimohonkan bantuannya.Belum lama memposting kabar itu, akun ini kembali menyampaikan kabar duka.
"Innalilahiwainnailaihirojiun, belum sampai 1 jam post ttg dedek bayik. Skrg dpt kabar dedek bayi sudah meninggal dunia,".
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang bocah berusia 4 tahun di Jambi yang dilaporkan hilang oleh pihak keluarga ditemukan sudah jadi mayat di bawah gardu listrik.
Baca SelengkapnyaSetelah dilakukan imunisasi oleh pihak puskesmas tampak sehat seperti biasa.
Baca SelengkapnyaPolisi menjebol tembok ruko di sebelah lokasi kejadian, tetapi korban sudah dalam kondisi pingsan.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda berinisial AS (25) di Kalimantan Barat, tewas terpanggang api saat membuka lahan untuk berladang dengan cara dibakar.
Baca SelengkapnyaRumah sekaligus gudang pembuatan sanggah atau tempat pemujaan di Badung, Bali, terbakar, Senin (31/7) pagi. Seorang anak tewas dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaJasad bayi itu sudah dimakamkan di pemakaman keluarga H. Uspu Dusun Kampung Beru.
Baca SelengkapnyaPetugas kesehatan langsung datang ke rumah Bayi MKA, dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPeristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca SelengkapnyaSelama ini ibu korban jarang bersosialisasi dengan masyarakat dan ada dugaan depresi.
Baca SelengkapnyaBayi tersebut sudah dirawat oleh pasangan suami istri tersebut sejak usia 4 bulan.
Baca SelengkapnyaKompol Andika menuturkan bahwa penyidik sudah meminta keterangan dua orang saksi.
Baca SelengkapnyaSiswi berinisial AR (11), murid kelas empat SDN 10 Durian Jantung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) tewas akibat luka bakar.
Baca Selengkapnya