Beda sikap Kapolri dan Menhan soal atribut palu arit
Merdeka.com - Aparat kepolisian dan TNI semakin gencar membubarkan dan melakukan penyitaan barang-barang yang terkait dengan komunisme. Langkah ini tidak terlepas dari instruksi Presiden Joko Widodo yang meminta menindak pelaku yang menyebarkan paham komunis dengan pendekatan hukum.
Ternyata tindakan ini menuai kritik keras. Ada yang menilai tindakan ini seperti kembali ke rezim Orde Baru. Untuk itu Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengingatkan penegak hukum agar tidak berlebihan saat mengambil tindakan.
Pramono juga mengatakan Presiden Joko Widodo telah menghubungi Kapolri Badrodin Haiti dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Mereka diminta mengingatkan anak buahnya agar tidak semena-mena lagi. Khususnya pembubaran acara yang digelar kelompok tertentu atau sweeping barang yang kerap dikaitkan dengan komunisme atau PKI.
-
Apa pesan yang diberikan Kapolri? Kapolri memberi arahan agar Theodore bisa mempersiapkan segalanya sebelum berdinas seusai dilantik sebagai perwira. 'Kemarin saya bisa diberikan kesempatan berbincang-bincang sama Bapak Kapolri. Di situ Bapak Kapolri menitipkan pesan ke saya terutama untuk bagaimana kelanjutan pada saat dinas dan bekal apa saja yang perlu saya persiapkan,' kata Theodore.
-
Kenapa Kapten Mat Sony memberikan buku kepada Ajudan Kapolri? Di buku tersebut ternyata ada tulisan tangan Sony. Berikut isi pesan Sony kepada sang adik asuh. 'Terima kasih Bang atas kerja sama yg luar biasa selama ini. Hormat Kaka Asuh…🫡🫡🫡 Komando...!!! Salam Presisi….🙏🏾😇,' tutupnya.
-
Apa yang diminta Komnas HAM dari Polda Jabar? 'Sebagai salah satu upaya dalam memastikan penegakan hukum atas kasus tersebut, Komnas HAM kembali meminta keterangan Polda Jawa Barat,' kata Uli dalam keteranganya, Selasa (21/5).
-
Siapa yang mendapatkan pesan dari Kapolri? Peraih Adhi Makayasa Akpol 2024 diberi pesan oleh Kapolri. Begini isinya.
-
Kenapa Kolonel Barlian menolak PRRI? Untuk menghindari terjadinya kerenggangan hubungan antara daerah dengan pusat, Barlian memutar otak agar keadaan tersebut tidak terjadi. Ia akhirnya memutuskan untuk tidak bergabung dengan PRRI untuk mencegah terjadinya disintegrasi.
-
Bagaimana cara Kapten Mat Sony memberikan buku kepada Ajudan Kapolri? Kabar gembira datang dari asisten ajudan Presiden Joko Widodo. Kapten TNI Sony Misturi dikabarkan hendak berangkat ke luar negeri. Keberangkatannya bukan untuk menemani sang Presiden dalam kunjungan kerja. Ia rupanya akan melanjutkan pendidikan di luar negeri. Sebelum berangkat, Ia pun menyempatkan waktu untuk bertemu rekan-rekannya. Ia juga memberikan hadiah kepada rekan-rekan yang ditemuinya dengan sebuah buku.
"Presiden secara tegas, secara jelas menyampaikan pada Panglima TNI pada Kapolri, untuk segera menertibkan aparaturnya tidak melakukan sweeping. Zaman demokrasi tidak ada lah sweeping-sweeping seperti itu," katanya.
Kapolri Jenderal Badrodin telah meminta jajarannya untuk tidak melakukan penyitaan buku berbau paham komunisme yang ada di toko buku ataupun kampus dan tempat percetakan.
"Justru itu saya katakan, kita sudah sampaikan kepada seluruh jajaran untuk tidak melakukan penyitaan buku di toko-toko buku di kampus maupun di percetakan, itu yang saya gariskan," kata Badrodin di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (13/5).
Dengan tegas mantan Wakapolri ini pun menyatakan tidak akan mentolerir para ormas atau kelompok masyarakat lainnya yang ikut-ikutan menindak paham komunisme dengan cara main hakim sendiri.
"Tapi kita tidak mentolerir adanya pihak-pihak ormas atau kelompok masyarakat lain melakukan main hakim sendiri," ujar dia.
Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu justru menegaskan siapa pun yang terbukti menyebarkan paham komunis baik dalam bentuk logo palu arit, buku maupun diskusi akan dikenakan hukuman. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1999 tentang Perubahan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang berkaitan dengan kejahatan terhadap keamanan negara.
"Apa pun dalam segala bentuk wujudnya akan dipidana 20 tahun," kata Ryamizard di Kemenhan, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (14/5).
Dijelaskannya, paham komunis merupakan perseteruan masa lalu. Ryamizard mengaku tak ingin mengungkit kembali luka lama yang pernah terjadi di tanah air ini.
"Saya tidak ingin di republik ini ribut-ribut. Maunya aman, tidak terjadi apa-apa, apalagi pertumpahan darah," ujarnya.
"Apa pun yang berbau komunis dilarang," tegasnya.
Dia juga mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terprovokasi. "Saya sebagai Menhan menginginkan, negara ini tidak boleh ribut-ribut, damai. Kalau (saya) ngajak ribut berarti Menhan tidak benar itu. Apalagi ada pertumpahan darah," ujarnya di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Jumat (13/5).
Oleh karena itu, lanjutnya, selaku Menhan dirinya menegaskan kalau masalah dulu jangan diungkit kembali kepada anak cucu.
"Saya berkali-kali mengingatkan, jangan ada pihak memancing-memancing untuk membangkitkan emosi. Saya heran kakek-kakek ini yang dikeluarkan anak-anak cucunya. Ini pengecut juga ini," pungkasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Todung Lubis meminta pejabat negara yang ingin terlibat dalam Pilpres mengajukan cuti.
Baca SelengkapnyaPenyitaan buku catatan milik Hasto tidak ada kaitannya dengan agenda politik apa pun
Baca SelengkapnyaKetua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Abdullah Latopada merespons tagar #SantriMenolakPolisi yang viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto pun menyinggung pertemuan Presiden Jokowi dengan para Pj Gubernur Bali sebelum pencopotan baliho Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Baca Selengkapnyapencopotan bendera parpol dilakukan di tiga lokasi
Baca SelengkapnyaPlh. Direktur Jenderal Politik dan PUM Kemendagri, Togap Simangunsong menyebut para Kepala Daerah dan ASN dilarang melakukan pencopotan baliho sepihak
Baca SelengkapnyaHabiburokhman menyindir perlu adanya Panja Netralitas BIN usai beredar pakta integritas dukungan Pj Bupati Sorong ke Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaSekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengomentari pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo soal estafet kepemimpinan.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, TNI-Polri tidak perlu takut dengan wanti-wanti Megawati itu.
Baca SelengkapnyaKesaksian Tim Ganjar soal Larangan Pasang Bendera PDIP saat Kunjungan Jokowi, Kader Sampai Digeledah
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo merespons pencopotan baliho dirinya dan Mahfud MD, serta atribut PDIP jelang kunjungan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo ingin polarisasi seperti itu perlu dihilangkan
Baca Selengkapnya