Bedakan Pneumonia karena Covid-19 atau Bakteri dengan Swab Test
Merdeka.com - Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Nastiti Kaswandani mengatakan, relatif sulit mengenali gejala pneumonia yang disebabkan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 atau bakteri seperti streptococcus pneumoniae. Sehingga untuk memastikannya perlu dilakukan tes swab.
"Pneumonia mengenai paru, sifatnya akut, bisa menyebabkan kematian. Infeksi pneumonia bisa karena berbagai macam bakteri dan virus. (Termasuk yang disebabkan SARS-CoV-2) dari gejala mirip. Harus dilakukan swab test untuk membedakannya," ujar dia dalam talk show virtual bertema Selamatkan Anak dari Bahaya Pneumonia di Masa Pandemi, dilansir Antara, Kamis (5/11).
Pada tes swab, dokter akan mengambil sampel lendir untuk diperiksa menggunakan metode PCR (Polymerase Chain Reaction). Hasil akhir pemeriksaan ini akan menunjukkan ada tidaknya virus SARS-CoV-2 dalam tubuh. Selain swab, tes darah mungkin juga menunjukkan tanda-tanda pneumonia Covid-19.
-
Bagaimana mendiagnosis penyakit? Diagnosis adalah penentuan jenis penyakit yang diteliti melalui gejala yang terjadi.
-
Siapa yang memberikan tanggapan mengenai PCR? Setelah mendengar pernyataan itu, epidemiolog Dicky Budiman memberikan tanggapan, khususnya mengenai penggunaan tes PCR. Dicky menjelaskan bahwa PCR merupakan metode yang digunakan untuk menggandakan materi genetik, baik DNA maupun RNA, dari sampel agar dapat dianalisis dengan lebih efektif.
-
Bagaimana cara mendeteksi Hepatitis B? Banyak orang percaya bahwa hepatitis selalu disertai gejala yang jelas dan mudah dikenali. Padahal, kenyataannya banyak pasien hepatitis B atau C kronis yang tidak menunjukkan gejala apapun selama bertahun-tahun. Gejala mungkin baru muncul ketika kerusakan hati sudah cukup parah.
-
Apa saja jenis tes DNA yang ada? Tahukah kalian, ada beragam jenis tes DNA yang bisa dilakukan. Bahkan masing-masing jenis tes DNA ini mempunyai manfaat yang berbeda. Tes DNA pun juga bisa dilakukan dengan berbagai macam cara. Meski begitu, semua cara ini dirancang untuk mengidentifikasi perbedaan dan persamaan antara gen yang diuji
-
Bagaimana bakteri mendeteksi darah manusia? Dengan menggunakan mikroskop resolusi tinggi, tim juga mengamati bahwa bakteri Salmonella memiliki protein yang berinteraksi dengan L-serin dalam serum.
-
Bagaimana proses tes kesehatan capres? Proses ini terdiri dari beberapa tahap, termasuk anamnesis (pengumpulan riwayat kesehatan), pemeriksaan jiwa dan adiksi NAPZA, serta pemeriksaan fisik oleh berbagai spesialis medis seperti penyakit dalam, jantung, paru-paru, bedah, neurologi, mata, dan banyak lainnya.
Dari sisi gejala, dokter spesialis paru dan pernapasan di RS Pondok Indah-Bintaro Jaya, Feni Fitriani pernah mengungkapkan, pneumonia akibat virus corona (SARS-CoV-2) sama seperti gejala penyakit pneumonia biasa yakni demam berlanjut, infeksi saluran pernapasan dengan gejala batuk kering, pilek, sesak napas dan lesu. Selain itu, napas penderita bisa tampak sangat cepat dari biasanya.
Lebih lanjut, gejala pneumonia ini bisa berlangsung selama 14 hari atau kurang dari itu. Laman WebMD mencatat, siapa saja bisa terkena pneumonia Covid-19, namun umumnya lebih rentan dialami lansia atau orang berusia 65 tahun ke atas.
Mereka yang merawat orang dengan masalah kesehatan seperti asma, penyakit paru, hipertensi, diabetes, penyakit hati, jantung, lalu orang yang sistem imunnya lemak juga rentan terkena penyakit ini.
Di masa pandemi Covid-19 saat ini, selain menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), untuk mencegah terkena pneumonia, seseorang termasuk anak disarankan tak bepergian kecuali untuk keperluan mendesak seperti pengobatan atau imunisasi (untuk anak).
"Kuncinya di era pandemi, IDAI imbau anak tidak keluar rumah kecuali untuk hal mendesak misalnya imunisasi ke rumah sakit, anak tidak dibawa ke tempat ramai, paling baik stay di rumah. Kalau harus ke rumah sakit atau untuk urusan mendesak, terapkan protokol kesehatan," kata Nastiti.
Lalu jika terlanjur terkena, adakah penanganan khusus untuk pneumonia Covid-19? Penderita mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit dengan oksigen, ventilator untuk membantu Anda bernapas, dan cairan intravena (IV) untuk mencegah dehidrasi.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pneumonia dan paru-paru basah sering dianggap sebagai kondisi yang sama padahal terdapat perbedaan di antara keduanya.
Baca SelengkapnyaBagi mereka yang mengalami Mpox, salah satu ciri khasnya adalah pembesaran pada kelenjar getah bening.
Baca SelengkapnyaMetode PCR sebelumnya juga digunakan untuk mendeteksi virus corona.
Baca SelengkapnyaPneumonia adalah infeksi paru-paru yang biasanya disebabkan oleh virus atau bakteri. Kuman ini membuat kantung udara di paru-paru terisi cairan.
Baca SelengkapnyaSalah satu penyakit yang menjadi ketakutan banyak orang adalah pneumonia. Penyakit ini memiliki sejumlah penyebab dan gejala yang perlu kita ketahui.
Baca SelengkapnyaPenundaan dalam perawatan bisa berakibat serius, bahkan mengancam nyawa.
Baca SelengkapnyaGejala yang muncul seperti batuk kering, sedikit demam, sakit tenggorokan, dan kadang-kadang disertai dengan ruam kulit.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengatakan, kebanyakan kasus pneumonia disebabkan oleh mycoplasma pneumoniae.
Baca SelengkapnyaMengenal pneumonia pada anak, termasuk penyebab, gejala, dan cara penanganannya.
Baca SelengkapnyaBronkopneumonia pada anak merupakan masalah serius yang memerlukan perhatian dan penanganan medis yang tepat.
Baca SelengkapnyaPneumonia dan bronkopneumonia adalah infeksi yang menyebabkan terjadinya peradangan pada jaringan paru-paru.
Baca SelengkapnyaPneumonia merupakan radang atau infeksi pada jaringan paru.
Baca Selengkapnya