Bayi yang Ditemukan di Depan Rumah Warga Jember Diurus Pemprov Jatim
Merdeka.com - Pemkab Jember resmi menyerahkan bayi malang yang ditemukan di teras rumah seorang pedagang jamu di Dusun Krebet, Desa Gumukmas, Kecamatan Gumukmas, Jember, Jawa Timur, ke Pemprov Jawa Timur, Selasa (18/02). Bayi tersebut ditemukan pada Senin (03/02) lalu, sekitar pukul 05.00 WIB.
"Karena kondisi kesehatannya, bayi ini harus dirawat dulu, di Puskesmas terdekat," ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jember, Gatot Triyono saat dikonfirmasi Merdeka.com pada Selasa (18/02) malam.
Bayi yang hingga kini belum memiliki nama itu, diduga dibuang oleh keluarganya.
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
-
Bagaimana kondisi bayi tersebut? Dengan suhu badan yang rendah mencapai 35,7 derajat Celsius saat tiba di rumah sakit, si kecil yang mengalami hipotermia dihangatkan dan diberikan pertolongan pertama secara intensif.
-
Siapa yang menemukan bayi tersebut? Bayi mungil yang diberi nama Bella oleh ART Nana Mirdad, yang pertama kali menemukannya, akhirnya bisa tenang dan tertidur setelah merasa hangat dan kenyang setelah minum susu.
-
Siapa yang melahirkan bayi? Hari ini, Rabu (31/7), Tengku Dewi Putri telah melahirkan bayi kedua berjenis kelamin perempuan di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan.
-
Kenapa bayi nya meninggal? Salah satu penyebab bayi laki-laki itu meninggal dunia karena lokasi melahirkan tidak memadai.
-
Di mana kerangka bayi itu ditemukan? Penggalian berakhir tahun ini Tekin, mengatakan dua kerangka itu adalah milik seorang bayi dan seorang anak yang berusia sekitar 6-7 tahun yang ditemukan 2 pekan lalu di area yang sama selama proses penggalian berlangsung.
"Penyerahan dari Dinsos ke PSAB Sidoarjo itu, berdasarkan UU No 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial. Kebetulan di Jawa Timur, PSAB hanya ada di Sidoarjo," papar Gatot.
Dengan penyerahan tersebut, maka bayi malang tersebut kini berstatus menjadi 'anak negara'. Seluruh prosedur pengasuhan berada di bawah tanggung jawab Pemprov Jawa Timur.
"Karena itu, jika ada pasangan yang ingin mengadopsinya, dapat menghubungi langsung ke PSAB Jawa Timur di Sidoarjo," jelas Gatot.
Saat ditemukan pada 3 Februari 2020 lalu, kondisi bayi tidak terlalu sehat. Meski diberi selimut dan perlengkapan lain, bayi terlihat kedinginan dan dalam kondisi kurang minum. Namun bayi itu terlelap tidur saat ditemukan warga. Tali pusar masih basah dan sudah mengenakan popok dan baju lengkap.
"Saat itu, kondisi bayi agak kuning. Tetapi setelah dirawat selama 15 hari, alhamdulillah, kondisinya sudah sehat saat diserahkan, " tutur Gatot.
Perawatan selama 15 hari itu dilakukan di Puskesmas Gumukmas. Hasilnya, bayi yang memiliki panjang 47 centimeter itu, beratnya bertambah dari semula 2,5 kg menjadi 6 kilogram. "Menurut bidan puskesmas, saat dibuang, bayi itu diperkirakan antara 2 sampai 3 hari," jelas Gatot.
Dalam penyerahan tersebut, turut dilampiri juga sejumlah berkas seperti berita acara dari kepolisian; hasil pemeriksaan Puskesmas ke Dinas Sosial; surat keterangan/permohonan rekom tempat tinggal tidak tetap (T4) serta surat keterangan dari kantor desa dan kecamatan.
Hingga kini, polisi belum berhasil mengungkap pelaku yang tega membuang bayi tersebut.
Dalam catatan Merdeka.com, saat berita bayi dibuang itu tersebar, hanya dalam waktu sehari, tercatat sudah ada 20 orang yang menghubungi Pemkab Jember. Mereka semua ingin mengadopsi bayi malang itu. Namun tidak ada satupun yang dikabulkan, karena proses adopsi anak negara membutuhkan proses dan waktu yang tidak sebentar.
Sebelumnya, pada tahun 2019 lalu, tercatat ada 3 kasus pembuangan bayi di Jember. Sebagian di antaranya ditemukan sudah dalam kondisi tak bernyawa. Bahkan kasus pembuangan bayi pada pertengahan Desember 2019 lalu, jenazah bayi dirubung kepiting di sungai.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beruntung bayi malang itu masih bisa diselamatkan dan sekarang sedang dalam perawatan.
Baca SelengkapnyaBayi pertama kali ditemukan warga sekitar pukul 05.30 WIB setelah mendengar tangisan dari tepi jalan.
Baca SelengkapnyaSaksi melihat ada darah di depan teras musala. Ketika ditelusuri, saksi melihat bayi yang masih dalam kondisi hidup.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki pelaku yang membuang bayi itu ke teras rumah warga.
Baca SelengkapnyaBayi dalam keadaan hidup dan sudah dibawa RSKD Duren Sawit.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap pembuang bayi laki-laki di Kampung Cariu, Desa Cariu, Kabupaten Bogor, Jumat (5/7). Pelaku merupakan perempuan berinisial TE (42).
Baca SelengkapnyaJasad bayi tersebut ditemukan terbungkus jaket putih di dalam kantong plastik
Baca SelengkapnyaPenemuan bayi bersama surat wasiatnya ini terjadi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaWarga OKI Temukan Bayi dalam Kardus di Teras Rumah, Polisi Cari Orang Tua
Baca SelengkapnyaKepolisian tengah menyelidiki siapa yang tega membuang bayi tersebut.
Baca SelengkapnyaSeorang polwan di Bondowoso menemukan bayi yang diduga dibuang tak jauh dari lokasi dia mengatur lalu lintas, Rabu (10/1) pagi.
Baca SelengkapnyaHingga kini, dua kasus penemuan mayat bayi masih didalami. Kepolisian akan mencari siapa orang tua yang tega membuang buah hatinya tak berdosa.
Baca Selengkapnya