Begini kronologis 17 napi Rutan Klas I Pakjo Palembang kabur
Merdeka.com - Sebanyak 17 tahanan dan narapidana Rumah Tahanan (Rutan) Klas I Pakjo Palembang kabur dengan cara menggergaji teralis dan melompat pagar. Delapan diantaranya sudah dibekuk dan sisanya masih dalam perburuan.
Dari informasi yang diterima, kaburnya tahanan bermula saat penghuni Blok E9 kasus narkoba sebanyak 28 orang, menggelar pertemuan yang dipimpin Narsum Jefri alias Ujang (residivis narkoba), Minggu (21/5). Mereka membahas rencana melarikan diri.
Dalam pertemuan itu, Ujang melemparkan gagasan untuk memotong teralis kamar mandi Blok E9 dengan gergaji besi. Dikabarkan, gergaji itu telah diselundupkan keluarga napi Firli sebelumnya.
-
Bagaimana napi merayakan Idulfitri di penjara? Setelah berpuasa selama sebulan penuh, narapidana dan tahanan merayakan Idulfitri. Takbir bergema . Salat Id digelar di halaman penjara.
-
Siapa yang ditangkap sebagai buronan? Jajaran Direktorat Reserse Umum Kepolisian Daerah Jambi menangkap satu orang buron atau daftar pencarian orang (DPO) pelaku perusakan kantor gubernur beberapa waktu lalu.
-
Apa yang dilakukan napi di Lapas Malang selama Ramadan? Tadarus Alquran di Lapas Kelas IA Malang "Pagi itu pondok pesantren, setelah selesai dilanjutkan pembacaan tadarus Alquran. Banyak yang saya dapatkan, saya dulu tidak dapat membaca Alquran, sekarang lancar membaca Alquran."
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
Namun, ide kabur itu hanya 17 napi yang bersedia untuk ikut, sementara sisanya menolak karena masa tahanan kurang lebih tinggal setahun lagi. Mendengar ada penolakan, Ujang memutuskan tidak boleh melapor ke petugas dan penghuni rutan yang lain. Alhasil, rencana itu tertutup rapat dan menjadi rahasia 28 napi pimpinan Ujang.
Melihat tidak ada gejolak, Ujang akhirnya mengeksekusi rencana kabur. Ujang menyuruh napi lain, yakni Okta, Udin, dan Firli untuk memotong teralis.
Pemotongan berlangsung beberapa hari pada saat malam hingga 12 terali berhasil terpotong, Kamis (25/5) malam. Selang beberapa jam kemudian, atau Jumat (26/5) pukul 01.45 Wib, Ujang memimpin 16 napi kabur melalui teralis yang sudah dipotong.
Saat kabur tersebut, belasan napi lain hanya bisa menyaksikan karena telah diancam ditusuk Ujang menggunakan senjata tajam yang dibuat dari besi kipas angin.
Setelah keluar tahanan, mereka memanjat pagar rutan di dekat blok mereka dengan cara merangkai tiga kain sarung hingga menyerupai tali. Lalu, diikatkan di atas pagar dan secara bergantian kabur.
Saat memanjat, mereka dipergoki petugas jaga yang sedang patroli. Kemudian dilakukan pengejaran namun tidak berhasil. Selanjutnya petugas yang mengetahui terjadinya pelarian penghuni Blok E 9 melaporkan kepada Danru jaga, Yan Bahtiar dan diteruskan kepada Kepala Pengamanan Rutan, Suparno.
Kepala Kanwil Kemenkum HAM Sumsel, Sudirman D Hury membenarkan jika otak pelaku tahanan kabur adalah Ujang yang masih diburu. Mayoritas napi beralasan rindu keluarga di saat menyambut bulan Ramadan.
"Ujang otaknya, dia sudah dua kali masuk penjara sini. Kemungkinan dia tahu seluk-beluk penjara," ungkap Sudirman, Jumat (26/5).
Saat ini, kata dia, tim pencari sedang memburu sembilan napi lagi. Sebelumnya delapan napi sudah ditangkap dan ada yang menyerahkan diri ke polisi.
"Kita koordinasikan dengan TNI/polri, dibentuk tim pencari," pungkasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi sudah mengantongi data-data tahanan dan narapidana yang kabur.
Baca SelengkapnyaMurtala Ilyas merupakan otak intelektual dalam jaringan narkoba Malaysia-Medan-Aceh-Jakarta.
Baca SelengkapnyaPetugas rutan telah melakukan pengecekan dan penyisiran di sekitar are rutan sekaligus berkoordinasi dengan kepolisian.
Baca SelengkapnyaSejumlah tahanan yang kabur sudah ditangkap kembali.
Baca SelengkapnyaJunaedi terpaksa dibui karena kasus pencurian. Dia kabur dengan cara merusak teralis besi blok hunian
Baca SelengkapnyaSalah satu tahanan yang kabur adalah gembong narkoba Murtala Ilyas.
Baca SelengkapnyaMereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca SelengkapnyaTiga tahanan yang kabur dari rutan Polsek Tanah Abang pada Senin (19/2) lalu berhasiL ditangkap
Baca SelengkapnyaPolisi juga menemukan sebuah sejadah yang diikat bersambung.
Baca SelengkapnyaJunaedi ditangkap pada pukul 04.00 Wita, di Desa Tanralili, Kecamatan Moncong Loe, Kabupaten Maros.
Baca Selengkapnya5 Tahanan Kasus Narkoba Kabur Setelah Jebol Dinding Rutan Polres Barru
Baca SelengkapnyaPara tahanan yang kabur tersebut terdiri dari tindak pidana kriminal umum, narkoba, dan titipan jaksa.
Baca Selengkapnya