Belum ditemukan penyalahgunaan data pengguna Facebook di Indonesia
Merdeka.com - Polri belum menemukan adanya penyalahgunaan data pengguna Facebook di Indonesia. Penyalahgunaan terjadi di Amerika Serikat yang dikenal dengan sebutan skandal Cambridge Analytica.
"Kalau di Indonesia, sampai sekarang dari penelusuran kami dan Kominfo belum ada sejenis Cambridge Analytica," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Jakarta Selatan, Selasa (10/4/2018).
Setyo menuturkan, memang beberapa waktu lalu ada sebuah website yang mirip dengan cambridge analytica yang ditengarai bisa mengambil data dari pengguna Facebook. "Tapi sudah diperingatkan oleh Kominfo," kata dia.
-
Bagaimana perusahaan seperti Facebook mengumpulkan data pengguna? Dokumen tersebut menguraikan proses enam langkah bagaimana perangkat lunak Active-Listening mengumpulkan data suara pengguna dari berbagai perangkat.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Apa yang sedang diselidiki KPK? Didalami pula, dugaan adanya penggunaan kendali perusahaan tertentu oleh saksi untuk mengikuti proyek pengadaan di Kementan RI melalui akses dari Tersangka SYL,' ungkap Ali.
-
Apa yang dilakukan FBI? Dalam pernyataan bersama, FBI dan Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur (Cybersecurity and Infrastructure Security Agency/CISA) mengungkapkan bahwa mereka tengah menyelidiki akses ilegal ke infrastruktur telekomunikasi komersial yang dilakukan oleh pelaku yang berhubungan dengan Republik Rakyat China (hacker China).
Lebih lanjut, ia juga menyebut, belum ada indikasi bocornya data pengguna Facebook di Indonesia yang disalahgunakan untuk kepentingan Pilkada maupun Pilpres seperti yang terjadi di Amerika Serikat.
"Ini kejadian sudah terjadi, bukan yang akan datang. Datanya diambil dari Cambridge Analytica. Kalau di Indonesia belum dengar," ucap Setyo.
Meski begitu, Polri tetap akan menyelidiki potensi penyalahgunaan data Facebook di Indonesia. Nantinya Polri akan mengundang pihak Facebook untuk dimintai keterangan.
"Minggu lalu saya sudah berkoordinasi dengan Menkominfo. Pak Menteri berharap segera FB dipanggil ke Bareskrim untuk diminta keterangan. Kita sedang upayakan. Besok Facebook diminta keterangan di DPR. Jadi kita lihat dulu jadwalnya agar tak berbenturan," ujar dia.
Hingga saat ini, kata Setyo, pihak kepolisian juga belum menerima laporan dari masyarakat mengenai dugaan penyalahgunaan data pengguna Facebook di Indonesia.
"Pencurian data belum dapat laporannya. Nanti rekan-rekan bisa cek itu katanya ada notifikasi dari FB kalau data kita dicuri," jelas Setyo.
Reporter: Nafiysul Qodar
Sumber: Liputan6.com
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data milik Universitas Indonesia (UI) diduga diretas. Data tersebut diduga dijual di forum hacker BreachForums.
Baca SelengkapnyaRamai postingan di akun X terkait kabar diretasnya data pelanggan KAI.
Baca SelengkapnyaIa mengingatkan ancaman pidana penjara paling lama 5 tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp5 miliar
Baca SelengkapnyaBSSN masih berkoordinasi dengan Polri terkait dugaan kebocoran data INAFIS tersebut.
Baca SelengkapnyaMeski undang-undang ini sudah diberlakukan, penerapannya masih sering kali dianggap sebagai formalitas semata.
Baca SelengkapnyaGanguan terhadap sistem SIREKAP, KPU menyatakan hal itu disebabkan salah satunya oleh gangguan DDoS.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menepis isu dugaan korupsi Formula E yang menyeret nama mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaData log access dalam 6 tahun terakhir menunjukkan tidak adanya indikasi yang mengarah kepada kebocoran data langsung dari sistem informasi DJP.
Baca SelengkapnyaMaraknya aksi peretasan dipicu belum maksimalnya penerapan hukum khususnya UU ITE.
Baca SelengkapnyaIni penjelasan dari pakar siber security mengenai kecurigaan orang-orang terkait hal itu.
Baca SelengkapnyaMengenai apakah sudah ada tersangka yang diperiksa, Himawan tidak menjawab dengan jelas.
Baca SelengkapnyaBudi menjelaskan, hal ini terjadi sebelum nama Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) berubah menjadi BAKTI.
Baca Selengkapnya