Beda dengan Kapolres Jaksel, Polda Metro ogah berspekulasi soal pembunuh nenek Jeane
Merdeka.com - Kepolisian terus mendalami tewasnya nenek Jeane (78) pada Minggu (27/5) di Kompleks Loka Permai, Grogol Selatan, Jakarta Selatan. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan pihaknya sudah mengecek Closed Circuit Television (CCTV) setempat dan memeriksa empat orang saksi.
"Untuk kasus yang di Polres Selatan almarhumah Jeane kita sudah memeriksa 4 orang melakukan interview terhadap orang yang di sana dan kita sudah juga mengecek CCTV tapi kita belum bisa membaca, kita evaluasi kita tunggu saja perkembangannya," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (1/6).
Polisi juga telah menyelidiki dua orang yang diduga pembunuh Jeane. Namun belum dipastikan apakah dua orang tersebut kenal dengan korban. Argo mengatakan, pihaknya masih menyelidiki dan butuh bukti yang valid.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
"Kita belum bisa ya, kalau belum menemukan alat bukti, kita tidak bisa menduga-menduga nanti tidak boleh, kita harus ada alat bukti yang cukup," ujarnya.
Minggu (27/5) lalu, Jeane (78) ditemukan tewas bersimbah darah di Kompleks Loka Permai, Grogol Selatan, Jakarta Selatan. Terdapat luka di bagian dahi dan kepala korban. Diduga akibat pukulan benda tumpul.
Berdasarkan informasi yang dihimpun penyidik, Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Sujanto mengatakan Jeane sehari-hari beraktivitas sebagai ibu rumah tangga. Ia tinggal bersama kedua adiknya, Hanna dan Susan. Saat kejadian, kedua adik korban sedang ibadah di Gereja.
"Namun saat keduanya balik dari ibadah, mereka menemukan korban sudah meninggal dunia," pungkasnya.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar sebelumnya mengklaim sudah mengantongi pelaku pembunuhan. Diduga pelaku berjumlah dua orang.
"Sudah kita kantongi (identitas pelaku). Sementara diduga 2 orang. Mudah-mudahan masih di Jakarta ya, mudah-mudahan dia pemain-pemain di Jakarta aja. (Umur) Masih muda," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar saat dihubungi, Kamis (31/5).
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi juga melakukan olah TKP kembali untuk mendapatkan benang merah dari fakta-fakta yang diperoleh penyidik.
Baca SelengkapnyaIstri korban, Maidar berharap kepada pihak kepolisian agar segera menangkap pelaku lain yang saat ini masih berkeliaran bebas.
Baca SelengkapnyaAroma menyengat seperti bau bangkai masih tercium di sekitar rumah tersebut.
Baca SelengkapnyaPenyidik akan mereview kembali temuan dengan fakta yang didapat dari lapangan.
Baca SelengkapnyaTim gabungan yang ikut dalam olah TKP ulang hari ini antara lain Ditreskrimum, Ditjatanras sebagai penyidiknya.
Baca SelengkapnyaSang istri masih menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan fakta baru dari hasil sementara autopsi ayah dan balita ditemukan tewas membusuk di Koja, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki penyebab korban meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaMenelusuri Keberadaan CCTV Ungkap Tabir Kasus Mayat dalam Toren Air di Pondok Aren
Baca SelengkapnyaPolisi diharapkan mengungkap sebab kematian dan menemukan pelaku atas tewasnya empat anak tersebut.
Baca SelengkapnyaRN sudah tidak bernyawa dengan kondisi seutas tali tambang melilit di bagian leher korban
Baca Selengkapnya