Begini upaya Polri pukul mundur napi teroris di Mako Brimob
Merdeka.com - Menkopolhukam Wiranto menjelaskan upaya yang dilakukan petugas dalam memukul mundur narapidana terorisme di rumah tahanan Salemba cabang Kelapa Dua yang berada di Mako Brimob, Depok. Rencana petugas yakni melucuti senjata yang dipegang para napi dengan menyerang dan mengisolasi mereka.
"Dengan koordinasi yang kita lakukan, maka direncakan serbuan untuk melucuti, melumpuhkan para terorisme yang lokasinya telah kita isolasi. Kita kepung," ujar Wiranto dalam jumpa pers di Mako Brimob, Kelapa Dua, Kamis (10/5).
Penyerbuan tersebut diklaim Wiranto masih sesuai standar operasi prosedur (SOP) tingkat internasional dalam menanggulangi aksi terorisme.
-
Bagaimana Brimob Polri mengatasi terorisme? Intensitas perlibatan kekuatan Brimob Polri dalam penanggulangan terorisme di Indonesia meningkat usai serangan teror Bom Bali I. Selain dilibatkan dalam operasi-operasi kepolisian lain, khususnya dalam menghadapi kejahatan berintensitas tinggi seperti keberhasilan Polri mengungkap kasus terorisme di wilayah Poso Sulawesi Tengah tidak terlepas dari adanya peran Korps Brimob Polri yang tergabung dalam operasi Tinombala bersama dengan TNI.
-
Apa yang dilakukan BNPT untuk tanggulangi terorisme? “Penurunan ini sangat tajam sampai dengan 89 persen lebih, indeks potensi radikalisme dan indeks risiko terorisme juga terus menurun,“ rinci Kepala BNPT.
-
Apa yang dilakukan Brimob di depan gedung Kejagung? 'Iya (benar ramai konvoi Brimob). (Kondisi Kejagung) Pintunya ketutup, enggak perhatiin cuma ya motornya doang. Rame-rame,' ucapnya saat ditemui, Minggu (26/6).
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Apa tugas utama Brimob? Brigade Mobile atau Brimob adalah satuan elite Polri yang memiliki tugas untuk menanggulangi ancaman.
"Sesuai SOP internasional, sebelum menindak, kita memberikan ultimatum bukan negosiasi. Bahwa kita akan mengambil serbuan. Mereka harus menyerah atau menerima serbuan kita. Ultimatum tentu dengan batas waktu tertentu dimana mereka harus menjawab," ungkapnya.
Serbuan tersebut, lanjut Wiranto, akhirnya membuat para napi menyerah.
"Maka sebelum fajar mereka menyerah tanpa syarat. Tidak ada negoisiasi, kita meminta mereka keluar satu per satu," tegasnya.
Wiranto mengungkap dari 156 napi, satu diantaranya tewas. Sedangkan, 145 orang menyerahkan diri.
"Yang 10 orang tidak menyerah, maka aparat melakukan serbuan yang direncanakan di lokasi mereka," tandasnya.
Hadir dalam jumpa pers tersebutPanglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala BIN Komjen Budi Gunawan, Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mabes Polri buka suara atas kasus pengeroyokan dilakukan puluhan Brimob kepada seorang anggota TNI.
Baca SelengkapnyaKapolri mengeluarkan perintah tegas ke Brimob dan Densus 88 untuk sikat KKB serta teroris.
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo meminta jajarannya jangan ragu menindak pelaku yang merupakan perwira polisi.
Baca SelengkapnyaMenurut Dedi kedatangan mereka ke Polrestabes Medan telah sesuai prosedur.
Baca SelengkapnyaAda sekitar ratusan orang yang ditangkap Polda Metro Jaya, namun sebagian sudah dibebaskan
Baca SelengkapnyaPuspom TNI memastikan pihaknya, sesuai arahan Panglima Yudo Margono, akan terus memberantas korupsi di institusi.
Baca SelengkapnyaMabes Polri angkat suara terkait insiden pengeroyokan yang dilakukan sejumlah anggota Brimob terhadap seorang anggota TNI di Sumut.
Baca SelengkapnyaHenri ditetapkan menjadi tersangka oleh penyidik PUSPOM TNI sebagai pihak yang berhak menetapkan status tersangka terhadap anggota TNI aktif.
Baca SelengkapnyaKapuspen TNI, Mayjen TNI Nugraha Gumilar mengakui penyiksaan terhadap anggota KKB itu adalah sebuah pelanggaran.
Baca SelengkapnyaDua jenderal TNI Polri rela terjun langsung ke medan pertempuran sambil bawa senjata demi dapat mengamankan DPO teroris di Poso.
Baca Selengkapnyatiga anggota polisi itu akan menjalani sidang Kode Etik Profesi Polri (KEPP) untuk penentuan nasib mereka
Baca Selengkapnya